halaman 12 halaman 9 halaman 5 halaman 11 halaman 11

xlii menjadi kepang-kepang yang pada ujungnya diikat dengan tali karet serta pita.` ﺖﻨﺑ ﻲﻣﺃ ﻦﻣ ﻊﻤﺳﺃ ﺎﻤﻛ ﺖﻨﺑ ﻲﻧﺃ ﺖﻗﻮﻟﺍ ﻚﻟﺫ ﻲﻓ ﻪﻓﺮﻋﺃ ﺖﻨﻛ ﺎﻣ ّﻞﻛ kulla mā kuntu a’rifuhu fī żalikal waqti `anni bintun kamā asma’u min ammi bintun`Satu-satunya hal yang kuketahui pada waktu itu hanyalah bahwa aku adalah seorang anak perempuan, seorang gadis.` ّﻞﻛ ﻰﻨﻠﻄﻌﻳ ... ﻥﺎﻜﻣ ّﻞﻛ ﻲﻓ ﻰﺳﺃﺭ ﻕﻮﻓ ﻪﻠﻤﺣﺃ ﻱﺬﻟﺍ ... ﻞﻴﻘﺜﻟﺍ ﻞﻳﻮﻄﻟﺍ ﺮﻌﺸﻟﺍ ﺍﺬﻫ ... ﻒﺒﺼﻟﺍ ﻲﻓ ﻲﺘﺒﻗﺭ ﺐﻬﻠﻳﻭ , ﻡﺎﻤﺤﻟﺍ ﻲﻓ ﻰﻨﻘﻫﺮﻳﻭ , ﺡﺎﺒﺻ

BAB I halaman 12

hażā asysyi’ru aṭṭawīlu aśśaqīlu... allażī ahmiluhu qawqa ra`sī fī kulli makānin... ya’ ṭulunī kulla ṣabāhin, wa yarhiqnī fī al-hammām, wa yalhabu raqbatī fī aṣ- ṣayfi...`Rambutku yang tebal dan panjang di kepalaku, setiap hambatan bagiku, sangat mengganggu bila aku mandi, dan di musim panas selalu membuat leherku sebelah belakang terasa sangan panas. ﻰﻟﺇ ﻱﻮﻬﻧ ّﻢﺛ ﺩﺎﺤﻟﺍ ﺺﻘﻤﻟﺍ ﻰﻜﻓ ﻦﻴﺑ ﻯﻮﻠﺘﺗ ﻲﻫﻭ ﻱﺮﻌﺷ ﺕﻼﺼﺧ ﻰﻟﺇ ﺕﺮﻈﻧ ... ﺽﺭﻷﺍ

BAB Ihalaman 15

nazartu ilā khuṣsilāti syi’rā wa hiya tatlūya bayna fakiya al-maqṣi al-hādi śumma nahwiyaa ilal ardi`kusaksikan betapa untaian rambut yang tebal dan panjang berguguran jatuh ke lantai karena menjadi mangsa jepitan gunting yang tajam itu. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara xliii

b. Citra fisik bertubuh tinggi

... ًﺎﻨﺳ ﻰﻨﻣ ﺮﺒﻛﺃ ﻪﻧﺃ ﻊﻣ ﻲﺧﺃ ﻦﻋ ﺕﺮﺒﻛ ... ﺕﺮﻴﻛ

BAB I halaman 9

sa`aś bitu liṭṭabī’ati annahā barragmi min żalika al-jasadi adda’īfi allażī al- bustannī iyyāhu... wa birragmi mimmā dākhilhi wa khārijihi min ‘awrāti fasawfa ana’libu`Aku tumbuh lebih cepat. Aku menjadi lebih tinggi dibandingkan saudara lelakiku, walau ia lebih tua dariku.` ﻰﻟﺇ ﺓﺮﺴﺣ ﻲﻓ ﺮﻈﻧﺃﻭ ﻲﻋﺍﺮﻨﺑ ﻯﺭﺪﺻ ﻰﻔﺧﺃ ﺔﻋﺭﺎﻔﻟﺍ ﺔﻠﻳﻮﻄﻟﺍ ﻲﺘﻣﺎﻘﺑ ﺔﻨﻳﺰﺣ ﺖﻔﻗﻭ ... ﻥﻮﺒﻌﻠﻳ ﻢﻫﻭ ﻪﺋﻼﻣﺯﻭ ﻲﺧﺃ

