Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Tahun 2015

(1)

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN ANGGARAN 2015

LAMPIRAN VII


(2)

BAB I

PENDAHULUAN

Pemerintah Kota Surabaya dalam melaksanakan pembangunan selalu diawali dengan proses perencanaan pembangunan seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548) dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang dilaksanakan berdasarkan peran serta masyarakat dan program-program yang telah ditetapkan dalam Target APBD tahun 2014.

Berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah Kota Surabaya dalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran, program maupun kegiatan telah mengacu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011. Pedoman tersebut mengisyaratkan bahwa dalam pengelolaan keuangan daerah agar berasaskan prestasi kerja. Hal tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban dari suatu kegiatan untuk sebuah produk/hasil yang mengutamakan output.

Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD

, maka Kepala Daerah harus menyampaikan Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, Laporan Arus Kas (LAK) dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

a.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

a. Maksud disusunnya Laporan Keuangan adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban Walikota Surabaya atas pengelolaan keuangan beserta kinerja atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Surabaya.

b. Tujuan laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang andal dan relevan mengenai posisi keuangan serta seluruh transaksi yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan pemerintah daerah juga digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas


(3)

dan efisiensinya, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

a.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Secara rinci landasan hukum penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2014 meliputi: 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/Jawa Tengah/Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 19 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2730); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan

Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355).

6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

10. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 130 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5043); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 210 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4028);


(4)

13. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 136 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4574);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 137 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4575);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 138 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4576); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran

Negara Tahun 2005 Nomor 139 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4577);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan

Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 150 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4585);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Tambahan Lembaran Negara Nomor 5165);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak Daerah Yang Dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala daerah atau Dibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 153 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5179);

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2007 tentang Pengawasan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2007 tentang Pedoman Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013;

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;


(5)

28. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 11 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2008 Nomor 11 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 11);

29. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2008 Nomor 12 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 12) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 4 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2009 Nomor 4 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 4);

30. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 21 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015;

31. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 04 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015;

32. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Surabaya;

33. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 33 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Kota Surabaya;

34. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 71 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015;

35. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 10 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 71 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015;

36. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 17 Tahun 2015 tentang Perubahan ke dua atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 71 tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya Tahun Anggaran 2015;

37. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 26 Tahun 2015, tentang Perubahan ke tiga atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 71 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya Tahun Anggaran 2015;

38. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 34 Tahun 2015, tentang Perubahan ke empat atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 71 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya Tahun Anggaran 2015;

39. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 47 Tahun 2015, tentang Perubahan ke lima atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 71 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya Tahun Anggaran 2015;

40. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 47 Tahun 2015, tentang Perubahan ke enam atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 71 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran


(6)

41. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 63 Tahun 2015 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015;

a.3 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2014 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Memuat informasi tentang: Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan, Landasan hukum penyusunan laporan keuangan dan Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan.

Bab II Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD

Memuat informasi tentang: Ekonomi makro, Kebijakan keuangan dan Pencapaian target kinerja APBD.

Bab III Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan

Memuat informasi tentang: Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan serta hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

Bab IV Kebijakan akuntansi

Memuat informasi tentang: Entitas pelaporan keuangan daerah, Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan, Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan, Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan.

Bab V Penjelasan pos-pos laporan keuangan

Memuat informasi tentang: Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan, Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja serta rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual.

Bab VI Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan

Memuat informasi tentang hal-hal yang belum diinformasikan dalam bagian manapun dari Laporan Keuangan.

Bab VII Penutup


(7)

BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET

KINERJA APBD

2.1 Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku (PDRB ADHB) maupun atas dasar harga konstan (PDRB ADHK). PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir (neto) yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Selain itu nilai PDRB juga dapat digunakan untuk mengetahuai nilai produk yang dihasilkan oleh seluruh faktor produksi dan mengetahui kondisi struktur perekonomian Kota Surabaya. Pada tahun 2015 PDRB ADHB Kota Surabaya sebesar Rp407.703.251,80 juta atau meningkat sebesar 11,68 persen dibanding dengan tahun 2014 yang hanya sebesar Rp365.073.140,32 juta.

Tabel 2.1

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surabaya Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2014-2015 (Juta Rupiah)

(Juta (Rp) (% ) (Juta (Rp) (% )

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 671.564,32 0,18 750.070,84 0,18

B Pertambangan dan Penggalian 24.336,14 0,01 27.587,48 0,01

C Industri Pengolahan 70.661.843,08 19,36 79.334.006,95 19,46

D Pengadaan Listrik dan Gas 1.978.907,22 0,54 1.997.909,41 0,49

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 572.049,35 0,16 613.427,06 0,15

F Konstruksi 37.891.835,80 10,38 41.833.616,63 10,26

G Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 99.966.844,35 27,36 109.971.647,28 26,97

H Transportasi dan Pergudangan 18.927.734,93 5,18 21.544.921,57 5,28

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

54.062.910,64 14,81 62.389.404,16 15,30

J Informasi dan Komunikasi 20.137.828,27 5,52 22.080.942,63 5,42

K Jasa Keuangan dan Asuransi 19.275.906,51 5,28 21.872.423,78 5,36

L Real Estate 9.372.176,45 2,57 10.420.100,50 2,56

M,N Jasa Perusahaan 8.889.028,16 2,43 9.814.203,90 2,41

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanandan Jaminan Sosial Wajib 5.183.606,08 1,42 5.420.318,82 1,33

P Jasa Pendidikan 9.259.950,73 2,54 10.444.758,10 2,56

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2.814.318,82 0,77 3.210.798,99 0,79

R,S,T,U Jasa lainnya 5.382.299,44 1,47 5.977.113,72 1,47

365.073.140,32 100,00 407.703.251,80 100,00

Lapangan Usaha 2014 2015*

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Sumber data: BPS Kota Surabaya, Februari 2016 Catatan: *) data sementara


(8)

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar Rp99.966.844,35 juta di tahun 2014 yang mengalami peningkatan menjadi Rp109.971.647,28 juta di tahun 2015. Sektor tertinggi yang kontribusi adalah industri pengolahan dengan nilai kontribusi sebesar 79.334.006,95 juta atau sebesar 12,27 persen dibandingkan total PDRB kota pada tahun 2014. Selain memberikan kontribusi besar dalam pembentukan PDB, sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor serta Industri Pengolahan juga merupakan sektor yang tumbuh tinggi sehingga menjadi menopang pertumbuhan ekonomi Surabaya.

Tabel 2.2

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surabaya Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2014-2015* (Juta Rupiah)

(Juta (Rp) (% ) (Juta (Rp) (% )

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 522.264,93 0,17 544.254,16 0,17

B Pertambangan dan Penggalian 18.674,88 0,01 19.287,42 0,01

C Industri Pengolahan 59.358.226,45 19,44 63.544.418,51 19,63

D Pengadaan Listrik dan Gas 1.569.076,33 0,51 1.519.805,94 0,47

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 474.422,91 0,16 479.309,46 0,15

F Konstruksi 31.368.882,67 10,27 32.287.990,94 9,98

G Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 86.711.515,05 28,40 91.681.928,75 28,32

H Transportasi dan Pergudangan 14.843.763,22 4,86 15.878.997,20 4,91

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

42.503.082,56 13,92 45.780.530,20 14,14

J Informasi dan Komunikasi 19.701.365,86 6,45 20.938.611,64 6,47

K Jasa Keuangan dan Asuransi 14.842.875,73 4,86 15.852.550,77 4,90

L Real Estate 8.264.384,54 2,71 8.774.297,06 2,71

M,N Jasa Perusahaan 7.011.356,21 2,30 7.437.646,67 2,30

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanandan Jaminan Sosial Wajib 4.004.411,47 1,31 4.032.041,91 1,25

P Jasa Pendidikan 7.144.694,86 2,34 7.593.381,70 2,35

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2.348.390,77 0,77 2.527.338,14 0,78

R,S,T,U Jasa lainnya 4.620.617,78 1,51 4.790.194,45 1,48

305.308.006,20 100,00 323.682.584,92 100,00

Lapangan Usaha 2014 2015*

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Sumber data: BPS Kota Surabaya, Februari 2016 Catatan: *) data sementara

Sejalan dengan peningkatan PDRB ADHB Kota Surabaya, PDRB ADHK juga menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2014 PDRB ADHK Kota Surabaya sebesar Rp305.308.006,20 juta menjadi sebesar Rp323.682.584,92 juta di tahun 2015 atau meningkat sebesar 6,02 persen di tahun 2015. Sektor yang paling besar menghasilkan PDRB ADHK tahun 2015 masih tetap sama yaitu Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yaitu sebesar Rp91.681.928,75 juta. Meskipun nilai PDRB Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor pada tahun 2015 mengalami peningkatan, kontribusi nilai tersebut terhadap pembentukan PDRB Kota Surabaya sedikit


(9)

menurun. Sektor terbesar selanjutnya adalah sektor industri pengolahan yang menghasilkan PDRB ADHK sebesar Rp63.544.418,51 juta

b. Ekspor Impor Kota Surabaya

Sebagai Kota bisnis yang memiliki salah satu pelabuhan terpesat di Indonesia, tentunya aktivitas perdagangan menjadi aktivitas ekonomi yang paling dominan di Kota Surabaya. Kondisi tersebut dikonfirmasi oleh tingginya arus barang dan jasa yang keluar masuk ke Kota Surabaya melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Selain sebagai penghubung perdagangan dari wilayah Kota Surabaya, Pelabuhan Tanjung Perak juga menjadi pintu penghubung arus barang dan jasa bagi perdagangan wilayah Indonesia bagian timur. Ditambah lagi, ketersediaan infrastruktur yang lengkap menjadi salah faktor pendukung pesatnya aktivitas perdagangan di Pelabuhan Tanjung Perak Kota Surabaya.

