Lingkungan Biologik Lingkungan Sosial Budaya

3.4.2 Lingkungan Biologik

Tumbuhan bakau, lumut, ganggang dan berbagai tumbuhan lain dapat mempengaruhi kehidupan larva karena ia dapat menghalangi sinar matahari atau melindungi dari serangan mahkluk hidup lainnya. Adanya berbagai jenis ikan pemakan larva seperti ikan kepala timah panchax spp, gambusia, nila, mujair dan lain – lain akan mempengaruhi populasi nyamuk di suatu daerah. Adanya ternak seperti sapi, kerbau dan babi dapat mengurangi jumlah gigitan nyamuk pada manusia, apabila ternak tersebut dikandangkan tidak jauh dari rumah.

3.4.3 Lingkungan Sosial Budaya

Kebiasaan untuk berada di luar rumah sampai larut malam, dimana vektornya bersipat eksofilik dan eksofagik akan memudahkan gigitan nyamuk. Tingkat kesadaran masyarakat tentang bahaya malaria akan mempengaruhi kesediaan masyarakat unruk memberantas malaria a.l. dengan menyehatkan lingkungan, menggunakan kelambu, memasang kawat kasa pada rumah dan menggunakan obat nyamuk. Berbagai kegiatan manusia seperti pembuatan bendungan, pembuatan jalan, pertambangan, pembangunan pemukiman baru transmigrasi sering mengakibatkan perubahan lingkungan yang menguntungkan penularan malaria man – made malaria. Peperangan dan perpindahan penduduk dapat menjadi faktor penting untuk meningkatkan malaria. Meningkatnya pariwisata dan perjalanan dari daerah endemik mengakibatkan meningkatnya kasus malaria yang di impor. Universitas Sumatera Utara 4 Pencegahan Malaria Dengan semakin berkembangnya globalisasi dan kemajuan transportasi dunia saat ini, semakin banyak orang –orang bepergian ke segala penjuru dunia, baik untuk berwisata maupun untuk tugas–tugas kedinasan. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana mencegah penyakit menular yang endemis di negara yang akan dikunjungi terutama di negara –negara tropis. Salah satu penyakit menular utama di daerah tropis adalah malaria. Masalah pencegahan malaria meliputi tiga hal, yaitu edukasi, kemoprofilaksis, dan upaya menghindari gigitan nyamuk. Edukasi adalah faktor terpenting pencegahan malaria yang harus diberikan kepada setiap pelancong atau petugas yang akan bekerja di daerah endemis malaria. Materi utama edukasi adalah mengajarkan tentang cara penularan malaria, risiko terkena malaria, pengenalan tentang gejala dan tanda malaria, pengobatan malaria dan pencegahan malaria dengan kemoprofilaksis serta pencegahan gigitan nyamuk, pengetahuan tentang upaya untuk menghilangkan tempat perindukan nyamuk seperti membuat drainase yang efektif, dan singkirkan tempat pembiakan nyamuk terutama rawa atau tempat air tergenang. Upaya paling efektif mencegah malaria adalah menghindari gigitan nyamuk anopheles berupa proteksi pribadi dan modifikasi lingkungan. Proteksi diri dengan menggunakan insektisida dan repellent, gunakan gaun lengan panjang dan celana panjang. Modifikasi prilaku berupa mengurangi aktivitas diluar rumah mulai senja sampai subuh disaat nyamuk anopheles umumnya menggigit, Universitas Sumatera Utara menyemprot ruang keluarga atau tempat tidur dengan insektisidaobat nyamuk cair dan memakai kelambu sewaktu tidur Harijanto, 2010. Menurut Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan, kegiatan pemberantasan penanggulangan penyakit malaria sebagai berikut : a. Penemuan Kasus Penderita Penemuan penderita dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pertama; aktif atau Active Case Detection ACD untuk penderita malaria klinis dengan mengambil sampel darah dan memberikan pengobatan. Kedua; pasif atau Passive Case Detection PCD yang dilakukan oleh semua puskesmas atau Unit Pelayanan Kesehatan UPK. b. Pengendalian Vektor Pemberantasan vektor malaria dilaksanakan berdasarkan pertimbangan; Rationale, Effective, Efficient, Sustainable , dan Acceptable yang sering disingkat dengan REESA Depkes RI, 1999. c. Program Kuratif Tujuan pengobatan secara umum adalah untuk mengurangi kesakitan, menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mencegah komplikasi dan relaps, dan mengurangi kerugian akibat sakit. Selain itu upaya pengobatan mempunyai peranan penting yaitu mencegah kemungkinan terjadinya penularan penyakit dari seseorang yang mengidap penyakit kepada orang sehat lainnya. Universitas Sumatera Utara Adapun jenis pengobatan malaria meliputi : 1 Pengobatan malaria klinis berdasarakan diagnosa klinis tanpa pemeriksaan laboratorium. 2 Pengobatan radikal berdasarkan diagnosa klinis dan pemeriksaan laboratorium. 3 Pengobatan Mass Drug Administration MDA, pengobatan massal pada saat KLB. 4 Penatalaksanaan malaria berat di semua unit pelayanan kesehatan 5 Profilaksis, adalah pengobatan pencegahan dengan sasaran warga transmigrasi dan ibu hamil di daerah endemis malaria Harijanto,2010. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Konseptual

Pada penelitian ini, kerangka konseptual yang ditampilkan menggambarkan pengetahuan masyarakat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit malaria di wilayah Puskesmas Longat kecamatan Panyabungan Barat. Ada empat faktor yang mempengaruhi penyakit malaria yaitu faktor parasit, manusia, nyamuk dan lingkungan. Faktor manusia dan faktor lingkungan adalah hal yang diteliti dalam penelitian ini. Faktor manusia meliputi faktor – faktor yang ada dalam diri manusia itu yang tergambar dalam prilaku yang ditunjukkan masyarakat dalam menangani penyakit malaria dan hal–hal yang dilakukan masyarakat bila menderita penyakit malaria. Faktor lingkungan adalah sikap yang ditunjukkan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan cara memberantas penyakit malaria, serta mengurangi kegiatan yang tidak perlu pada malam hari diluar rumah dan bila musim hujan. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria Di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal

1 36 123

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 2 17

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 3 16

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 1 18

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 0 14

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIUKANG KALMAS KABUPATEN PANGKEP

0 0 8

Pengetahuan Masyarakat Tentang Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Malaria di Wilayah Puskesmas Longat Kecamatan Panyabungan Barat Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2012

1 0 11

SKRIPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN MALARIA TROPIKANA DAN TERTIANA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MORU KECAMATAN ALOR BARAT DAYA KABUPATEN ALOR - NTT

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN REUMATHOID ARTHRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG

0 0 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT ISPA PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEUNOM KECAMATAN TEUNOM KABUPATEN ACEH JAYA SKRIPSI

0 0 46