BAB I halaman 9

wa qaftu hazīnati biqāmatī aṭṭawīlati al-fāri’ati akhfī ṣadrī binarā’ī wa anzara fī hasrata ilābakhī zamalā`ihi wa hum yal’abūna...`Aku sungguh sedih dengan tubuhku yang semakin tinggi dan langsing, karena itu aku suka bersedekap, merentang lengan di atas dadaku untuk menyembunyikan dadaku, dan dengan hati pilu kupandangi saudara lelakiku beserta teman-temannya apabila mereka bermain-main` Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara xliv

c. Citra fisik sebagai wanita

ﻸﻟ ﻲﺘﻬﺷ ﻰﻔﺧﺃ ﻥﺃ ﻰﻠﻋ ... ﻲﺗﺎﻨﻜﺳﻭ ﻲﺗﺎﻛﺮﺣ ﺐﻗﺍﺭﺃ ﻥﺃ ﻰﻠﻋ ﺖﻨﺑ ﺎﻧﺃ ... ﺎﻧﺃ ﺎﻣﺃ ... ﺕﻮﺻ ﻼﺑ ءﺎﺴﺤﻟﺍ ﺏﺮﺷﺃ ﻭ ءﻂﺒﺑ ّﻞﻛ ﺎﻓ ّﻞﻛ

BAB I halaman 5

ammā anā... anā bintun ‘alā an arāqiba harakātī wa sakanātī... ‘alāban akhī syahiyyati lilakli fa`kulu bay ṭi`u wa asyrabu al-hasā`i bilā ṣawti...`Aku adalah seorang gadis yang harus sangat berhati-hati dalam melakukan setiap gerakan tubuh, harus pula pandai menyembunyikan keinginan jika suatu waktu menginginkan suatu jenis makanan, memakannya pun harus lambat-lambat dan menelan supku tanpa suara.` ﻱﺮﻤﻋ ﻦﻣ ﺔﻌﺳﺎﺘﻟﺍ ﻲﻓ ﺔﻠﻔﻁ ﺎﻧﺃﻭ ﺓﺭﻮﻋ ﻲﻓ ءﻲﺷ ّﻞﻛ ﺓﺭﻮﻋ

BAB I halaman 6

’awrah Kullu syay`in fī ‘awrati wa anā ṭiflatu fī attāsi’ati min ‘umrī`Memalukan Segalanya dalam diriku adalah memalukan, padahal ketika itu aku hanyalah seorang anak perempuan yang baru berumur sembilan tahun.` ًﺎﺌﻴﺷ ﺏﺮﺴﻛ ﻲﻧﻷﻭﺃ ﻲﺘﺳﺭﺪﻣ ﻲﻓ ﺖﻠﺸﻓ ﻲﻧﻷ ﻲﺗﺎﻴﺣ ﻲﻓ ﻲﻟﻭﻷﺍ ﻲﻋﻮﻣﺩ ﻦﻜﺗ ﻢﻟ ﺖﻨﺑ ﻲﻧﻷ ﻦﻜﻟﻭ ... ًﺎﻴﻟﺎﻏ Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara xlv

BAB I halaman 6

lam takun damū’i al-ūlā fī hayātī liannī fasyaltu fī madrastīaw lianni kasartu syay`an gāliban... walakinna laiannī bintun`Air mata sungguhan pertama yang kutumpahkan bukanlah karena aku tidak pandai di sekolah atau karena aku telah memecahkan suatu benda berharga, melainkan karena aku seorang anak perempuan.` ... ﺪﻳﺪﺠﻟﺍ ﻯﺮﺳ ﺖﺤﻀﻓ ﻲﻣﺃ ﻥﺃ ﻚﺷ ﻻﻭ ...ﻲﺗﺭﻮﻋ ﻰﻠﻋ ًﺎﻌﻴﻤﺟ ﺍﻮﻌﻠﻁﺍ ﻢﻬﻧﺃ ﺪﺑ ﻻ ﻙﺎﻨﻫ ﻦﻜﺗ ﻢﻟﺃ ...ﺔﺒﻴﻐﻟﺍ ﺓﺮﻫﺎﻈﻟﺍ ﻩﺬﻫ ﻲﺴﻔﻧ ﻦﻴﺑ ﻭ ﻲﻨﻴﺑ ﺮﺴﻓﺃ ﻰﻠﻋ ﺏﺎﺒﻟﺍ ﺖﻘﻠﻏﺃﻭ ؟ﺔﺛﻮﻠﻤﻟﺍ ﺔﻘﻳﺮﻄﻟﺍ ﻩﺬﻫ ﺮﻴﻏ ﺕﺎﻨﺒﻟﺍ ﺎﻬﺑ ﺞﻴﻀﻨﺗ ﻯﺮﺧﺃ ﺔﻘﻳﺮﻁ