Tabel 2.3

Komoditas Ekspor-Impor Non Migas Kota Surabaya Tahun 2015

Nilai Nilai

(US$) (US$)

71. Perhiasan dan Permata 3.289.988.604 84. Mesin/Peralatan Mekanik 2.316.038.564

15. Lemak dan Minyak Nabati 1.213.302.192 72. Besi dan Baja 1.561.471.783

44. kayu dan Barang dari Kayu 1.072.865.416 39. Plastik dan Barang dari Plastik 1.295.839.004

03. Ikan dan Udang 1.029.930.383 23. Sisa Industri Makanan 1.288.477.645

48. Kertas dan Karton 877.223.813 31. Pupuk 1.138.796.611

29. Bahan Kimia Organik 863.698.553 10. Gandum-ganduman 1.106.804.352

74. Tembaga 636.117.571 29. Bahan Kimia Organik 683.860.514

94. Perabot dan Penerangan Rumah 553.210.225 85. Mesin dan Peralatan Listrik 610.085.820

64. Alas Kaki 524.111.899 89. Kapal, Perahu dan Perlengkapan 552.137.060

85. Mesin dan Peralatan Lisrik 481.073.930 12. Biji-bijian Minyak 493.298.340

Jumlah Komoditas 10 Komoditas 10.541.522.586 Jumlah Komoditas 10 Komoditas 11.046.809.693

Jumlah Komoditas Lainnya 5.910.963.833 Jumlah Komoditas Lainnya 7.358.690.501

Nilai Total Ekspor Non Migas 16.452.486.419 Nilai Total Impor Non Migas 18.405.500.194

Ekspor Impor

Sumber data: Bank Indonesia, Februari 2016

Berdasarkan catatan data Bank Indonesia, aktivitas perdagangan di Kota Surabaya yang tercermin dari nilai ekspor impor terbilang masih cukup pesat meskipun sedikit mengalami perlambatan. Perlambatan tersebut ditunjukkan oleh realisasi pada sisi ekspor Kota Surabaya pada tahun 2015 sebesar US$16.452.486.419 yang menurun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar US$18.022.413.011. Penurunan ini masih dipengaruhi oleh dengan belum adanya indikasi perbaikan ekonomi di negara tujuan ekspor Kota Surabaya seperti China, Jepang dan Amerika. Jika pada tahun 2014 kinerja ekspor Kota Surabaya ke China sebesar US$1.912.906.215 menurun menjadi sebesar US$1.497.949.150 di tahun 2015, kinerja ekspor Kota Surabaya ke Amerika dari sebesar US$2.419.740.459 di tahun 2014 menurun menjadi sebesar US$2.255.593.735 di tahun 2015 sementara ekspor ke Jepang dari


(10)

Mengingat tingginya besaran share ekspor Kota Surabaya ketiga negara tersebut terhadap total ekspor Kota Surabaya, maka perlambatan ekonomi di kawasan tersebut berpengaruh terhadap menurunnya kinerja ekspor Kota Surabaya.

Gambar 2.4

Negara Utama Tujuan Ekspor Kota Surabaya Tahun 2015

Sumber data: Bank Indonesia, Februari 2016

Berdasarkan jenis komoditasnya, perhiasaan dan permata masih menjadi daya tarik yang paling diminati di pasar internasional yang ditunjukkan oleh tingginya permintaan di tahun 2015 yang mencapai US$3.289.988.604. Nilai tersebut meningkat dibanding dengan permintaan tahun 2014 yang mencapai US$2.935.180.764. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, komoditas non migas yang masih mendominasi ekspor Kota Surabaya selama tahun 2015 antara lain lemak dan minyak nabati; kayu dan barang dan barang dari kayu; ikan dan udang; kertas dan karton; barang-barang kimia dan komoditi lainnya. Selengkapnya terkait 10 Komoditi yang paling banyak di ekspor dan diimpor oleh Kota Surabaya terangkum dalam Tabel 2.5.

Sebaliknya kinerja impor Kota Surabaya pada tahun 2015 mengalami peningkatan dengan realisasi US$18.045.500.194 yang lebih tinggi dibanding tahun 2014 sebesar US$17.056.615.375. Nyatanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap USD yang terdepresiasi tidak menghambat permintaan impor. Mengingat produk-produk impor Kota Surabaya merupakan bahan baku produksi yaitu alat-alat berat serta bahan kimia seperti mesin/peraralatan mekanik serta besi dan baja, plastik dan barang dari plastik, dan bahan kimia organik maka adanya depresiasi rupiah tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan permintaan impor. Meskipun realisasi impor Kota Surabaya tinggi namun nilai


(11)

tersebut bukan hanya cerminan arus barang dan jasa untuk wilayah Kota Surabaya, melainkan juga kebutuhan barang dan jasa untuk Indonesia bagian Timur.

Gambar 2.5

Kawasan Negara Tujuan Ekspor-Impor Non Migas Kota Surabaya Tahun 2015*

Sumber data: Bank Indonesia, Februari 2016

Berdasarkan kawasannya asal dan tujuan ekspor impor Kota Surabaya, selama tahun 2015 ekspor Kota Surabaya sebagian besar ke negara kawasan Asia yaitu sebesar US$10.074.668.781 atau 61,23 persen terhadap total ekspor Kota Surabaya tahun 2015. Share terbesar ekspor Kota Surabaya di Kawasan Asia dikontribusi oleh tujuan ekspor ke negara utamanya yaitu China (US$1.912.906.215), Jepang (US$2.830.843.902), dan Malaysia (US$1.037.752.534). Tujuan selanjutnya adalah negara-negara di kawasan Amerika dengan nilai ekspor sebesar US$2.745.930.189 yang tidak jauh berbeda dengan nilai ekspor Kota Surabaya ke kawasan Eropa yaitu sebesar US$2.255.593.735.

Pola yang sama juga terjadi pada sisi impor, di mana asal negara yang menjadi pengimpor kebutuhan Kota Surabaya dan wilayah Indonesia Bagian Timur mayoritas dipenuhi oleh negara-negara yang berada di kawasan Asia (China, Amerika dan Jepang) yaitu sebesar US$13.593.192.974 yang selanjutnya diikuti oleh kawasan di negara Eropa dan Amerika dengan masing-masing nilai yaitu US$2.606.540.544 dan US$1.374.638.133. c. Pertumbuhan Ekonomi

Pada tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya berdasarkan tahun dasar 2010 sebesar 6,10 persen mengalami sedikit perlambatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan


(12)

dibandingkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan Nasional yang masing-masing sebesar 5,4 persen dan 4,7 persen. Perlambatan ekonomi saat ini salah satunya didorong oleh melambatnya tingkat konsumsi swasta (konsumsi rumah tangga dan lembaga non profit) yang merupakan penggerak utama pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya dari sisi permintaan.

Melambatnya konsumsi swasta tersebut seiring dengan penurunan keyakinan masyarakat terhadap kondisi perekonomian saat itu. Ditambah lagi berlanjutnya depresiasi rupiah terhadap dollar yang mencapai pada titik tertinggi hingga mencapai level hampir Rp15.000 juga diperkirakan menjadi faktor penurunan keyakinan masyarakat sehingga kondisi tersebut direspon oleh masyarakat dengan menahan tingkat konsumsinya.

Gambar 2.6

Pertumbuhan Ekonomi Kota Surabaya, Jawa Timur dan Nasional Tahun 2015

Sumber data: BPS Kota Surabaya, Februari 2016 Catatan : *) data sementara

Dari sisi penawaran, kinerja perekonomian Kota Surabaya dapat dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi per sektoral. Meskipun pada tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya mengalami sedikit perlambatan namun secara umum masih cukup menggembirakan dengan pertumbuhan yang positif pada hampir seluruh sektor pembentuk PDRB Kota Surabaya. Mengingat kondisi secara keseluruhan baik perkonomian domestik maupun perekonomian global dalam kondisi yang semakin tidak kondusif dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi persektoral Kota Surabaya pada tahun 2015 lebih lengkapnya terangkum dalam Gambar 2.7 berikut :


(13)

Gambar 2.7

Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kota Surabaya Tahun 2015*

Sumber data: BPS Kota Surabaya, Februari 2016 Catatan : *) data sementara

Selama tahun 2015 kinerja sektor ekonomi pembentuk PDRB Kota Surabaya tumbuh bervariasi. Kontribusi sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah sektor sektor pengadaan akomodasi dan makanan minuman. Dari 17 sektor pembentuk PDRB 10 sektor ekonomi menggalami pertumbuhan diatas angka 5 persen. Bahkan terdapat 3 sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan diatas 7 persen yaitu sektor pengadaan akomodasi dan makanan minuman; jasa kesehatan dan kegiatan lainnya serta industri pengolahan. Sedangkan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan paling rendah yaitu sebesar 0,69 persen. Meskipun demikian, terdapat sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu sektor pengadaan listrik dan gas.

Tabel 2.8

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surabaya Tahun 2015* (Juta Rupiah)

Keterangan Surabaya Jawa Timur Nasional

Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,02 5,44 4,79

PDRB Atas Harga Berlaku (Juta Rp) 407,703,251,80 1.689.882.400 11.540.800.000 PDRB Atas Harga Konstan (Juta Rp) 323,682,584,94 1.331.418.210 8.976.900.000

PDRB Perkapita (Juta Rp) 142,05 39,90 45,18

Sumber data: BPS Kota Surabaya, Februari 2016 Catatan : *) data sementara

Ditengah perlambatan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya pada tahun 2015 yang diukur berdasarkan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan masih menunjukkan kinerja yang baik meskipun mengalami perlambatan dibanding tahun sebelumnya. Kendati demikian, perekonomian Kota Surabaya


(14)

Rp407.703.251,80 juta, atau setara dengan Rp323.682.584,94 juta bila dihitung berdasarkan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK), sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 2.8.

d. Inflasi Kota Surabaya

Indikator ekonomi lainnya yang dapat digunakan sebagai berometer dalam mengukur kinerja perekonomian suatu wilayah adalah inflasi. Capaian inflasi digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengetahui kondisi kestabilan harga barang dan jasa.

Berdasarkan perkembangan harga selama tahun 2015, kondisi inflasi di Kota Surabaya cukup terkendali. Kondisi tersebut dikonfirmasi oleh capaian inflasi Kota Surabaya yang dirilis Badan Pusat Statitik sebesar 3,04 persen yang mengalami penurunan signifikan dibanding tahun 2014 yang sebesar 7,90 persen. Terkendalinya inflasi Kota Surabaya selama tahun 2015 merupakan bentuk keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya menjaga stabilitas harga barang dan jasa di Kota Surabaya. Mengingat karakteristik Kota Surabaya yang memiliki tingkat konsumsi disertai daya beli yang tinggi maka sangat dimungkinkan terjadinya perubahan harga yang sangat berfluktuatif yang dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan.

