76 BUKU PANDUAN BENDAHARA
e Nilai hadiah adalah nilai uang atau nilai pasar apabila hadiah tersebut diserahkan dalam bentuk natura misalnya mobil
3. OBYEK DAN TARIF
a. Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap yang menerima penghasilan dari jasa konstruksi dikenakan Pajak Penghasilan
sebagai berikut: 1. Memiliki
Klasifi kasi Usaha
Bentuk Pekerjaan Klasifi kasi Usaha
Tarif
Pelaksanaan Konstruksi
Kecil 2
Menengah Besar 3
Perencanaan Pengawasan Konstruksi
Kecil, Menengah Besar
4
2. Tidak Memiliki Klasifi kasi Usaha
Bentuk Pekerjaan Tarif
Pelaksanaan Konstruksi 4
Perencanaan Pengawasan Konstruksi 6
dari jumlahpenerimaan pembayaran tidak termasuk PPN. b. Wajib Pajak orang pribadi maupun badan yang menerima
penghasilan dari hadiah undian dikenakan Pajak Penghasilan bersifat fi nal dengan tarif 25 dari jumlah bruto nilai hadiah.
Bab V — Bendahara Sebagai PemotongPemungut Pajak Penghasilan Dengan Tarif Khusus yang tidak bersifat fi nal dan Tidak Final
77
PB
4. TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN
PELAPORAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI
a. KPPN atau Bendahara memotong Pajak Penghasilan yang terutang pada saat pembayaran penghasilan berupa imbalan;
b. KPPN atau Bendahara memberikan bukti pemotongan PPh Final atas Jasa Konstruksi dan bukti pemotongan PPh Final atas hadiah
undian. c. Bendahara menyetor PPh yang terutang ke bank persepsi atau
Kantor Pos selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya setelah bulan pembayaran imbalan, dengan menggunakan Surat
Setoran Pajak SSP;
d. Bendahara melaporkan pemotongan dan penyetoran PPh yang terutang kepada Kantor Pelayanan Pajak PratamaKantor
Pelayanan Pajak selambat-lambatnya tanggal 20 bulan berikutnya setelah bulan pembayaran imbalan. Apabila tanggal 20 jatuh pada
hari libur, pelaporan dilakukan pada hari kerja berikutnya.
5. CONTOH KASUS
Contoh 1:
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata memberikan hadiah undian kepada semua peserta pameran pariwisata sebesar Rp50.000.000,-.
PPh Pasal 4 ayat 2 yang terutang dan harus dipotong Bendahara adalah :
Rp 50.000.000.- × 25 = Rp 12.500.000,-
Contoh 2
Kementerian Pekerjaan Umum menggunakan jasa konstruksi kualifi kasi besar untuk merenovasi gedung kantor dengan biaya
Rp30.000.000.000,- harga tidak termasuk PPN. PPh Pasal 4 ayat 2 yang terutang dan harus dipotong Bendahara adalah:
Rp 30.000.000.000,- x 3 = Rp 900.000.000,-