BAB I halaman 8

lā budda anhum uṭlu’ū jamī’an ‘alā ‘awratī... wa lā syakka anna ammī fadahat sara al- jadīdu... wa aglaqtu albāba ‘alā afsaru baynī wa bayna qafsī hażihi azzāhiratu al-garbiyyatu... alam takun hunāka ṭarīqatu ukhrā tandiju bihā al- banāti gayru hażihi aṭīarīalmalūśatu?...`Aku mengira tentunya mereka semua telah mendengar tentang peristiwa memalukan yang telah menimpa diriku: tentunya ibuku telah mengungkapkan rahasia pribadiku ini kepada mereka. Aku mengunci diri di kamar, berusaha mengatasi gejala baru ini. Betulkah cara tidak bersih seperti ini adalah satu-satunya jalan bagi para gadis untuk memasuki masa kedewasaan?...` Kutipan di atas menunjukkan bahwa “Aku” mengalami masa kedewasaan seorang perempuan yaitu menstruasi atau haid. ﻥﺍءﻮﺘﻧ ؟ﺍﺬﻫ ﺎﻣ ... ﺓﺁﺮﻤﻟﺍ ﻲﻓ ﺕﺮﻈﻧﻭ ﻞﻴﻘﺜﻟﺍ ﻲﻧﺎﻴﻛ ﺮﺟﺃ ﻲﺷﺍﺮﻓ ﻦﻣ ﺖﻀﻬﻧﻭ ﻯﺭﺪﺻ ﻰﻠﻋ ﺎﺘﺒﻧ ﻥﺍﺮﻴﻐﺻ

BAB I halaman 8

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara xlvi wa nahditu min qurasyī ajara kayānī aśśaqīla wanazartu fī al-marrati... mā hażā? Nataw`āni ṣagīrani nabatan ‘alā ṣadrī`Aku bangun dari tempat tidur, memaksa diriku sendiri berdiri di depan kaca dan memandangi dua bukit kecil yang sedang tumbuh di dadaku.`