Berdasarkan komoditasnya, mayoritas penyumbang utama inflasi Kota Surabaya selama tahun 2015 masih berasal dari kelompok barang bergejolak (volatile food). Kelompok barang bergejolak yang sering berkontribusi terhadap inflasi Kota Surabaya selama tahun 2015, antara lain beras, daging ayam ras, daging sapi, bawang merah, telur ayam ras. Selain disebabkan karena tingginya permintaan, adanya fenomena iklim El Nino atau kemarau panjang sejak Mei hingga Oktober 2015 dan abu vulkanik hasil erupsi Gunung Raung menyebabkan tanaman padi, palawija dan holtikultura mengalami gagal panen di beberapa daerah di Jawa Timur. Mengingat tingginya ketergantungan kebutuhan pangan Kota Surabaya terhadap daerah lain di Jawa Timur, maka adanya gangguan distribusi maupun pasokan di pasaran secara otomatis akan berpengaruh terhadap kenaikan inflasi di Kota Surabaya.

Sementara inflasi yang disebabkan oleh harga yang diatur pemerintah pusat (administered price) selama tahun 2015 cenderung menjadi penyumbang deflasi karena terjadi penurunan harga bahan bakar minyak khususnya harga bensin serta penurunan beberapa golongan tarif listrik yang mengalami adjusment sebagai imbas menurunnya harga minyak dunia. Selengkapnya terkait kondisi inflasi Kota Surabaya, Jawa Timur dan Nasional terangkum dalam Gambar 1.5


(15)

Gambar 2.9

Perkembangan Inflasi Kota Surabaya, Jawa Timur dan Nasional Tahun 2009 - Tahun 2015 (%)

Sumber data: BPS Kota Surabaya, Februari 2016

2.2. Kebijakan Keuangan a. Pendapatan Daerah

Memperhatikan potensi yang masih akan dihadapi pada Tahun 2015, maka sasaran pendapatan daerah yang ditetapkan adalah meningkatnya PAD dan penerimaan daerah lainnya, yang tercermin dari adanya peningkatan realisasi penerimaan PAD sebesar 122,02% dari Rp3.307.323.863.978,47 (2014), dibandingkan dengan realisasi untuk tahun anggaran 2015 sebesar Rp4.035.649.478.397,97.

Terkait gambaran proyeksi pendapatan di atas, maka pendapatan daerah yang merupakan unsur penting dalam mendukung penyediaan kebutuhan belanja daerah diharapkan dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi yang akan memberikan konsekuensi logis bagi peningkatan potensi penerimaan daerah. Selain itu, perlu tetap dihindari upaya peningkatan peneriman pajak dan retribusi daerah yang akan menambah beban masyarakat dan dapat menimbulkan distorsi ekonomi baik jangka pendek maupun jangka panjang.

b. Belanja Daerah

1. Pada sisi belanja daerah, dana yang disediakan akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan program RPJM Daerah sebesar Rp3.591.670.191.734,00 dan dialokasikan untuk belanja non program sebesar Rp2.115.708.274.320,09.


(16)

2. Sehubungan dengan aspek belanja daerah ini, maka penggunaan belanja daerah diharapkan dapat lebih diarahkan dalam mendukung peningkatan nilai tambah sektor-sektor ekonomi yang akan memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan penyerapan tenaga kerja sebagai upaya untuk turut meningkatkan perluasan lapangan kerja guna menurunkan angka kemiskinan. Beberapa sektor tersebut adalah sektor perdagangan-hotel-restoran, sektor industri pengolahan (pendukung sektor jasa), sektor pengangkutan–komunikasi dan sektor jasa-jasa, serta sektor konstruksi. 3. Penggunaan belanja juga harus dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas kebutuhan

dasar masyarakat (pendidikan, kesehatan, perumahan dan permukiman), penanggulangan masalah sosial, menjaga kelayakan penyediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial. 4. Keseluruhan upaya penggunaan belanja sebagaimana tersebut diatas harus tetap dalam

koridor pencapaian sasaran pembangunan daerah dan pelaksanaan program daerah yang telah tertuang dalam target APBD tahun 2014.

c. Pembiayaan

1. Pada sisi pembiayaan daerah yang direncanakan, penerimaan sebesar Rp1.311.544.540.067,00 dan pengeluaran sebesar Rp25.464.861.048,00.

2. Terkait dengan aspek pembiayaan daerah ini, maka pada sisi penerimaan pembiayaan daerah, harus dapat mengoptimalkan alternatif penerimaan yang paling cepat dan memungkinkan untuk dapat dimanfaatkan dalam mengantisipasi munculnya defisit anggaran yang diperkirakan akan terjadi. Disamping itu pula dalam kaitan penerimaan pembiayaan ini perlu mulai dipertimbangkan untuk mencari alternatif sumber-sumber pembiayaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Selanjutnya dari sisi pengeluaran pembiayaan, harus dapat memenuhi kewajiban angsuran utang pokok serta penyertaan modal yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja BUMD.

2.3. Pencapaian Target Kinerja APBD

Anggaran Belanja Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp7.928.337.395.393,00 yang terdiri dari Belanja Operasi sebesar Rp5.428.462.664.366,00, Belanja Modal sebesar Rp2.486.345.703.617,00, Belanja Tidak Terduga sebesar Rp10.000.000.000,00 dan Belanja Transfer sebesar Rp3.529.027.410,00. Sedangkan Anggaran Belanja Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2014 direncanakan sebesar Rp7.072.715.425.304,00 yang terdiri dari Belanja Operasi sebesar Rp5.050.929.597.673,00, Belanja Modal sebesar Rp2.010.585.827.631,00, Belanja Tidak Terduga sebesar Rp10.000.000.000,00, dan Belanja Transfer sebesar Rp1.200.000.000,00.

Realisasi belanja Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2015 adalah sebesar Rp6.490.359.759.532,00 yang terdiri dari Belanja Operasi sebesar Rp4.697.890.693.066,00 dan


(17)

Belanja Modal sebesar Rp1.785.125.255.500,00. Sedangkan Realisasi belanja Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2014 sebesar Rp5.707.378.466.054,09 yang terdiri dari Belanja Operasi sebesar Rp4.303.012.040.633,09 dan Belanja Modal sebesar Rp1.404.366.425.421,00.

Anggaran Pendapatan Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp6.642.257.716.374,00 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp3.782.647.234.297,00, Pendapatan transfer sebesar Rp2.834.807.600.077,00 dan Lain-lain Pendapatan yang sah sebesar Rp24.802.882.000,00. Dibanding Anggaran Pendapatan Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2014 direncanakan sebesar Rp6.150.194.212.902,80 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp3.247.459.154.137,00, Pendapatan transfer sebesar Rp2.879.105.797.765,80 dan Lain-lain Pendapatan yang sah sebesar Rp23.629.261.000,00.

Realisasi pendapatan Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2015 adalah sebesar Rp6.619.031.160.937,01 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp4.035.649.478.397,99, Pendapatan transfer sebesar Rp2.558.578.800.539,00 dan Lain-lain Pendapatan yang sah sebesar Rp24.802.882.000,00. Sedangkan Realisasi pendapatan Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2014 adalah sebesar Rp6.052.441.118.039,47 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp3.307.323.863.978,47, Pendapatan transfer sebesar Rp2.721.487.993.061,00 dan Lain-lain Pendapatan yang sah sebesar Rp23.629.261.000,00.

Berikut ini ringkasan rencana dan realisasi anggaran untuk masing-masing program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2015 dan 2014.

Tabel 1.5.1

Rencana dan Realisasi Belanja Program Tahun 2015

KODE

KEGIATAN NAMA KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

1 01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 6.157.475.202,00 5.093.586.221,00 82,72 1 01 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3.888.517.997,00 2.822.099.950,00 72,58

1 01 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini 34.148.293.060,00 30.202.588.230,00 88,45

1 01 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Tahun 551.243.518.991,00 476.557.688.954,00 86,45

1 01 17 Program Pendidikan Menengah 149.754.891.357,00 131.519.889.387,00 87,82

1 01 18 Program Pendidikan Non Formal 41.987.658.292,00 40.846.775.405,00 97,28

1 01 20 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Kependidikan 56.062.703.234,00 51.346.033.076,00 91,59

1 02 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 147.132.100.317,00 135.623.918.906,00 92,18 1 02 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 108.666.655.865,00 21.142.847.871,00 19,46 1 02 16 Program Upaya Kesehatan MasyarakatProgram pengadaan, peningkatan dan perbaikan 250.655.329.941,00 224.817.972.513,00 89,69


(18)

KODE

KEGIATAN NAMA KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

1 02 32 Program peningkatan keselamatan ibu

melahirkan dan anak 31.997.369.354,00 30.373.952.993,00 94,93

1 02 33

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

327.662.681.470,00 291.863.952.589,00 89,07

1 03 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 24.065.754.481,00 21.331.940.150,00 88,64

1 03 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 5.243.505.692,00 4.588.270.452,00 87,50

1 03 28 Program pengendalian banjir 554.846.611.414,00 469.326.921.278,00 84,59 1 03 31 Program Pembangunan jaringan Air

Bersih Perkotaan 1.822.427.229,00 311.275.417,00 17,08

1 03 32 Program Pengelolaan dan

Pembangunan Jalan dan Jembatan 655.989.377.416,00 551.411.693.254,00 84,06 1 04 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 19.697.100.839,00 18.902.733.206,00 95,97

1 04 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 35.853.161.703,00 10.592.628.198,00 29,54

1 04 21 Program Pencegahan dan

Penanggulaangan Kebakaran 40.377.484.140,00 34.536.754.128,00 85,53 1 04 22 Program Utilitas Perkotaan 175.364.992.768,00 144.726.531.412,00 82,53 1 04 23 Program Perumahan dan Permukiman 154.946.449.903,00 101.838.407.855,00 65,72

1 05 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 6.271.863.770,00 5.341.527.566,00 85,17

1 05 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 120.238.471.104,00 113.922.241.982,00 94,75

1 05 18 Program Penataan Ruang 16.669.339.671,00 14.936.763.045,00 89,61 1 06 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 2.503.937.285,00 2.220.448.513,00 88,68

1 06 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 702.412.595,00 514.658.354,00 73,27

1 06 21 Program perencanaan pembangunan

daerah 13.487.254.979,00 11.404.208.004,00 84,56

1 07 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 9.671.556.705,00 7.190.283.038,00 74,34

1 07 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 4.431.573.174,00 3.475.227.915,00 78,42

