Etiologi malaria Gambaran klinis

2.1 Etiologi malaria

Menurut P.N.Harijanto, dkk 2010, Berat –ringan manifestasi malaria bergantung pada jenis plasmodium yang menyebabkan infeksi. Dikenal 5 jenis plasmodium P , yang dapat menginfeksi manusia secara alami, yaitu : a. P. Vivax, merupakan infeksi yang paling sering dan menyebabkan malaria tertiana vivaks demam tiap hari ke-3 b. P. Falcifarum, menimbulkan banyak komplikasi dan mempunyai perlangsungan yang cukup ganas, mudah resisten dengan pengobatan dan menyebabkan malaria tropika falcifarum demam tiap 24 – 48 jam c. P. Malariae, jarang dan dapat menimbulkan sindrom nefrotik dan menyebabkan malaria quartana malariae demam tiap hari ke -4 d. P.Ovale, dijumpai di daerah Afrika dan Pasifik Barat. Di Indonesia dijumpai di Irian dan Nusa Tenggara,memberikan infeksi yang paling ringan dan sering sembuh spontan tanpa pengobatan, menyebabkan malaria ovale. e. P. Knowlesi, dilaporkan pertama kali pada tahun 2004, di Serawak, Malaysia. Juga di temukan di Singapura, Thailand, Myanmar serta Filipina. Bentuk plasmodium menyerupai P.malariae sehingga sering dilaporkan sebagai malaria malariae. Seseorang dapat terinfeksi lebih dari satu jenis plasmodium, dikenal sebagai infeksi campuran majemuk mixed infection. Pada umumnya paling banyak dijumpai dua jenis plasmodium, yakni campuran antara plasmodium 7 Universitas Sumatera Utara falcifarum dan plasmodium vivax atau plasmodium malariae. Kadang –kadang dijumpai tiga jenis plasmodium sekaligus, meskipun hal ini jarang sekali terjadi. Infeksi campuran biasanya terdapat di daerah dengan angka penularan tinggi. Angka kematian karena penyakit malaria diperkirakan sekitar 1 juta setahunnya, terutama penderita berusia anak- anak. Malaria menyerang daerah pedesaan dimana fasilitas kesehatan kurang memadai dan transportasi masih sukar.

2.2 Gambaran klinis

Gejala klinis malaria meliputi keluhan dan tanda klinis, merupakan petunjuk yang penting dalam diagnosis malaria. Masa inkubasi biasanya 10 -14 hari dengan variasi 9-30 hari. Yang klasik pada malaria adalah timbul demam yang sering berkala priodik disertai salit kepala, mual, muntah. Selain itu, badan tersa capai, nyeri otot –otot dan diare. Gejala dan keluhan ini bisa membingungkan dengan penyakit flu dan penyakit gastroenteritis. Gejala klinis dipengaruhi oleh strain plasmodium, imunitas tubuh dan jumlah parasit yang menginfeksi. Waktu mulai terjadi infeksi sampai timbul gejala klinis dikenal sebagai masa inkubasi, sedangkan waktu antara terjadinya infeksi sampai ditemukannya parasit dalam darah disebut priode prepaten. Gejala tersebut juga dipengaruhi oleh endemisitas tempat infeksi berhubungan dengan imunitas dan pengaruh pemberian obat profilaksis atau pengobatan yang tidak adekuat. Penderita malaria secara umum diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi klinik dan parasitologik. Klasifikasi klinik didasarkan pada ada atau tidak adanya komplikasi dan keadaan umum penderita. Gejala P. falcifarum umumnya lebih Universitas Sumatera Utara berat dan lebih akut dibandingkan jenis lain, sedangkan gejala P. malariae, P.ovale, P.vivak paling ringan. Akhir – akhir ini dilaporkan adanya infeksi plasmodium knowlesi yang menginfeksi malaria secara alamiah.

2.3 Cara Penularan

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria Di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal

1 36 123

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 2 17

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 3 16

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 1 18

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 0 14

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIUKANG KALMAS KABUPATEN PANGKEP

0 0 8

Pengetahuan Masyarakat Tentang Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Malaria di Wilayah Puskesmas Longat Kecamatan Panyabungan Barat Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2012

1 0 11

SKRIPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN MALARIA TROPIKANA DAN TERTIANA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MORU KECAMATAN ALOR BARAT DAYA KABUPATEN ALOR - NTT

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN REUMATHOID ARTHRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG

0 0 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT ISPA PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEUNOM KECAMATAN TEUNOM KABUPATEN ACEH JAYA SKRIPSI

0 0 46