Latar Belakang Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2015

1 I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Output kegiatan litkaji yang layak akan ditindaklanjuti dengan kegiatan desiminasi. Output litkaji disebut “layak” apabila hasil litkaji merupakan output yang berpotensi untuk memberikan outcome, benefit dan dampak kepada pengguna. Salah satu tugas yang diemban oleh Balitbangtan bukan hanya pada proses penelitian hingga menghasilkan teknologi yang mudah dapat diterapkan oleh petani tetapi juga pada mekanisme penyampaian inovasi teknologi tersebut sehingga bisa diadopsi secara sempurna oleh petani dan pelaku agribisnis lainnya Balitbangtan, 2005. Keberhasilan kegiatan penelitian dan pengkajian litkaji pertanian ditentukan oleh tingkat pemanfaatan hasilnya oleh pengguna sasaran. Penerapan teknologi hasil litkaji tersebut diharapkan dapat mendorong pembangunan pertanian di daerah, sehingga sektor pertanian mampu berfungsi sebagai mesin penggerak perekonomian nasional. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP sebagai unit pelaksana teknis Balitbangtan di daerah, melalui pelaksanaan fungsi informasi, komunikasi dan diseminasi 3-Si diharapkan menjadi roda penggerak dalam mempercepat dan memperluas pemanfaatan berbagai inovási pertanian hasil litkaji oleh pengguna pelaku utama dan pelaku usaha sektor pertanian. Diseminasi adalah cara dan proses penyebarluasan inovasi teknologi hasil-hasil litkaji kepada masyarakat atau pengguna untuk diketahui dan dimanfaatkan. Kegiatan diseminasi hasil litkaji dapat dimaknai juga sebagai upaya scalling up hasil litkaji Kasryno, 2006. Untuk itu, perlu strategi atau mekanisme yang efisien dan efektif. Salah satu faktor yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan petani-peternak adalah melalui penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Keberhasilan penyelenggaraan penyuluhan pertanian sangat ditentukan oleh materi pendukung, seperti media penyuluhan pertanian dalam berbagai bentuk yang sesuai dengan kebutuhan. Media penyuluhan pertanian dalam berbagai bentuk yang sesuai dengan sasaran yang ingin dituju dan mutlak diperlukan. Faktor yang menentukan keberhasilan suatu program adalah pembawa program senders, penerima program receivers dan saluran channel yang digunakan dalam memperkenalkan sosialisasi dan mengimplementasikan program Kurnia Suci, dkk 2000. Keberhasilan suatu program dapat dicapai jika 2 pembawa program melakukan pendekatan partisipatif mulai dari sosialisasi, perencanaan, implementasi serta monitoring evaluasi melalui pendekatan struktural dan kultural Wahyuni, 2002. Melalui pendekatan struktural, individu yang terlibat dalam program menjembatani hubungan lembaga terkait yang dibutuhkan petani untuk mendukung implementasi program. Adapun melalui pendekatan kultural, teknologi yang diimplementasikan tersaring melalui kebudayaan yang eksis di wilayah bersangkutan yang telah menyatu dengan kondisi alam, sosial dan ekonomi. Melalui kedua pendekatan tersebut teknologi yang disampaikan melalui program dapat terakuisisi dalam kehidupan petani sehingga teknologi lokal indigenous yang ada akan berkembang menjadi teknologi “adaptif”. Teknologi adaptif lahir setelah melalui proses pemikiran petani yang prinsipnya sangat rasional dalam memilih teknologi yang terbaik dan menguntungkan Kurnia Suci dkk, 200.

1.2. Dasar pertimbangan