1 07 21 Program Pengembangan Sistem

Transportasi 121.802.709.344,00 111.635.662.493,00 91,65

1 08 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 4.827.298.355,00 4.584.419.092,00 94,97

1 08 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 1.807.272.880,00 1.521.088.246,00 84,16

1 08 16 Program Pengendalian Pencemaran dan

Perusakan Lingkungan Hidup 11.708.750.685,00 9.910.591.515,00 84,64

1 08 24 Program Pengelolaan ruang terbuka

hijau (RTH) 126.380.506.493,00 51.997.666.899,00 41,14


(19)

KODE

KEGIATAN NAMA KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

1 08 26 Program Pengelolaan Energi Baru

Terbarukan dan Konservasi Energi 1.743.566.756,00 1.145.053.318,00 65,67 1 09 19 Program Sertifikasi Tanah Milik

Pemerintah Kota 5.927.768.501,00 4.288.569.621,00 72,35

1 10 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 5.906.853.483,00 4.390.438.420,00 74,33

1 10 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 1.422.592.861,00 1.204.963.273,00 84,70

1 10 15 Program Penataan Administrasi

Kependudukan 11.078.912.631,00 9.945.078.078,00 89,77

1 11 16 Program Penguatan Kelembagaan

Pengarusutamaan Gender dan Anak 4.137.517.450,00 3.590.496.297,00 86,78

1 11 17 Program Peningkatan Kualitas

Hidup dan Perlindungan Perempuan 2.211.752.526,00 2.006.217.398,00 90,71

1 12 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 3.228.232.066,00 2.605.984.900,00 80,72

1 12 15 Program Keluarga Berencana 3.094.146.569,00 2.445.249.110,00 79,03 1 13 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 2.626.525.468,00 2.184.351.481,00 83,17

1 13 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 1.177.495.888,00 866.870.248,00 73,62

1 13 16 Program Pelayanan dan Rehabilitasi

Kesejahteraan Sosial 170.532.565.786,00 149.849.901.224,00 87,87

1 13 21 Program Pemberdayaan

Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 13.482.366.395,00 12.239.663.003,00 90,78

1 14 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.795.001.703,00 1.483.194.454,00 82,63

1 14 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 1.008.457.339,00 762.555.242,00 75,62

1 14 16 Program Peningkatan Kesempatan

Kerja 12.288.565.854,00 10.697.451.608,00 87,05

1 14 17

Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

3.237.992.395,00 2.760.433.891,00 85,25

1 14 18 Program Peningkatan Kompetensi

Tenaga Kerja dan Produktifitas 4.704.411.875,00 3.660.712.156,00 77,81

1 15 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.379.619.946,00 1.316.795.953,00 95,45

1 15 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 658.322.362,00 569.670.330,00 86,53

1 15 17

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

58.858.198.443,00 26.510.909.798,00 45,04

1 15 18 Program Peningkatan Kualitas

Kelembagaan Koperasi 3.100.927.519,00 2.749.253.674,00 88,66

1 16 01 Program Pelayanan Administrasi


(20)

KODE

KEGIATAN NAMA KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

1 16 16 Program Peningkatan Iklim Investasi dan

Realisasi Investasi 5.649.187.213,00 5.282.233.793,00 93,50

1 17 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantor 8.126.721.276,00 7.752.576.020,00 95,40 1 17 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 819.990.307,00 715.461.840,00 87,25

1 17 17 Program Pengelolaan Keragaman

Budaya 5.991.272.118,00 5.804.908.000,00 96,89

1 18 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.509.831.466,00 1.355.780.269,00 89,80

1 18 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 905.148.158,00 729.091.198,00 80,55

1 19 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 2.920.021.023,00 2.610.691.792,00 89,41

1 19 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 3.651.155.000,00 2.995.466.066,00 82,04

1 19 16 Program pemeliharaan kamtrantibmas

dan pencegahan tindak kriminal 48.925.757.747,00 44.702.863.833,00 91,37 1 20 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 86.481.195.817,00 79.442.179.814,00 91,86

1 20 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 72.721.359.525,00 66.776.899.987,00 91,83

1 20 15 Program peningkatan kapasitas lembaga

perwakilan rakyat daerah 59.659.183.870,00 34.747.150.586,00 58,24

1 20 17

Program peningkatan dan

Pengembangan pengelolaan keuangan daerah

62.576.317.671,00 49.973.720.243,00 79,86

1 20 20

Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

6.147.688.015,00 5.375.052.907,00 87,43

1 20 24 Program Mengintensifkan penanganan

pengaduan masyarakat 295.697.860,00 270.925.948,00 91,62

1 20 25 Program Peningkatan Kerjasama Antar

Pemerintah Daerah 5.773.231.984,00 4.077.929.882,00 70,64

1 20 26 Program Penataan Peraturan

Perundang-undangan 3.483.390.530,00 3.069.721.254,00 88,12

1 20 29 Program peningkatan kapasitas

sumberdaya aparatur 16.146.958.846,00 13.046.081.182,00 80,80

1 20 31 Program Penataan Kelembagaan dan

Ketatalaksanaan 127.126.694.514,00 115.016.501.051,00 90,47

1 20 32 Program Penataan Daerah Otonom 4.575.983.028,00 3.802.213.419,00 83,09 1 21 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 581.167.973,00 528.903.109,00 91,01

1 21 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 224.199.497,00 196.183.548,00 87,50

1 21 16 Program Peningkatan Ketahanan Pangan

(Pertanian/Perkebunan) 4.391.660.628,00 2.625.015.037,00 59,77

1 22 20 Program Penanggulangan Kemiskinan 11.556.306.726,00 9.974.295.498,00 86,31 1 24 15 Program perbaikan sistem administrasi

kearsipan 2.245.589.969,00 1.893.080.642,00 84,30

1 25 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.721.439.073,00 1.433.127.056,00 83,25

1 25 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 2.024.650.570,00 1.413.285.167,00 69,80

1 25 15 Program Pengembangan Komunikasi,


(21)

KODE

KEGIATAN NAMA KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

1 25 19 Program peningkatan Pemanfaatan

Teknologi Informasi dan Komunikasi 31.973.598.568,00 29.534.065.089,00 92,37 1 26 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.692.228.804,00 1.510.114.776,00 89,24

1 26 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 622.407.135,00 489.772.961,00 78,69

1 26 21 Program Pengembangan Budaya Baca dan

Pembinaan Perpustakaan 20.029.124.404,00 19.300.651.122,00 96,36

2 01 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 6.342.016.050,00 6.126.398.478,00 96,60

2 01 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 1.475.968.091,00 1.331.895.435,00 90,24

2 01 15 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 4.337.879.512,00 2.840.268.224,00 65,48 2 04 15 Program Pengembangan Pemasaran

Pariwisata 11.596.341.709,00 11.064.178.803,00 95,41

2 04 16 Program Pengembangan Destinasi

Pariwisata 1.126.894.726,00 1.108.261.519,00 98,35

2 05 15 Program pemberdayaan ekonomi

masyarakat pesisir 3.798.009.152,00 2.598.442.918,00 68,42

2 06 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.773.730.793,00 1.682.322.366,00 94,85

2 06 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Kantor 1.359.765.805,00 1.150.409.530,00 84,60

2 06 15 Program Perlindungan Konsumen dan

pengamanan perdagangan 670.604.309,00 536.128.255,00 79,95

2 06 19 Program Pembinaan pedagang kaki lima

dan asongan 13.182.376.755,00 9.822.539.623,00 74,51

5.333.988.736.348,00 4.288.087.411.764,00 80,39

Sumber data : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya 2015, diolah

Tabel 1.5.2

Rencana dan Realisasi Belanja Program Tahun 2014

KODE

KEG. NAMA KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

10101 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 8.264.023.971,00 4.419.956.652,00 53,48

10102 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 4.126.592.160,00 3.001.694.174,00 72,74

10115 Program Pendidikan Anak Usia Dini 29.588.840.972,00 24.655.991.800,00 83,33

10116 Program Wajib Belajar Pendidikan

Dasar Sembilan Tahun 547.260.482.239,00 444.883.377.050,00 81,29

10117 Program Pendidikan Menengah 174.041.297.083,00 153.002.780.620,00 87,91 10118 Program Pendidikan Non Formal 19.194.169.285,00 18.202.461.965,00 94,83

10120 Program Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan 56.828.913.855,00 42.553.372.820,00 74,88 10201 Program Pelayanan Administrasi


(22)

10216 Program Upaya Kesehatan

Masyarakat 297.798.687.992,00 225.171.178.764,00 75,61

10225

Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

32.830.881.606,00 27.441.687.801,00 83,58

10232 Program peningkatan keselamatan

ibu melahirkan dan anak 39.525.518.763,00 35.773.106.470,00 90,51

10233

Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

170.424.497.154,00 160.186.378.170,00 93,99

10301 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 20.440.499.938,00 17.534.865.256,00 85,78

10302 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 3.071.285.022,00 2.836.157.575,00 92,34

10328 Program pengendalian banjir 450.077.720.147,00 379.919.490.985,00 84,41

10331 Program Pembangunan jaringan Air

Bersih Perkotaan 3.457.314.308,00 2.137.014.310,00 61,81

10332 Program Pengelolaan dan

Pembangunan Jalan dan Jembatan 529.925.352.065,00 276.460.440.600,00 52,17 10401 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 12.028.474.787,00 11.684.231.714,00 97,14

10402 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 11.155.622.970,00 5.894.008.067,00 52,83

10421 Program Pencegahan dan

Penanggulangan Kebakaran 54.457.607.624,00 52.692.139.135,00 96,76 10422 Program Utilitas Perkotaan 159.149.740.733,00 132.609.183.360,00 83,32

10423 Program Perumahan dan

Permukiman 177.084.318.559,00 91.813.992.902,00 51,85

10501 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 5.124.273.741,00 4.092.697.812,00 79,87

10502 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 96.464.093.367,00 87.421.308.714,00 90,63

10518 Program Penataan Ruang 15.440.447.550,00 13.442.651.973,00 87,06

10601 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 2.200.696.028,00 1.983.179.695,00 90,12

10602 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 834.119.195,00 566.231.376,00 67,88

10621 Program perencanaan pembangunan

daerah 14.670.857.303,00 11.764.644.838,00 80,19

10701 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 8.771.040.943,00 7.634.494.363,00 87,04

10702 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 3.516.610.260,00 2.865.941.774,00 81,50

