DASAR HUKUM PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DANATAU BANGUNAN DAN PERSEWAAN TANAH

70 BUKU PANDUAN BENDAHARA f. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2009 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan Dari Usaha Jasa Konstruksi; g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 243PMK.032008 tentang perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 635KMK.041994 tentang Pelaksanaan Pembayaran Dan Pemungutan Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Pengalihan Hak Atas Tanah DanAtau Bangunan. h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 187PMK.032008 tentang Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, Pelaporan, dan Penatausahaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Dari Usaha Jasa Konstruksi; i. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 181PMK.032007 tentang Bentuk dan Isi Surat pemberitahuan, Serta Tata Cara Pengambilan, pengisian, Penandatanganan, dan Penyampaian Surat Pemberitahuan. j. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 80PMK.032010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 184PMK.032007 tentang Penentuan Tanggal Jatuh tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak, dan Tata Cara Pembayaran, Penyetoran dan Pelaporan Pajak, Serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak; k. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 186PMK.032007 tentang Wajib Pajak Tertentu yang Dikecualikan dari Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa Denda karena Tidak Menyampaikan Surat Pemberitahuan Dalam Jangka Waktu yang Ditentukan; l. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 190PMK.032007 tentang Tata Cara Pengembalian Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang; m. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 120KMK.032002 tentang Perubahan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 394 KMK.041996 tentang Pelaksanaan Pembayaran Dan Pemotongan Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Persewaan Tanah Dan Atau Bangunan; Bab V — Bendahara Sebagai PemotongPemungut Pajak Penghasilan Dengan Tarif Khusus yang tidak bersifat fi nal dan Tidak Final 71 PB n. Keputusan Direktur Jenderal pajak Nomor KEP-227PJ2002 tentang Tata Cara Pemotongan dan Pembayaran, serta Pelaporan Pajak Penghasilan dari Persewaan Tanah dan atau Bangunan; o. Peraturan Direktur Jenderal pajak Nomor PER-30PJ2009 tentang Tata Cara Pemberian Pengecualian dari Kewajiban Pembayaran atau Pemungutan Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Pengalihan Hak Atas Tanah DanAtau Bangunan p. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-25PJ.421999 tanggal 31 Juni 1999 perihal PPh atas penghasilan Wajib Pajak badan yang usaha pokoknya melakukan transasksi penjualan atau pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan. q. Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-38PJ2009 tanggal 23 Juni 2009 tentang Bentuk Formulir Surat Setoran Pajak. r. Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-53PJ2009 tanggal 30 September 2009 tentang Bentuk Formulir SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2, SPT Masa PPh Pasal 15, Pasal 22, Pasal 23 danatau Pasal 26 serta Bukti PemotonganPemungutannya.

2. PENGERTIAN

a. Pengalihan hak atas tanah danatau bangunan adalah: 1 penjualan, tukar-menukar, perjanjian pemindahan hak, pelepasan hak, penyerahan hak, lelang, hibah atau cara lain yang disepakati dengan pihak lain selain pemerintah; 2 penjualan, tukar menukar, pelepasan hak, penyerahan hak, atau cara lain yang disepakati dengan pemerintah guna pelaksanaan pembangunan, termasuk pembangunan untuk kepentingan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus; 3 penjualan, tukar menukar, pelepasan hak, penyerahan hak, atau cara lain kepada pemerintah guna pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum yang memerlukan persyaratan khusus. 72 BUKU PANDUAN BENDAHARA b. Jumlah bruto nilai penjualan atau pengalihan adalah nilai tertinggi antara nilai berdasarkan akta pengalihan hak termasuk bunga, pungutan dan pembayaran tambahan lainnya yang dipenuhi pembeli dibandingkan dengan Nilai Jual Objek Pajak NJOP tanah danatau bangunan yang bersangkutan. c. Jumlah bruto nilai pengalihan hak kepada pemerintah adalah nilai berdasarkan keputusan pejabat yang bersangkutan; d. Jumlah bruto nilai pengalihan hak sesuai dengan peraturan lelang adalah nilai menurut risalah lelang tersebut; e. Sewa atas tanah dan atau bangunan adalah sewa berupa tanah, rumah, rumah susun, apartemen, kondominium, gedung perkantoran, pertokoan, atau pertemuan termasuk bagiannya, rumah kantor, toko, rumah toko, gudang dan bangunan industri. Bagian dari gedung perkantoran, pertokoan, atau pertemuan termasuk areal baik di dalam gedung maupun di luar gedung yang rnerupakan bagian dari gedung tersebut; f. Jumlah bruto nilai persewaan adalah semua jumlah yang dibayarkan atau terutang oleh penyewa dengan nama dan dalam bentuk apa pun juga yang berkaitan dengan tanah dan atau bangunan yang disewa termasuk biaya perawatan, biaya pemeliharaan, biaya keamanan, biaya fasilitas lainnya dan ”service charge” baik yang perjanjiannya dibuat secara terpisah maupun yang disatukan.

3. OBJEK DAN TARIF

a. Penghasilan yang diterima oleh: 1. Wajib Pajak yang usaha pokoknya mengalihkan hak atas tanah dan atau bangunan berupa pengalihan hak atas Rumah sederhana dan Rumah susun sederhana wajib membayar PPh Final 1 satu persen dari jumlah bruto nilai pengalihan, yaitu nilai tertinggi antara nilai berdasarkan akta pengalihan hak dengan Nilai Jual Obyek Pajak NJOP tanah dan atau bangunan; 2. Wajib Pajak Orang Pribadi kecuali Orang Pribadi yang memiliki penghasilan setahun dibawah PTKP dan nilai pengalihannya