d. Citra fisik berambut pendek ketika dewasa

... ﻲﻨﻴﻋ ﺭﺎﺼﺘﻧﻻﺍ ﻖﻳﺮﺒﻟﻭ ﺮﻴﺼﻘﻟﺍ ﻱﺮﻌﺸﻟ ﺖﻤﺴﺘﺑﺍﻭ ﺓﺁﺮﻤﻟﺍ ﻲﻓ ﺕﺮﻈﻧﻭ

BAB I halaman 16

wa nazartu fīl marāti wabtasamat lisyi’rī al-qaṣīri wa libarīqi al-intiṣāri fī ‘aynī...`Aku melihat di cermin dan tersenyum memandangi rambutku yang kini pendek, sinar kemenangan di mataku Kutipan-kutipan di atas menunjukkan bahwa “Aku” adalah anak perempuan yang pada umur sembilan tahun memiliki fisik berambut panjang. Perasaan iri kepada saudara laki-lakinya pun muncul dikarenakan saudara laki- lakinya boleh memotong rambut mereka hingga pendek, sedangkan “Aku” dibiarkan tumbuh panjang karena menurut ibunya begitulah seharusnya perempuan. Sosok “Aku” pada saat itu masih menuruti semua perintah dari ibunya. Sebagai anak perempuan yang beranjak dewasa “Aku” mengalami datangnya haid dan perubahan fisik dalam tubuhnya seperti tumbuhnya payudara. Tubuhnya pun tumbuh lebih tinggi dari anak seumurannya. Hal ini membuat “Aku” semakin tak bebas beraktivitas karena ciri-ciri kewanitaannya ini menjadi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara xlvii perhatian lelaki bahkan “Aku” tak pernah lagi keluar rumah hanya sekedar untuk bermain. Yanggo 2010: 21, mengatakan haid dapat menimbulkan berbagai macam persoalan yang apabila perempuan sendiri tidak dapat memahami arti haid yang sebenarnya, baik dari segi hukum Islam maupun dari segi kesehatan. Kartono 1992: 114, mengatakan gejala yang sering terjadi dan mencolok pada peristiwa haid pertama ialah: kecemasan atau ketakutan diperkuat oleh keinginan untuk menolak proses fisiologis. Kadang-kadang pada saat itulah timbul pula sikap meyalahkan ibunya, mengapa ibunya melahirkan dirinya sebagai wanita dalam kondisi “genangan dosa”, yang harus ditebusnya dengan siklus menstruasi setiap bulan. Wanita tidak menganggap atau melihat sesuatu hal dengan cara yang sama dengan pria. Wanita juga mempunyai pikiran dan perasaan yang berlainan tentang apa yang penting dan tidak penting baginya. Hanya wanita, menurut alasan tertentu, mengalami ovulasi, menstruasi, dan bersalin. Namun bagi “Aku” proses menstruasi merupakan suatu hukuman baginya, semua ciri fisiknya sebagai perempuan satu persatu muncul ketika ia beranjak dewasa. Hal ini yang membuatnya menangis dan memusuhi ciri fisik yang terdapat pada tubuhnya, bahkan hal yang pertama yang membuat “Aku” menangis bukan karena prestasinya sekolahnya yang buruk, namun karena ciri kewanitaannya. Dalam kenyataannya perempuan dan laki-laki memang diciptakan memilki perbedaan fisik, keduanya sama-sama mengalami proses pendewasaan. Hal inilah yang tidak disadari oleh “Aku” bahwa semua proses pendewasaan yang dialami olehnya memang sudah kodratnya dan diciptakan sesuai dengan fungsinya, bahkan ketika ada wanita yang tidak mengalami menstruasi dapat diduga wanita itu menderita suatu penyakit. Sadli dalam Sugihastuti, 2000: 85, mengatakan anak perempuan pada usia tertentu juga membuat berbagai keputusan mengenai wanita, maka ia harus memutuskan apa yang akan dilakukan karena ia mengalami siklus haid, atau Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara xlviii karena buah dadanya mulai membesar. Tanda-tanda fisik yang mengantarkan anak perempuan menjadi wanita dewasa ini mempengaruhi pula perilaku yang dianggap pantas baginya sebagai wanita dewasa. Sehubungan dengan karakteristik sekunder itu, wanita juga harus mengambil keputusan yang tidak terlepas dari keinginannya sebagai wanita dewasa dan hanya dianggap pantas baginya. Hal inilah yang dilakukan “Aku” ketika pertama kali ia memotong pendek rambutnya seperti laki-laki. Kali ini “Aku” mengambil keuputusan yang sama sekali tidak diizinkan oleh ibunya. Tapi ini justru membuat dirinya puas dan bahagia, “Aku” merasa kali ini dia telah mengalahkan ibunya. Rasa takutnya selama ini kepada ibunya pun hilang karena “Aku” telah merasa berhasil mengambil keputusan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Di dalam pandangan islam perbedaan antara laki-laki dan perempuan memang ada tetapi bukan suatu pembedaan. Seperti yang dinyatakan Umar 2006: 308, bahwa islam mengakui adanya perbedaan distinction antara laki-laki dan perempuan, bukan pembedaan distcirimintaion. Perbedaan tersebut didasarkan atas kondisi fisik-biologis perempuan yang ditakdirkan berbeda dengan laki-laki, namun perebdaan itu dimaksudkan untuk memuliakan yang satu dan merendahkan lainnya. Yanggo 2010: 91, mengatakan Islam tidak megenal diskriminasi antara kaum laki-laki dan perempuan, Islam menempatkan perempuan sebagai mitra sejajar kaum laki-laki. Kalaupun ada perbedaan, maka itu adalah akibat fungsi dan tugas-tugas utama yang dibebankan agama kepada masing-masing jenis kelamin, sehingga perbedaan yang ada, tidak mengakibatkan yang satu merasa memiliki kelebihan atas yang lain. Keduanya saling melengkapi dan bantu membantu dalam memerankan fungsinya dalam hidup dan kehidupan dalam memerankan fungsinya dalam hidup dan kehidupan. Hal ini telah ditegaskan dalam firman Allah SWT : ﺎﱠﻤﱢﻣ ٌﺐﻴِﺼَﻧ ِﻝﺎَﺟﱢﺮﻠﱢﻟ ٍﺾْﻌَﺑ ﻰَﻠَﻋ ْﻢُﻜَﻀْﻌَﺑ ِﻪِﺑ ُﷲ َﻞﱠﻀَﻓ ﺎَﻣ ْﺍْﻮﱠﻨَﻤَﺘَﺗ َﻻَﻭ َﻥﺎَﻛ ﱠﻥِﺇ ِﻪِﻠﻀَﻓ ﻦِﻣ َﷲ ْﺍﻮُﻟَﺄْﺳﺍَﻭ َﻦْﺒًﺴَﺘْﻛﺍ ﺎﱠﻤﱢﻣ ٌﺐﻴِﺼَﻧ ءﺎﺴﱢﻨﻠِﻟَﻭ ْﺍﻮُﺒَﺴَﺘْﻛﺍ ًﺎﻤﻴِﻠَﻋ ٍءْﻲَﺷ ۳۲ Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara xlix `Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain, karena bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi para perempuan pun ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu QS An- Nisa’: 32.` Berdasarkan ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Islam telah memproklamirkan kesetaraan laki-laki dan perempuan serta adanya integrasi antara keduanya dalam memerankan fungsinya masing-masing. Perbedaan ini yang disalahartikan “Aku” sebagai suatu hukuman baginya, yang menurutnya perbedaan antara perempuan dan laki-laki memanglah tidak adil. Pikiran ini bahkan membuat dirinya sendiri merugi karena telah mengorbankan masa kanak-kanaknya hanya untuk memerangi dirinya sendiri.