10721 Program Pengembangan Sistem

Transportasi 118.242.984.794,00 85.158.207.863,00 72,02

10801 Program Pelayanan Administrasi


(23)

10802 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 1.970.930.550,00 1.710.596.632,00 86,79

10816 Program Pengendalian Pencemaran

dan Perusakan Lingkungan Hidup 12.028.894.368,00 10.660.579.126,00 88,62 10824 Program Pengelolaan ruang terbuka

hijau (RTH) 178.391.705.212,00 150.128.159.393,00 84,16

10825 Program Pengelolaan Kebersihan

Kota 230.333.550.399,00 216.650.771.999,00 94,06

10919 Program Sertifikasi Tanah Milik

Pemerintah Kota 6.537.667.476,00 5.105.434.247,00 78,09

11001 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 3.926.513.140,00 3.494.519.307,00 89,00

11002 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 1.378.597.988,00 1.142.988.959,00 82,91

11015 Program PenataanAdministrasi

Kependudukan 15.414.200.901,00 13.053.261.305,00 84,68

11116 Program Penguatan Kelembagaan

Pengarusutamaan Gender dan Anak 4.257.733.735,00 3.404.461.139,00 79,96 11117 Program Peningkatan Kualitas

Hidup dan Perlindungan Perempuan 2.079.659.562,00 1.651.019.982,00 79,39 11201 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 3.169.158.767,00 2.275.976.617,00 71,82

11202 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 3.030.665.722,00 2.307.234.950,00 76,13

11215 Program Keluarga Berencana 3.999.827.509,00 3.379.542.382,00 84,49

11301 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.255.816.358,00 1.019.694.149,00 81,20

11302 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 1.075.015.401,00 900.907.844,00 83,80

11316 Program Pelayanan dan Rehabilitasi

Kesejahteraan Sosial 88.991.818.493,00 77.524.550.938,00 87,11

11321 Program Pemberdayaan

Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 35.502.624.483,00 28.707.564.540,00 80,86 11401 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.705.912.827,00 1.307.145.074,00 76,62

11402 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 998.104.591,00 732.966.273,00 73,44

11416 Program Peningkatan Kesempatan

Kerja 16.319.989.750,00 11.957.780.852,00 73,27

11417

Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

3.444.758.163,00 2.569.609.265,00 74,59

11501 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.446.978.507,00 1.312.456.558,00 90,70

11502 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 655.072.984,00 574.298.741,00 87,67

11517

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah


(24)

11601 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.414.431.793,00 1.271.987.756,00 89,93

11602 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 354.252.390,00 301.187.532,00 85,02

11616 Program Peningkatan Iklim

Investasi dan Realisasi Investasi 5.721.360.969,00 5.192.668.952,00 90,76 11701 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 6.994.466.039,00 6.580.228.253,00 94,08

11702 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 795.503.285,00 707.213.386,00 88,90

11717 Program Pengelolaan Keragaman

Budaya 6.102.114.878,00 5.371.364.255,00 88,02

11801 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 948.335.354,00 788.605.081,00 83,16

11802 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 674.515.110,00 489.393.516,00 72,55

11816 Program peningkatan peran serta

kepemudaan 5.913.582.090,00 5.336.434.590,00 90,24

11820 Program Pembinaan dan

Pemasyarakatan Olahraga 70.740.986.778,00 51.725.130.902,00 73,12 11901 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 3.025.113.350,00 2.500.046.932,00 82,64

11902 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 2.965.583.126,00 2.575.707.116,00 86,85

11916

Program pemeliharaan

kamtrantibmas dan pencegahan tindak kriminal

47.487.688.137,00 41.504.269.737,00 87,40

12001 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 81.521.670.293,00 72.308.032.463,00 88,70

12002 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 50.430.237.240,00 45.692.101.318,00 90,60

12015 Program peningkatan kapasitas

lembaga perwakilan rakyat daerah 61.712.941.377,00 37.472.772.729,00 60,72

12017

Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah

53.611.441.602,00 44.568.667.934,00 83,13

12020

Program peningkatan sistem pengawasan internal dan

pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

6.231.751.562,00 5.411.729.833,00 86,84

12024 Program Mengintensifkan

penanganan pengaduan masyarakat 232.397.500,00 182.560.447,00 78,56 12025 Program Peningkatan Kerjasama

Antar Pemerintah Daerah 5.029.377.162,00 2.323.165.513,00 46,19

12026 Program Penataan Peraturan

Perundang-undangan 3.484.155.452,00 2.873.792.796,00 82,48

12029 Program peningkatan kapasitas

sumberdaya aparatur 12.987.056.748,00 10.625.252.341,00 81,81

12031 Program Penataan Kelembagaan dan

Ketatalaksanaan 114.536.714.072,00 96.777.024.386,00 84,49


(25)

12101 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 556.475.263,00 502.577.971,00 90,31

12102 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 145.552.500,00 119.550.307,00 82,14

12116 Program Peningkatan Ketahanan

Pangan pertanian/perkebunan 4.793.431.415,00 4.522.509.569,00 94,35 12220 Program Penanggulangan

Kemiskinan 17.024.491.691,00 13.947.699.675,00 81,93

12415 Program perbaikan sistem

administrasi kearsipan 1.640.259.554,00 1.519.954.918,00 92,67

12501 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 2.168.760.970,00 1.968.473.017,00 90,76

12502 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 1.265.633.910,00 840.497.369,00 66,41

12515

Program Pengembangan

Komunikasi, Informasi dan Media Massa

8.834.151.679,00 8.291.091.419,00 93,85

12519

Program peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi

21.364.890.610,00 19.908.422.026,00 93,18

12601 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.696.450.193,00 1.602.662.101,00 94,47

12602 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 567.824.063,00 453.387.236,00 79,85

12621 Program Pengembangan Budaya

Baca dan Pembinaan Perpustakaan 18.021.797.988,00 17.358.165.597,00 96,32 20101 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 5.651.027.180,00 5.318.681.330,00 94,12

20102 Program Peningkatan Sarana dan

PrasaranaAparatur 1.214.293.143,00 1.167.778.527,00 96,17

20115 Program Peningkatan Kesejahteraan

Petani 3.921.371.743,00 3.533.072.597,00 90,10

20415 Program Pengembangan Pemasaran

Pariwisata 12.138.684.912,00 10.900.987.630,00 89,80

20416 Program Pengembangan Destinasi

Pariwisata 2.372.138.371,00 1.425.020.919,00 60,07

20515 Program pemberdayaan ekonomi

masyarakat pesisir 3.740.911.465,00 3.552.661.024,00 94,97

20601 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.813.409.743,00 1.658.529.198,00 91,46

20602 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Kantor 1.650.886.509,00 1.552.306.548,00 94,03

2061 Program Perlindungan Konsumen

dan Pengamanan Perdagangan 1.174.160.475,00 793.576.096,00 67,59

20619 Program Pembinaan pedagang kaki

lima dan asongan 73.431.728.026,00 19.371.290.756,00 26,38

JUMLAH TOTAL 4.618.389.154.559,00 3.591.670.191.734,00 77,77


(26)

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

Pengelolaan keuangan daerah dicerminkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). APBD merupakan rencana tahunan Pemerintah Daerah yang menggambarkan semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut dalam kurun waktu satu tahun. APBD juga merupakan instrumen dalam rangka mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan untuk tercapainya tujuan bernegara.

Anggaran Pendapatan Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2015 sebesar Rp6.642.257.716.374.00 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp3.782.647.234.297,00, Dana Perimbangan sebesar Rp1.510.882.244.633,00, Bagi Hasil Pajak Provinsi sebesar Rp856.175.299.211,00, Penyesuaian dan Otonomi Khusus Rp463.025.317.000,00, Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah daerah Lainnya Rp3.365.400.000,00, Dana Bagi Hasil Lainnya Rp1.359.339.223,00 dan Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp24.802.882.000,00. Sedangkan Anggaran Pendapatan Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2014 sebesar Rp7.093.379.564.256,20 yang terdiri dari Pendapatan

Asli Daerah sebesar Rp3.247459.154.137,00, Dana Perimbangan sebesar

Rp1.597.890.575.334,40, Bagi Hasil Pajak Provinsi sebesar Rp823.489.838.067,00, Penyesuaian dan Otonomi Khusus Rp448.297.975.000,40, Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah daerah Lainnya Rp7.067.090.000,00, Dana Bagi Hasil Lainnya Rp2.360.319.364,00 dan Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp23.629.261.000,00.

Sedangkan realisasi pendapatan Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2015 adalah sebesar Rp6.619.031.160.936,97 (tercapai 99,65%) yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp4.035.649.478.397,97 (tercapai 106,69%), Dana Perimbangan sebesar Rp1.384.772.424.683,00 (tercapai 91,65%), Bagi Hasil Pajak Propinsi sebesar Rp707.673.658.856,00 (tercapai 82,66%), Penyesuaian dan otonomi khusus sebesar Rp463.025.317.000,00 (tercapai 100%), Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya sebesar Rp3.107.400.000,00 (tercapai 92,33%), Lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp24.802.882.000,00 (tercapai 100%). Sedangkan Realisasi pendapatan Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2014 adalah sebesar Rp.6.052.441.118.039,47 (tercapai 98,41%) yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp3.307.323.863.978,47 (tercapai 101,84%), Dana Perimbangan sebesar Rp1.488.374.891.545,00 (tercapai 93,15%), Bagi Hasil Pajak Propinsi sebesar Rp779.576.048.153,00 (tercapai 94,67%), Penyesuaian dan otonomi khusus


(27)

sebesar Rp448.340.154.000,00 (tercapai 100,01%), Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya sebesar Rp2.836.580.000,00 (tercapai 40,14%), dan Bagi Hasil Lainnya Propinsi sebesar Rp2.360.319.363,00 (tercapai 100,00%), Lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp23.629.261.000,00 (tercapai 100,00%).

Anggaran Belanja Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2015 sebesar Rp7.928.337.395.393,00 dan tahun 2014 sebesar Rp7.072.715.425.304,00. Sedangkan realisasi belanja Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2015 adalah sebesar Rp6.490.395.759.532,00 dan tahun 2014 sebesar Rp5.707.378.466.054,09 yang terdiri dari belanja tidak langsung tahun 2015 sebesar Rp2.202.272.347.768,00 dan tahun 2014 sebesar Rp2.144.034.754.098,09, belanja langsung / program tahun 2015 sebesar Rp4.288.087.411.764,00 dan tahun 2014 sebesar Rp3.563.346.711.956,00.

