INFLASI Kebijakan Keuangan a. Pendapatan Daerah

_____________________________________________________________________________________ Pemerintah Kota Surabaya Catatan atas Laporan Keuangan 12 Pertumbuhan ekonomi kota Surabaya di tahun 2012 relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur 7,27 dan Nasional 6,23. Hal ini menyebabkan jumlah PDRB ADHB kota Surabaya di tahun 2012 meningkat 12,54 dibanding tahun 2011 yang mencapai Rp 264,75 triliun. Demikian halnya dengan jumlah PDRB ADHK kota Surabaya tahun 2012 yang juga meningkat menjadi Rp 101,35 triliun atau lebih tinggi dari tahun 2011 yang nilainya Rp 94,44 triliun. Dengan bertambahnya jumlah penduduk kota Surabaya tahun 2012 yang mencapai 3.078.028 jiwa, maka nilai PDRB perkapitanya berdasarkan nilai ADHB menjadi sebesar Rp 86,01 juta sebagaimana data yang ditunjukkan pada tabel xx di atas.

b. INFLASI

Inflasi adalah suatu kondisi dimana harga barang dan jasa secara relatif mengalami kenaikan harga dari tahun ke tahun. Bagi konsumen, inflasi menjadi hal yang memberatkan karena secara tidak langsung dapat mengurangi pendapatan riil atau daya beli mereka. Sedangkan dari sisi produsen, inflasi menjadi insentif untuk terus melakukan aktivitas ekonomi. Dalam perkembangannya inflasi Kota Surabaya cenderung lebih stabil dibandingkan dengan inflasi di tingkat Provinsi Jawa Timur dan Nasional. Inflasi kota Surabaya di tahun 2012 mencapai 4,39 atau menurun dibandingkan tahun 2011 yaitu 4,72. Sedangkan inflasi tahun 2012 di tingkat Provinsi Jawa Timur mencapai 4,50 dan Nasional sebesar 4,30. Terjaganya inflasi di tingkat yang relatif rendah ini menjadi pendukung menguatnya pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya. Inflasi selain berkaitan dengan interaksi antara penawaran dan permintaan, juga tidak lepas dari faktor-faktor lainnya seperti tata-niaga dan kelancaran distribusi barang dan jasa, serta peran kebijakan pemerintah di bidang moneter. Untuk mengendalikan inflasi perlu perpaduan dan kerjasama harmonis antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. _____________________________________________________________________________________ Pemerintah Kota Surabaya Catatan atas Laporan Keuangan 13 Gambar 1 Perkembangan Inflasi Kota Surabaya, Jawa Timur dan Nasional Tahun 2007-2012 Sumber data: BPS Povinsi Jawa Timur, Februari 2013.

2.2. Kebijakan Keuangan a. Pendapatan Daerah

Dengan memperhatikan potensi permasalahan yang masih akan dihadapi pada Tahun 2012, maka sasaran pendapatan daerah yang ditetapkan adalah meningkatnya PAD dan penerimaan daerah lainnya, yang tercermin dari adanya peningkatan penerimaan PAD sebesar angka 120,83 dari Rp.1.886.514.301.580,72 2011. Secara keseluruhan Pendapatan Daerah untuk tahun anggaran 2012 dianggarkan sebesar Rp.4.693.361.549.064,00. Terkait gambaran proyeksi pendapatan di atas, maka pendapatan daerah yang merupakan unsur penting dalam mendukung penyediaan kebutuhan belanja daerah diharapkan dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi yang akan memberikan konsekuensi logis bagi peningkatan potensi penerimaan daerah. Selain itu, perlu tetap dihindari upaya peningkatan peneriman pajak dan retribusi daerah yang akan menambah beban masyarakat dan dapat menimbulkan distorsi ekonomi baik jangka pendek maupun jangka panjang.

b. Belanja Daerah