3.3.2 Citra Perempuan Ditinjau Dari Aspek Psikis

Wanita sebagai makhluk individu, selain terbentuk dari aspek fisik, juga terbangun oleh aspek psikis. Di dalam novel ﺔﺒﻴﺒﻁ ﺕﺍﺮﻛﺬﻣ Mu ẕakarat Ṭabībah ‘Memoar Seorang Dokter Perempuan’ banyak tergambar bagaimana psikis dari tokoh “Aku” yang terdapat di dalamnya. “Aku” merupakan sosok perempuan yang sedari kecil menunjukkan sifat kritisnya yang mempertanyakan mengapa sebagai perempuan dirinya selalu dibedakan dan merasa diperlakukan tidak sama dibandingkan dengan saudara laki-lakinya oleh ibunya.

a. Citra psikis membenci kewanitaannya

... ﺎﻬﻓﺮﻋﺃ ﻥﺃ ﻞﺒﻗ ﻲﻨﺛﻮﻧﺃ ﻰﻠﻋ ﺖﻴﻜﺑ . ءﺍﺪﻋ ﻰﺘﻌﻴﺒﻁ ﻦﻴﺑ ﻭ ﻰﻨﻴﺑﻭ ﺓﺎﻴﺤﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﻰﻨﻴﻋ ﺖﺤﺘﻓ

BAB I halaman 6

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara l bakītu ‘alā anwaśatī qabla an a’rafahā... fatahtu ‘aynī ‘alā al-hayāti bayni wa bayna ṭabi’aṭi ‘adā`a`Aku menangisi kewanitaanku, sebelum aku tahu betul akan artinya. Tepat ketika kubuka mataku terhadap kehidupan, suatu keadaan permusuhan telah berlangsung antara diriku dan ciri pembawaanku.` ؟ًﺎﻨﻨﺑ ﻲﺘﻘﺒﺧﻭ ﺔﻣﺎﻤﺤﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﻞﺜﻣ ءﺍﻮﺤﻟﺍ ﻲﻓ ﺮﻴﻁﺃ ًﺍﺮﺋﺎﻁ ﷲ ﻢﻟ ﺍﺫﺎﻤﻟ

BAB I halaman 6

limāżā lam yakhliqunī Allahu ṭā`iran aṭīru fī al-hawā’i miślu hażihi al-hamāmati wa khalaqni bintan?‘Mengapa Tuhan menciptakan diriku sebagai anak perempuan dan bukan sebagai seekor yang dapat terbang seperti burung dara?’ ... ﻲﻨﺛﻮﻧﺃ ﺖﻫﺮﻛ ﻱﺮﺟﺃ ﻥﺃ ﻊﻴﻄﺘﻳﺃ ﻼﻓ ﺮﻳﺮﺴﻟﺎﺑ ﻲﻨﻄﺑﺮﺗ ﺎﻧﺃ ﻰﻣﺩ ﻦﻣ ﺪﻴﻗ ... ﺪﻴﻗ ﺎﻬﻧﺃ ﺖﺴﺴﺣﺃ ... ﺰﻔﻗﺃﻭ