Realisasi pendapatan pada tahun 2015 sebesar Rp6.619.031.160.936,97 bila dibandingkan dengan pengeluaran belanja sebesar Rp6.490.395.759.532,00 maka terjadi surplus sebesar Rp128.671.401.404,97 Sedangkan penerimaan pembiayaan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp1.311.550.405.499,85 dan pengeluaran pembiayaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota sebesar Rp25.292.000.000,00 sehingga menghasilkan SILPA tahun 2015 sebesar Rp1.414.929.806.904,82. Sedangkan Realisasi untuk pendapatan tahun 2014 sebesar Rp6.052.441.118.039,47 bila dibandingkan dengan pengeluaran belanja sebesar Rp5.707.378.466.054,09 maka terjadi surplus sebesar Rp345.062.651.985,38. Sedangkan penerimaan pembiayaan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp977.118.888.081,47 dan pengeluaran pembiayaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota sebesar Rp10.637.000.000,00 sehingga menghasilkan SILPA tahun 2014 sebesar Rp1.311.544.540.066,85. Secara rinci realisasi APBD kota Surabaya Tahun 2015 dan 2014 dapat dilihat pada tabel berikut :


(28)

Tabel 3.1.1

Ringkasan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2015

No. Uraian Anggaran Realisasi

1. Pendapatan

a. Pendapatan Asli Daerah 3.782.647.234.297,00 4.035.649.478.397,97

b. Dana Perimbangan 1.510.882.244.633,00 1.384.772.424.683,00

c. Hibah -

-d. Bagi Hasil Pajak dari Propinsi 856.175.299.221,00 707.673.658.856,00 e. Dana Penyesuaian & Otonomi Khusus 463.025.317.000,00 463.025.317.000,00 f. Bantuan Keuangan dari Propinsi 3.365.400.000,00 3.107.400.000,00

g. Bagi Hasil Lainnya Propinsi 1.359.339.223,00 0,00

h. Lain-lain pendapatan daerah yang sah 24.802.882.000,00 24.802.882.000,00

Jumlah Pendapatan 6.642.257.716.374,00 6.619.031.160.936,97

2. Belanja Daerah Belanja Tidak Langsung

a. Belanja Pegawai 2.148.743.837.057,00 1.949.428.530.122,00

b. Belanja Bunga -

-c. Belanja Hibah 428.341.520.833,00 252.111.246.646,00

d. Belanja Bantuan Sosial 1.651.000.000,00

-e. Belanja Bagi Hasil & Pemerintah Daerah

Lainnya 3.529.027.410,00

-f.

Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

2.083.273.745,00 732.571.000,00

g. Belanja Tidak Terduga 10.000.000.000,00

-Jumlah Belanja Tidak Langsung 2.594.348.659.045,00 2.202.272.347.768,00

Belanja Langsung/Program

a. Belanja Pegawai 430.459.688.706,00 376.989.023.238,00

b. Belanja Barang dan Jasa 2.417.183.344.025,00 2.125.973.133.026,00

c. Belanja Modal 2.486.345.703.617,00 1.785.125.255.500,00

Jumlah Belanja Langsung/Program 5.333.988.736.348,00 4.288.087.411.764,00

Jumlah Belanja Daerah 7.928.337.395.393,00 6.490.359.759.532,00

Surplus/Defisit (1.286.079.679.019,00) 128.671.401.404,97

3. Pembiayaan

a. Penerimaan 1.311.544.540.066,85 1.311.550.405.499,85

b. Pengeluaran 25.464.861.048,00 25.292.000.000,00

Jumlah Pembiayaan 1.286.079.679.018,85 1.286.258.405.499,85

SILPA Tahun 2014 - 1.414.929.806.904,82


(29)

Tabel 3.1.2

Ringkasan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2014

No. Uraian Anggaran Realisasi

1. Pendapatan

a. Pendapatan Asli Daerah 3.247.459.154.137,00 3.307.323.863.978,47

b. Dana Perimbangan 1.597.890.575.334,40 1.488.374.891.545,00

c. Hibah -

-d. Bagi Hasil Pajak dari Propinsi 823.489.838.067,00 779.576.048.153,00 e. Dana Penyesuaian & Otonomi Khusus 448.297.975.000,40 448.340.154.000,00

f. Bantuan Keuangan dari Propinsi 7.067.090.000,00 2.836.580.000,00

g. Bagi Hasil Lainnya Propinsi 2.360.319.364,00 2.360.319.363,00

h. Lain-lain pendapatan daerah yang sah 23.629.261.000,00 23.629.261.000,00

Jumlah Pendapatan 6.150.194.212.902,80 6.052.441.118.039,47

2. Belanja Daerah

Belanja Tidak Langsung

a. Belanja Pegawai 2.061.262.089.183,00 1.842.969.821.699,00

b. Belanja Bunga 0,00 0,00

c. Belanja Hibah 432.726.689.556,00 271.860.862.621,09

d. Belanja Bantuan Sosial 1.651.000.000,00 89.670.000,00

e. Belanja Bagi Hasil & Pemerintah Daerah

Lainnya 1.200.000.000,00

-f.

Belanja Bantuan Keuangan kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

2.070.314.000,00 787.920.000,00

g. Belanja Tidak Terduga 10.000.000.000,00

-Jumlah Belanja Tidak Langsung 2.508.910.092.739,00 2.115.708.274.320,09

Belanja Langsung/Program

a. Belanja Pegawai 436.530.395.926,00 344.917.914.825,00

b. Belanja Barang dan Jasa 2.116.689.109.008,00 1.842.385.851.488,00

c. Belanja Modal 2.010.585.827.631,00 1.404.366.425.421,00

Jumlah Belanja Langsung/Program 4.563.805.332.565,00 3.591.670.191.734,00

Jumlah Belanja Daerah 7.072.715.425.304,00 5.707.378.466.054,09

Surplus/Defisit (922.521.212.401,20) 345.062.651.985,38

3. Pembiayaan

a. Penerimaan 943.185.351.353,40 977.118.888.081,47

b. Pengeluaran 20.664.138.951,60 10.637.000.000,00

Jumlah Pembiayaan 922.521.212.401,80 966.481.888.081,47

SILPA Tahun 2014 - 1.311.544.540.066,85


(30)

3.2. Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan

Tabel 3.2

Rekapitulasi Pendapatan Daerah Berdasarkan SKPD Tahun 2015

No Nama SKPD Anggaran Re al i sasi 2015 Re al i sasi 2014

1 Dinas Kesehatan 73.184.204.000,00 93.191.926.000,00 64.347.109.000,00 2 Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Mohamad

Soewandhie 137.233.744.380,00 147.951.956.505,36 148.212.557.986,16 3 Rumah Sakit Umum Daerah Bhakti Dharma

Husada 40.325.185.961,00 48.592.687.342,94 32.322.660.338,92 4 Dinas Kebakaran 2.235.211.700,00 1.735.527.900,00 -5 Dinas Pengelolaan Bangunan dan T anah 237.341.113.146,00 336.266.470.005,93 1.626.853.000,00 6 Dinas Cipta Karya dan T ata Ruang 187.531.975.254,00 250.191.695.682,00 51.865.105.818,08 7 Dinas Perhubungan 48.040.373.843,00 40.525.687.107,00 177.558.830.178,00 8 Badan Lingkungan Hidup 7.865.066.000,00 10.164.825.855,60 35.526.512.167,00 9 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 68.065.531.000,00 61.547.880.288,20 15.100.963.697,90 10 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2.184.810.000,00 2.948.910.000,00 76.600.612.871,58 11 Dinas T enaga Kerja - 622.600.200,00 3.896.720.000,00 12 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah 309.814.400,00 370.705.200,00 205.554.600,00 13 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 6.000.000.000,00 6.108.601.164,00 5.290.438.111,00 14 Dinas Pemuda dan Olahraga 1.300.000.000,00 760.243.000,00 1.612.969.948,00 15 BagianPerlengkapan 1.500.000.000,00 1.502.566.049,00 1.531.691.200,00 16 Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan 5.828.257.252.870,00 5.615.505.934.416,95 5.429.543.161.456,83 17 Dinas Perdagangan dan Perindustrian 9.173.600,00 17.886.800,00 465.288.850,00 18 Badan Arsip dan Perpustakaan 311.706.720,00 323.176.740,00 24.855.600,00 19 Dinas Pertanian 562.553.500,00 701.880.680,00 312.819.720,00 20 Dinas Komunikasi dan Informatika - - 6.396.413.496,00 6.642.257.716.374,00 6.619.031.160.936,98 6.052.441.118.039,47 J U M LAH

Sumber data : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya, 2015, diolah

a. Penjelasan terkait capaian target pendapatan

Penjelasan terkait belum tercapainya target pendapatan pada beberapa SKPD selama tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Dinas Kebakaran

Permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Kebakaran sehingga pada akhir tahun pencapaian pendapatannya belum mencapai target adalah :

- Keberatan dari pemilik gedung (subjek retribusi)

• Semakin lengkap alat pemadam kebakaran dan alat penyelamatan jiwa maka semakin besar retribusi yang harus dibayarkan

• Sudah memasang / menyiapkan alat pemadam kebakaran dan alat penyelamatan jiwa tapi masih dikenakan retribusi

- Kesulitan menemui subjek retribusi pemadam kebakaran - Subjek retribusi sudah tutup atau pindah alamat


(31)

- Untuk subjek retribusi yang nilai retribusinya cukup besar, jatuh tempo pemungutan pada triwulan III dan IV

- Jumlah subjek pemeriksaan semakin berkurang jika dibandingkan dengan Perda lama (Perda No. 11 Tahun 2012)

2. Dinas Perhubungan

Permasalahan yang mempengaruhi pencapaian pendapatan Dinas Perhubungan adalah sebagai berikut :

- Belum semua pengguna jasa parkir meminta karcis parkir

- Adanya beberapa kios yang dibongkar di terminal Purabaya karena ada pembangunan gedung baru dan setelah dibangun belum dilakukan serah terima

- Situasi di terminal Tambak Osowilangun belum kondusif - Adanya kendaraan yang numpang uji keluar Surabaya

- Adanya kendaraan wajib uji yang belum diujikan dan ada kendaraan yang beroperasi secara menetap di luar Surabaya

- Adanya PP Nomor 55 Tahun 2012 tentang kendaraan, yang menyebutkan untuk kendaraan baru, uji pertama dilaksanakan setelah 1 (satu) tahun.

