72 BUKU PANDUAN BENDAHARA
b. Jumlah bruto nilai penjualan atau pengalihan adalah nilai tertinggi antara nilai berdasarkan akta pengalihan hak termasuk bunga,
pungutan dan pembayaran tambahan lainnya yang dipenuhi pembeli dibandingkan dengan Nilai Jual Objek Pajak NJOP tanah
danatau bangunan yang bersangkutan.
c. Jumlah bruto nilai pengalihan hak kepada pemerintah adalah nilai berdasarkan keputusan pejabat yang bersangkutan;
d. Jumlah bruto nilai pengalihan hak sesuai dengan peraturan lelang adalah nilai menurut risalah lelang tersebut;
e. Sewa atas tanah dan atau bangunan adalah sewa berupa tanah, rumah, rumah susun, apartemen, kondominium, gedung
perkantoran, pertokoan, atau pertemuan termasuk bagiannya, rumah kantor, toko, rumah toko, gudang dan bangunan industri.
Bagian dari gedung perkantoran, pertokoan, atau pertemuan termasuk areal baik di dalam gedung maupun di luar gedung yang
rnerupakan bagian dari gedung tersebut;
f. Jumlah bruto nilai persewaan adalah semua jumlah yang dibayarkan
atau terutang oleh penyewa dengan nama dan dalam bentuk apa pun juga yang berkaitan dengan tanah dan atau bangunan yang
disewa termasuk biaya perawatan, biaya pemeliharaan, biaya keamanan, biaya fasilitas lainnya dan ”service charge” baik yang
perjanjiannya dibuat secara terpisah maupun yang disatukan.
3. OBJEK DAN TARIF
a. Penghasilan yang diterima oleh: 1. Wajib Pajak yang usaha pokoknya mengalihkan hak atas
tanah dan atau bangunan berupa pengalihan hak atas Rumah sederhana dan Rumah susun sederhana wajib membayar
PPh Final 1 satu persen dari jumlah bruto nilai pengalihan, yaitu nilai tertinggi antara nilai berdasarkan akta pengalihan
hak dengan Nilai Jual Obyek Pajak NJOP tanah dan atau bangunan;
2. Wajib Pajak Orang Pribadi kecuali Orang Pribadi yang memiliki penghasilan setahun dibawah PTKP dan nilai pengalihannya
Bab V — Bendahara Sebagai PemotongPemungut Pajak Penghasilan Dengan Tarif Khusus yang tidak bersifat fi nal dan Tidak Final
73
PB
sampai dengan Rp 60.000.000,00, yayasan atau organisasi sejenis dan Wajib Pajak Badan, membayar PPh Final 5 lima
persen dari jumlah bruto nilai pengalihan yaitu nilai tertinggi antara nilai berdasarkan akta pengalihan hak dengan Nilai
Jual Obyek Pajak NJOP tanah dan atau bangunan.
b. Penghasilan dari persewaan tanah dan atau bangunan yang diterima oleh Wajib Pajak Orang Pribadi maupun Badan dipotong
PPh sebesar 10 dari jumlah bruto dan bersifat fi nal.
4. TATA CARA PEMOTONGANPEMUNGUTAN,
PENYETORAN, DAN PELAPORAN
a Tata cara pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPh atas pengalihan hak atas tanah danatau bangunan.
1 Bendahara atau pejabat yang melakukan pembayaran atau
pejabat yang menyetujui tukar-menukar memungut PPh yang terutang dan menyetorkannya ke Bank Persepsi atau
Kantor Pos dengan menggunakan SSP sebelum pembayaran kepada orang pribadi atau badan atau sebelum tukar-
menukar dilaksanakan.
2 Bendahara atau pejabat yang melakukan pembayaran atau pejabat yang menyetujui tukar-menukar wajib menyampaikan
laporan mengenai transaksi pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Kantor Pelayanan Pajak , tempat Bendahara atau pejabat yang bersangkutan terdaftar sebagai WP.
Pelaporan dilaksanakan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya setelah bulan dilakukannya pembayaran kepada
orang pribadi atau badan dengan menggunakan bentuk laporan yang ditentukan.
b Tata cara pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh atas penghasilan dari persewaan tanah danatau bangunan.
1 KPPN atau Bendahara sebagai penyewa wajib memotong PPh
pada saat pembayaran atau terutangnya sewa, tergantung peristiwa mana yang terjadi lebih dahulu;