BAB I halaman 8

karahtu anwaśī... ahsastu anhā quyūdun... quyūdun min dammī anā ṭarbitunī bissarīru falā astaṭī`u an ajrī wa aqfiz`Aku benci jadi orang perempuan. Aku merasa seperti terbelenggu oleh rantai yang ditempa oleh darahku sendiri, mengikatku erat-erat pada tempat tidurku sehingga aku tak mampu berlari dan meloncat. ﻱﺪﺴﺟ ﻦﻣ ﺃﺮﺒﺗﺃﻭ ﻲﺘﻌﻴﺒﻁ ﻰﻠﻋ ﻢﻘﻧﺃﻭ ﻲﺘﺛﻮﻧﺃ ﻩﺮﻛﺃ ﺎﻧﺃﻭ ﻞﻌﻓﺃ ﻥﺃ ﻲﻟ ﻦﻜﻤﻳ ﺫﺎﻣ ؟ ﺔﻣﻭﺎﻘﻤﻟﺍ ... ﻯﺪﺤﺘﻟﺍ ... ﺭﺎﻜﻧﻹﺍ ﻱﻮﺳ ءﻲﺷ ﻻ

BAB I halaman 20

māżā yumkinu lī an af’ala wa anā akraha anwaśatī wa anqama ‘alā ṭabi’atī wa atbira`a min jasadī? Lā syay`in al-inkāru... at-atahaddā... al-muqawamatu`Aku Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara li sungguh membenci kewanitaanku, menyesalkan ciri diriku sementara aku tak tahu apa-apa tentang tubuhku. Apa yang dapat kulakukan adalah: menolak, menetang dan menentang

b. Citra psikis pemberontak

ﺕﺮﻈﻨﻓ ﻲﻨﻴﻋ ﻲﻓ ﺩﺮﻤﺘﻟﺍ ﺭﺩﺍﻮﺑ ﺖﺤﻟﻭ ... ﻪﺴﺒﻟﺃ ﻦﻟ : ﺐﻀﻏ ﻲﻓ ﺕﺩﺩﺭﻭ ... ﻥﺫﺇ ﻚﺒﺒﺟﺎﺣ ﻯﻭﺎﺳ : ﺖﻟﺎﻗﻭ ﻰﺳﺃ ﻲﻓ ﻰﻟﺇ

BAB I halaman 11

wa raddadtu fī gadabn : lan albasahu... walmahtu bawādiru at-tamridi fī ‘aynayya fanazartu ilā fī asā wa qālat :sāwaiyyan hājibīka iżan...`”Aku tak mau memakainya,” kataku dengan nada marah. Ibu melihat tanda tanda timbulnya protes di mataku lalu berkata dengan setengah menyesal, “Sudahlah, janganlah mengkerutkan alismu seperti itu.” ... ءﻲﺷ ﺎﻫﺰﻬﻳ ﻻﺓﻮﻗ ﻯﺪﺤﺘﻟﺍ ﻰﻨﻣ ﻞﻌﺟﺎﻤﻧﺄﻛ... ﺕﺪﻤﺠﺗ ﺎﻤﻛﺄﻛ ...ﺎﻧﺃ ﺎﻤﻛ ﻒﻗﺃ ﺎﻧﺃﻭ

BAB I halaman 15 `Tindakanku yang menantang kekuasaan ini seolah-olah telah mengubah