Upaya-upaya yang dilakukan Dinas terkait permasalahan tersebut adalah :

- Melakukan sosialisasi dan meningkatkan pengawasan kepada masyarakat dan jukir agar tertib dan disiplin dalam meminta/memberi karcis parkir;

- Melakukan koordinasi dengan pengelola kegiatan agar segera dilakukan serah terima bangunan

- Perlu dilakukan koordinasi dengan instansi terkait agar situasi terminal TOW segera kondusif

- Melakukan operasi penertiban bersama instansi terkait

- Mengkaji ulang besaran retribusi dan denda karena besaran denda dirasa masih terlalu kecil.

3. Dinas Kebersihan dan Pertamanan

Permasalahan Dinas Kebersihan dan Pertamanan tidak mampu mencapai target realisasi pendapatan karena terkendala tarif yang relatif rendah sehingga pendapatan tidak dapat maksimal.

4. Dinas Pemuda dan Olahraga


(32)

- Pendapatan sewa Gelanggang Remaja menurun karena ada renovasi gedung KONI. - Pendapatan Gelora 10 Nopember mengalami penurunan karena sedang dalam proses

renovasi tower.

- Berhentinya kompetisi ISL di Gelora Bung Tomo sesuai Surat Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor: 01386/MENPORA/IV/2015 tanggal 20 April 2015 tentang Permohonan untuk tidak diterbitkan izin keramaian pada penyelenggaraan kompetisi ISL 2015 kepada PSSI dan/atau PT Liga Indonesia.

5. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

Secara keseluruhan pendapatan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan telah memenuhi target pendapatan, adapun dalam pelaksanaanya ada beberapa pajak daerah yang pencapaiannya melebihi target anggaran, ada juga yang tidak mencapai target. Permasalahan pajak daerah yang tidak mencapai target adalah :

- Pajak Reklame, adanya penataan dan pembatasan lokasi pemasangan objek reklame. - Pajak Parkir, tidak adanya penyesuaian tarif parkir kendaraan di tahun 2015.

b. Penjelasan terkait capaian target belanja

Tabel 3.3

Anggaran dan Realisasi Belanja per SKPD Tahun 2015

Anggaran Realisasi

1 Dinas Pendidikan 1.758.759.342.805,00 1.541.165.400.393,00 87,63

2 Dinas Kesehatan 529.319.538.730,00 474.861.014.183,00 89,71

3 Rumah Sakit Umum Daerah Dokter

Mohamad Soewandhie 341.304.625.168,00

232.830.566.657,00 68,22 4 Rumah Sakit Umum Daerah Bhakti

Dharma Husada 141.529.175.301,00

120.002.086.772,00 84,79 5 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan

Pematusan 1.383.536.230.067,00

1.145.381.399.870,00 82,79

6 Dinas Kebakaran 79.495.664.878,00 72.536.769.764,00 91,25

7 Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah 393.390.923.516,00 71.108.142.492,00 18,08 8 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang 553.840.476.286,00 523.832.956.502,00 94,58 9 Badan Perencanaan Pembangunan 28.992.378.706,00 26.108.255.778,00 90,05

10 Dinas Perhubungan 192.735.737.618,00 173.770.063.193,00 90,16

11 Badan Lingkungan Hidup 22.368.154.893,00 19.817.190.089,00 88,60

12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 525.887.574.155,00 472.638.472.960,00 89,87 13 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 19.153.912.219,00 16.262.358.261,00 84,90 14 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Keluarga Berencana

36.677.803.772,00 32.842.356.127,00 89,54

15 Dinas Sosial 171.765.536.623,00 157.870.670.104,00 91,91

16 DinasTenaga Kerja 31.551.739.445,00 27.673.016.726,00 87,71

17 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

26.296.305.812,00 22.066.418.402,00 83,91 %


(33)

Anggaran Realisasi 18 Badan Koordinasi Pelayanan dan

Penanaman Modal

12.877.263.891,00 12.331.435.196,00 95,76 19 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 38.153.250.419,00 36.496.865.566,00 95,66 20 Dinas Pemuda dan Olahraga 105.066.239.698,00 90.358.528.267,00 86,00 21 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan

Perlindungan Masyarakat

28.804.626.200,00 26.355.683.005,00 91,50 22 Satuan Polisi Pamong Praja 41.303.499.702,00 39.058.318.109,00 94,56 23 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 19.754.543.944,00 18.235.158.172,00 92,31 24 Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah

2.193.382.007,00 1.945.356.407,00 88,69 25 Bagian Pemerintahan dan Otonomi

Daerah

7.698.201.021,00 6.771.628.257,00 87,96

26 Bagian Hukum 9.409.799.880,00 8.840.237.833,00 93,95

27 Bagian Organisasi dan Tata Laksana 4.177.259.605,00 3.875.741.196,00 92,78

28 Bagian Kerjasama 17.352.101.460,00 13.171.274.132,00 75,91

29 Bagian Bina Program 12.418.998.895,00 11.757.904.613,00 94,68

30 Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah

3.930.846.348,00 3.526.830.285,00 89,72

31 Bagian Kesejahteraan Rakyat 4.299.722.318,00 4.084.175.446,00 94,99

32 Bagian Umum dan Protokol 71.259.555.117,00 67.634.418.934,00 94,91

33 Bagian Perlengkapan 74.341.283.898,00 70.844.186.671,00 95,30

34 Bagian Hubungan Masyarakat 10.146.017.772,00 9.512.050.551,00 93,75

35 Sekretariat DPRD 75.959.094.519,00 48.268.499.056,00 63,55

36 Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan

590.932.952.640,00 368.339.502.136,00 62,33

37 Inspektorat 12.882.874.352,00 12.084.712.624,00 93,80

38 Kecamatan Genteng 13.672.096.814,00 12.046.257.396,00 88,11

39 Kecamatan Simokerto 12.255.491.450,00 11.642.036.248,00 94,99

40 Kecamatan Tegalsari 12.676.364.907,00 11.898.925.962,00 93,87

41 Kecamatan Bubutan 13.095.838.011,00 12.241.152.433,00 93,47

42 Kecamatan Kenjeran 11.597.898.994,00 11.142.724.405,00 96,08

43 Kecamatan Pabean Cantian 12.544.077.735,00 11.758.066.377,00 93,73

44 Kecamatan Semampir 13.273.014.437,00 12.233.522.927,00 92,17

45 Kecamatan Krembangan 12.167.488.748,00 11.359.079.611,00 93,36

46 Kecamatan Tambaksari 17.808.747.411,00 16.656.985.535,00 93,53

47 Kecamatan Gubeng 15.099.175.830,00 14.220.044.891,00 94,18

48 Kecamatan Rungkut 13.871.704.240,00 12.851.425.917,00 92,64

49 Kecamatan GunungAnyar 9.845.428.461,00 9.070.988.621,00 92,13

50 Kecamatan Tenggilis Mejoyo 9.385.605.397,00 8.684.452.442,00 92,53

51 Kecamatan Sukolilo 14.687.466.175,00 13.697.775.714,00 93,26

52 Kecamatan Mulyorejo 13.709.756.414,00 12.879.681.826,00 93,95

53 Kecamatan Wonokromo 16.406.903.442,00 15.650.309.763,00 95,39

54 Kecamatan Karang Pilang 9.985.323.114,00 9.489.491.554,00 95,03

55 Kecamatan Dukuh Pakis 10.623.997.128,00 9.877.701.511,00 92,98

56 Kecamatan Gayungan 9.821.414.786,00 9.170.227.711,00 93,37

57 Kecamatan Jambangan 9.553.285.662,00 8.950.556.943,00 93,69

58 Kecamatan Wonocolo 11.644.542.926,00 10.930.972.822,00 93,87

59 Kecamatan Sawahan 16.565.306.555,00 15.519.696.047,00 93,69

60 Kecamatan Wiyung 9.799.504.665,00 9.287.929.279,00 94,78

61 Kecamatan Tandes 14.153.454.289,00 13.423.088.712,00 94,84

62 Kecamatan Asem Rowo 9.273.889.476,00 8.300.243.619,00 89,50

63 Kecamatan Sukomanunggal 12.283.980.918,00 11.441.872.274,00 93,14

64 Kecamatan Benowo 9.473.624.505,00 8.600.995.650,00 90,79

65 Kecamatan Lakarsantri 12.853.203.640,00 11.233.871.701,00 87,40

%


(34)

Anggaran Realisasi

67 Kecamatan Pakal 11.288.801.824,00 10.768.422.530,00 95,39

68 Kecamatan Bulak 10.401.351.852,00 9.198.590.097,00 88,44

69 Badan Kepegawaian dan Diklat 27.573.045.130,00 23.911.183.638,00 86,72

70 Kantor Ketahanan Pangan 3.613.864.185,00 3.311.029.442,00 91,62

71 Dinas Komunikasi dan Informatika

45.142.709.838,00 41.091.081.912,00

91,02

72 Badan Arsip dan Perpustakaan 30.624.288.105,00 28.920.044.060,00 94,43

73 Dinas Pertanian 32.040.464.222,00 30.567.560.213,00 95,40

74 Dinas Perdagangan dan Perindustrian

28.715.267.772,00 23.989.018.401,00

83,54

7.928.337.395.393,00 6.490.359.759.532,00 81,86

JUMLAH

Nomor Nama SKPD 2015 %

Sumber data : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya 2015, diolah

Penjelasan terkait belum tercapainya target belanja beberapa SKPD selama tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Dinas Pendidikan

Hal - hal yang mempengaruhi penyerapan adalah sebagai berikut :

a. Perbaikan/ Pemeliharaan Kantor Dinas dan UPTD disesuaikan dengan kebutuhan untuk perbaikan fisik /bangunan.

b.Beberapa kegiatan bekerja sama dengan instansi terkait sehingga ada efisiensi biaya, diantaranya :

• Kegiatan sosialisasi manajemen sekolah bekerja sama dengan DJP Kanwil VI Jatim.

• Launhing Surabaya Resik Narkoba bekerja sama dengan BNN Prov Jatim dan BNN Kota Surabaya.

c. Pengadaan LCD Projector melalui e-purchasing, namun ketersediaan barang tidak ada serta Pengadaan Alat Peraga Edukasi dan sarana prasarana SLB gagal lelang. d.Pelaksanaan kegiatan bersamaan dengan jadwal UAS.

e. Adanya efisiensi anggaran.

