1
I .
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Output kegiatan litkaji yang layak akan ditindaklanjuti dengan kegiatan desiminasi.
Output litkaji disebut “layak” apabila hasil litkaji merupakan output yang berpotensi untuk memberikan
outcome, benefit dan dampak kepada pengguna. Salah satu tugas yang diemban oleh Balitbangtan bukan hanya pada
proses penelitian hingga menghasilkan teknologi yang mudah dapat diterapkan oleh petani tetapi juga pada mekanisme penyampaian inovasi teknologi tersebut
sehingga bisa diadopsi secara sempurna oleh petani dan pelaku agribisnis lainnya Balitbangtan, 2005. Keberhasilan kegiatan penelitian dan pengkajian litkaji
pertanian ditentukan oleh tingkat pemanfaatan hasilnya oleh pengguna sasaran. Penerapan
teknologi hasil
litkaji tersebut
diharapkan dapat
mendorong pembangunan pertanian di daerah, sehingga sektor pertanian mampu berfungsi
sebagai mesin penggerak perekonomian nasional. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP sebagai unit pelaksana teknis Balitbangtan di daerah, melalui
pelaksanaan fungsi informasi, komunikasi dan diseminasi 3-Si diharapkan menjadi roda penggerak dalam mempercepat dan memperluas pemanfaatan
berbagai inovási pertanian hasil litkaji oleh pengguna pelaku utama dan pelaku usaha sektor pertanian. Diseminasi adalah cara dan proses penyebarluasan
inovasi teknologi hasil-hasil litkaji kepada masyarakat atau pengguna untuk diketahui dan dimanfaatkan. Kegiatan diseminasi hasil litkaji dapat dimaknai juga
sebagai upaya scalling up hasil litkaji Kasryno, 2006. Untuk itu, perlu strategi
atau mekanisme yang efisien dan efektif. Salah satu faktor yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
petani-peternak adalah
melalui penyelenggaraan
penyuluhan pertanian.
Keberhasilan penyelenggaraan penyuluhan pertanian sangat ditentukan oleh materi pendukung, seperti media penyuluhan pertanian dalam berbagai bentuk
yang sesuai dengan kebutuhan. Media penyuluhan pertanian dalam berbagai bentuk yang sesuai dengan sasaran yang ingin dituju dan mutlak diperlukan.
Faktor yang menentukan keberhasilan suatu program adalah pembawa program
senders, penerima program receivers dan saluran channel yang digunakan dalam memperkenalkan sosialisasi dan mengimplementasikan
program Kurnia Suci, dkk 2000. Keberhasilan suatu program dapat dicapai jika
2
pembawa program melakukan pendekatan partisipatif mulai dari sosialisasi, perencanaan, implementasi serta
monitoring evaluasi melalui pendekatan struktural dan kultural Wahyuni, 2002. Melalui pendekatan struktural, individu
yang terlibat dalam program menjembatani hubungan lembaga terkait yang dibutuhkan petani untuk mendukung implementasi program. Adapun melalui
pendekatan kultural, teknologi yang diimplementasikan tersaring melalui
kebudayaan yang eksis di wilayah bersangkutan yang telah menyatu dengan kondisi alam, sosial dan ekonomi. Melalui kedua pendekatan tersebut teknologi
yang disampaikan melalui program dapat terakuisisi dalam kehidupan petani sehingga teknologi lokal indigenous yang ada akan berkembang menjadi
teknologi “adaptif”. Teknologi adaptif lahir setelah melalui proses pemikiran petani yang prinsipnya sangat rasional dalam memilih teknologi yang terbaik dan
menguntungkan Kurnia Suci dkk, 200.
1.2. Dasar pertimbangan