diriku menjadi suatu kekuatan yang tak tergoyahkan, kemenangan atas ibuku Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara lii menjelmakan diriku suatu permukaan kokoh, tak terpengaruh seidkit pun oleh serangan.` ﺓﻮﻘﻟﺍ ﻦﻣ ﻉﻮﻧ ﻰﻟﺇ ﺔﻣﻭﺎﻘﻤﻟﺍﻭ ﻯﺪﺤﺘﻟﺍ ﻲﻨﻤﻠﺳﺃ ﺪﻘﻓ ... ﺭﺎﻴﺧﻼﻟ ﻝﺎﺠﻣ ﻲﻟ ﻦﻜﻳ ﻢﻟﻭ ﻲﻓ ﻲﻤﺘﺣﺃ ﻭﺃ ءﻲﺸﺑ ﻖﺼﺘﻟﺃ ﻭﺃ ءﻲﺷﺭﺍﻮﺟ ﻰﻟﺇ ﺭﻮﻜﺗﺃ ﻥﺃ ﺎﻤﻬﻌﻣ ﻊﻄﺘﺳﺃ ﻢﻟ ﺓﻭﺍﻭﻹﺍﻭ ... ﺬﻓﺎﻨﻣ ﻪﻟ ﺖﺴﻴﻟ ًﺍﺮﻴﺒﻛ ًّﺍﺪﺳءﻲﺸﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﻥﺎﻛ ﺍﺫﺇ ﻚﻟﺎﺑ ﺎﻤﻓ ... ءﻲﺷ BAB II halaman 41 wa lam yakun lī mujālun lil`ikhtiyāri... faqad aslamani ittahadī wa al- muqāwamatu ilā naw’i minal quwati wa al-`irādati lam astaṭi’u ma’ahumā an atkūdu ilā jiwāri syay`in aw at-taṣaqi bisyay`in aw ahtammā fī syay`in... famā bi`aliki iżā kāna mażā assyay`a sddan kabīran laysat lahu manāfiżu`Tak satu pun dari pilihan itu yang dapat kutempuh: tindakan pemberontakanku telah memeriku sejenis kekuatan serta daya kemauan tersendiri, yang tak memungkinkan bagiku untuk berpegang kepada sesuatu untuk mencari perlindungan kecuali pada diriku sendiri, terlebih-lebih bila hal itu adalah hambatan besar yang sulit diatasi.` ﺔﻟﺎﺤﻟﺍ ﻚﻠﺗ ﺎﻬﻨﻋ ﺖﻄﻘﺳ ... ﻲﻣﺃ ﻮﺤﻧ ﻪﺑ ﺮﻌﺷﺃ ﺖﻨﻛ ﻱﺬﻟﺍ ﻑﻮﺨﻟﺍ ﻰﻨﻣ ﻝﺍﺯ ... ﺎﻬﺒﻫﺭﺃ ﻲﻨﻠﻌﺠﺗ ﺖﻧﺎﻛ ﻲﺘﻟﺍ ﺓﺮﻴﺒﻜﻟﺍ

BAB I halaman 16

zāl minni al-hulūfin kuntu asy’iru bihi bahwu ammī... saqaṭat ‘anhātilka al-hālati al- kabīrati allatī kānattaj’alani arhibihā`Rasa takutku pada ibuku kini lenyap; lingkaran cahaya besar di sekelilingnya yang selamaini membuatku ketakutan, hilang sudah. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara liii

c. Citra psikis pintar

... ﺔﺳﺭﺪﻤﻟﺍ ﻲﻓ ﻕﻮﻘﺗ ﻦﻋ ﻢﺛﺪﺤﻳ ﻮﻫﻭ ﻲﺑﺃ ﻊﻤﺳﺃﻭ ﻢﻬﻌﻣ ﺲﻠﺟﺃ ًﺎﻧﺎﻴﺣﺃ ﻭ

BAB I halaman 11

wa ahyānan ajlisu ma’ahum wa asma’u abī wa huwa mujdaśihum ‘an tufūqi fī al-madrasati`Terkadang aku menemani mereka dan mendengar bagaimana ayah memuji diriku dalam hal prestasiku di sekolah.` ... ﺔﻴﺋﺍﺪﺘﺑﻻﺍ ﻲﻓ ﻡﺎﻌﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﺎﻬﺘﻗﺮﻓ ﻲﻟﻭﺃ ﺎﻬﻧﺇ : ﻲﺑﺃ ﻝﺎﻗﻭ BAB I halaman 12 wa qāla abī :innahā awlī faraqatuhā hażā al-‘ammu fil ibtida`iyati`“Dialah yang terpandai dalam angkatannya di sekolah dasar tahun ini,” demikian ayahku menerangkan.` ؟ﻞﻌﻓﺃ ﺍﺫﺎﻣ ﺮﻜﻓﺃ ﺖﺴﻠﺟﻭ ... ﻲﺘﻗﺮﻓ ﻲﻟﻭﺃ ﺖﻨﻛﻭ ﻲﺘﺳﺍﺭﺩ ﻦﻣ ﺖﻴﻬﺘﻧﺍ

BAB I halaman 20