2. Dinas Kesehatan

Beberapa hal yang menyebabkan belum terlaksananya belanja adalah sebagai berikut : a. Biaya operasional pelayanan kesehatan Puskesmas dan JKN diserap sesuai dengan

kebutuhan;


(1)

Pertamanan. sembilan ratus empat puluh enam ribu rupiah).

Menghukum Pemerintah Kota Surabaya untuk membayar ganti rugi atas keterlambatan pembayaran pembelian suku cadang truck kepada UD. Rahadiant sebesar 6% per tahun dari Rp. 136.314.745,- (seratus tiga puluh enam juta tiga ratus empat belas ribu tujuh ratus empat puluh lima rupiah).

Putusan Secara Sukarela Nomor : 09/EKS/2013/PN.Sby Jo. Nomor :

134/Pdt.G/2009/PN.Sby. tanggal 16 Desember 2015.

2. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Nomor :

PJ16124/LS/XII/2015 tanggal 23 Desember 2015.

5. Perkara nomor

651/Pdt.G/2009/PN.Sby Jis. 2374K/Pdt/2011 terkait dengan kantor Kelurahan Dr. Soetomo.

Memerintahkan Pemerintah Kota Surabaya membayar ganti kerugian kepada Ny. Widianti Rp.

20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) setiap tahun terhitung sejak tahun 1995 sampai adanya pengosongan dan penyerahan obyek sengketa kepada Ny. Widianti.

- Berkekuatan hukum tetap - Belum dibayar karena masih

proses Peninjauan Kembali

6. Perkara nomor

425/Pdt.G/2010/PN.Sby. Jis. 341PK/Pdt/2014 terkait dengan sengketa kepemilikan tanah yang digunakan untuk SDN Gading III terletak di Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari, Surabaya antara

Pemerintah Kota dengan Ny. Sri Prapti, BA.

1. Menghukum Pemerintah Kota Surabaya untuk membayar ganti rugi materiil kepada Ny. Sri Prapti, BA sebesar Rp.

1.009.974.382,43,- (satu milyar sembilan juta sembilan ratus tujuh puluh empat ribu tiga ratus delapan puluh dua koma empat puluh tiga rupiah).

2. Menghukum Pemerintah Kota Surabaya untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per hari, terhitung sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap, sampai dengan adanya pelaksanaan putusan perkara ini.

- Berkekuatan hukum tetap.

- Pemerintah Kota Surabaya melalui SKPD Dinas Pengelolaan

Bangunan dan Tanah Kota Surabayasudah melakukan pembayaran berdasarkan : 1. Berita Acara Pelaksanaan Isi

Putusan Secara Sukarela Nomor : 58/EKS/2013/PN.Sby Jo. Nomor :

425/Pdt.G/2010/PN.Sby. tanggal 14 Desember 2015.

2. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Nomor :

NP11800/LS/XII/2015 tanggal 15 Desember 2015.

7 Perkara Nomor

604/Pdt.G/2010/PN.Sby Jis 1367 K/PDT/2011 terkait dengan permintaan

Menghukum para Tergugat secara tanggung renteng membayar biaya penyesuaian harga pembangunan Stadion di Wilayah Barat Surabaya

- Berdasarkan Relaas

Pemberitahuan Putusan Kasasi Kepada Kuasa Pemohon Kasasi Nomor : 1367 K/Pdt/2011 Jo.


(2)

No. Permasalahan Kewajiban Bayar

Pemerintah Kota Surabaya Keterangan penyesuaian harga

pembangunan stadion surabaya barat dengan PT. Adhi Karya (Persero).

dengan nilai total sejumlah Rp. 29.365.543.000 (dua puluh sembilan milyard tiga ratus enam puluh lima juta lima ratus empat puluh tiga rupiah) kepada Penggugat dibayarkan setelah perkara ini berkekuatan hukum tetap.

Nomor : 667/PDT/2010/PT.SBY Jo. Nomor :

604/Pdt.G/2010/PN.Sby. tanggal 21 Mei 2015 :

Mengadili :

- Mengabulkan permohonan kasasi dari para Pemohon Kasasi : IR. SUSPRIJANTO, MM., KEPALA DINAS CIPTA KARYA dan TATA RUANG KOTA SURABAYA dan WALIKOTA

SURABAYA selaku PEMERINTAH KOTA SURABAYA tersebut ; - Membatalkan putusan

Pengadilan Tinggi Surabaya No. 667/PDT/2010/PT.SBY, tanggal 22 Desember 2010 yang membatalkan putusan Pengadilan Negeri Surabaya No. 604/PDT.G/2010/PN.SBY tanggal 27 September 2010 ; Mengadili Sendiri :

- Menolak gugatan Penggugat ; - Menghukum Termohon

Kasasi/Penggugat/Terbanding untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah).

8. Perkara nomor

81/Pdt.G/2011/PN.Sby. Jis. 997K/Pdt/2013 terkait dengan Perbuatan

melanggar hukum tidak melaksanakan Perjanjian Perdamaian tanggal 5 Desember 2006 dan putusan Pengadilan Negeri Surabaya No.

624/Pdt.G/2006/PN.Sby

Menghukum Pemerintah Kota Surabaya untuk membayar ganti kerugian berupa :

1. Pembayaran hasil setoran ke 15 dan 16 sebesar

Rp3.336.399.500,- (tiga milyar tiga ratus tiga puluh enam juta tiga ratus tiga puluh sembilan ribu lima ratus rupiah).

2. Beban bunga 6% per tahun atas keterlambatan pemenuhan

- Berkekuatan hukum tetap. - Belum dibayar karena masih


(3)

tanggal 7 Desember 2006 dengan PT. Unicomindo.

setoran hasil usaha ke 15 dan 16 Rp. 800.721.480,- (delapan ratus juta tujuh ratus dua puluh satu ribu empat ratus delapan puluh rupiah).

9. Perkara No.

649/Pdt.G/2012/PN.Sby jo. 77/PDT/2014/PT.Sby terkait dengan

penyesuaian perhitungan rupiah terhadap dollar Amerika untuk setoran hasil usaha 13, 14, 15 dan 16 dalam Kontrak Bagi Hasil Usaha dan Perjanjian Manajemen antara Pemerintah Kota Surabaya dengan PT. Unicomindo Perdana dalam rangka

pembangunan instalasi pembakaran Sampah No. 658.1/11/402.2.02/1989 tanggal 2 Juli 1989 Jo. Addendum Kesatu Kontrakl Bagi Hasil Nomor

658.1/34/402.1.02/1989 tertanggal 16 Nopember 1989 jo. Addendum Kedua Kontrak Bagi Hasil Nomor

658.1/14/402.1.02/94 tertanggal 7 Maret 1994 jo. Surat Penetapan Menteri Dalam Negeri Nomor

658.1/183/PUMDA tertanggal 18 April 2000.

Menghukum Pemerintah Kota Surabaya karenanya sebagai akibat wanprestasi kepada PT. unicomindo Perdana untuk membayar

penyesuaian perhitungan kurs rupiah terhadap dollar Amerika untuk setoran hasil usaha ke 13, 14, 15 dan 16, pembebanan bunga atas

keterlambatan pembayaran, denda pembayaan, denda akibat potensi keuntungan yang hilang, distress cost dan biaya tenaga kerja menjaga aset investasi selama 12 tahun, sehingga seluruhnya sejumlah Rp. 104.241.354.128 (seratus empat milyar dua ratus empat puluh satu juta tiga ratus lima puluh empat ribu seratus dua pulu delapan rupiah).

- Belum berkekuatan hukum tetap - Belum dibayar karena masih

proses Kasasi

10. Perkara No.

590/Pdt.G/2014/PN.Sby terkait dengan perbuatan melanggar hukum yang dilakukan Tedjo Bawono

Menghukum Pemerintah Kota Surabaya untuk membayar ganti kerugian berupa :

1. Membayar uang kompensasi sebesar Rp 5.000.000.000,- (lima

- Berkekuatan Hukum Tetap - Belum dibayar karena masih


(4)

No. Permasalahan Kewajiban Bayar

Pemerintah Kota Surabaya Keterangan dalam pembuatan

perjanjian dan perikatan lainnya terkait pengalihan pengelolaan Kolam Renang Brantas (KRB).

milyar rupiah) untuk biaya perawatan bangunan dan lingkungan cagar budaya atas persil kolam renang Brantas terletak di jalan Irian Barat No. 37-39 Kelurahan Gubeng, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya.

2. Membayar uang paksa

(dwangsom) sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) setiap hari apabila lalai menerbitkan kembali Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan memperpanjang Ijin Hiburan Umum kolam renang No.

435/005/402.6.04/1998 tanggal 20 Februari 1998 serta

menerbitkan kembali Nop SPPT PBB No. 35.78.060.004.017-0058 atas nama Tedjo Bawono.


(5)

Dari Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2015, dapat disimpulkan bahwa secara umum sasaran-sasaran stratejik yang ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2015 telah dapat dipenuhi, meskipun rencana tersebut belum sepenuhnya tercapai 100%. Diharapkan Catatan atas Laporan Keuangan ini dapat menginformasikan kebijakan, asumsi, dan prinsip akuntansi yang digunakan dalam pengelolaan keuangan dan menjelaskan Laporan Keuangan lembar muka (Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Laporan Arus Kas). Berbagai keberhasilan yang telah diraih oleh Kota Surabaya selama ini akan selalu dijadikan modal untuk melanjutkan pembangunan. Sedangkan ketidakberhasilan dan berbagai hambatan yang ditemui akan dijadikan pelajaran berharga untuk lebih meningkatkan kinerja Pemerintah Kota Surabaya.

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2015 ini diharapkan dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas Pemerintah Kota Surabaya dalam penyampaian laporan Keuangan. Pemerintah Kota Surabaya telah mencoba memenuhi komitmen moral bahwa perbaikan kinerja yang telah dicapai akan menjadi pondasi yang proporsional dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan Kota Surabaya di masa yang akan datang serta sejalan dengan percepatan perubahan lingkungan strategis yang luar biasa.

Berbagai prestasi dan kekurangan hasil pelaksanaan kebijakan yang dituangkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Tahun 2015 disajikan sesuai dengan kondisi obyektif dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi umpan balik terhadap penetapan kebijakan umum pada periode berikutnya.

Surabaya, .

WALIKOTA SURABAYA


(6)