Prasarana Pengaw asan Pengendalian Angkutan Barang dan Pengadaan dan Pemasangan Rambu-Rambu Lalu Lintas Persentase Luas Lahan Bersertikat

̶ 85 ̶ 6 Taxi Perusahaan Perusahaan 8 8 8 8 11 Kendaraan Armada Unit 1.010 1.013 1.013 973 977 7 Mobil Penumpang Umum MPU Mikrolet Mikrobus Kendaraan Armada Unit 10.359 10.351 10.354 6.471 6.471 Sumber : Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur

2. Prasarana Pengaw asan Pengendalian Angkutan Barang dan

Penumpang Keberadaan Jembatan Timbang sangat dibutuhkan untuk pengawasan jalan ataupun untuk mengukur besarnya muatan dengan cara menimbang kendaraan barangtruk untuk diketahui berat kendaraan beserta muatannya, sehingga Pemerintah dapat mengawasi perkembangan permintaandan penawaran jenis barang komodity yang diangkut. Tabel 2.55 Jumlah Prasarana Pengaw asan Pengendalian Angkutan Barang Dan Penumpang LLAJ Di Jaw a Timur No Uraian Satuan 2009 2010 2011 2012 2013 1. Jumlah Jembatan Timbang Unit 20 20 20 20 20 2. Jumlah UPT LLAJ Unit 11 11 11 11 11 Sumber : Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur Selama 5 tahun tidak ada pertambahan jumlah jembatan timbang maupun UPT-nya. Mengingat tingginya jumlah armada angkutan besar, sudah saatnya UPT Jembatan Timbang di Jawa Timur dilengkapi dengan fasilitas jembatan timbang modern dan terkoneksi langsung dengan Dinas Perhubungan Jawa Timur, Dispenda Jawa Timur maupun Jawa Tengah dan Bali serta Kementerian Perhubungan, agar secara otomatis menimbang kendaraan yang lewat untuk informasi dan perencanaan kebijakan kedepan yang lebih baik.

3. Pengadaan dan Pemasangan Rambu-Rambu Lalu Lintas

Rambu lalu lintas adalah bagian dari perlengkapan jalan yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat danatau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan. Perkembangan pengadaan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas di Jawa Timur pada tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011, yaitu dari 225 buah menjadi 1.750. Peningkatan tersebut berdampak pada kenyamanan dan keamanan transportasi di jalan. ̶ 86 ̶ Tabel 2.56 Pengadaan dan Pemasangan Rambu-Rambu Lalu Lintas Tahun 2011-2013 Uraian Tahun 2011 2012 2013 Pengadaan dan Pemasangan Rambu-Rambu Lalu Lintas 225 960 1.750 Sumber : Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur

4. Perkembangan Jumlah Alarm Early Warning System AEWS

Terpasang Pemerintah Provinsi Jawa Timur Jatim mengembangkan sistem peringatan dini Early Warning System di perlintasan rel Kereta Api KA yang tidak berpalang pintu. Perkembangan jumlah alarm early warning system AEWS terpasang di Jawa Timur periode 2009-2013 menunjukkan peningkatan berturut-turut, yaitu 49 2009; 87 2010; 104 2011; 120 2012; dan 145 2013. Peningkatan ini menjadi solusi untuk mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi di perlintasan sebidang rel kereta api. Tabel 2.57 Data Perkembangan Jumlah Alarm Early Warning System Aews Terpasang NO URAIAN SATUAN TAHUN 2009 2010 2011 2012 2013 1 DAOP 7 Madiun Titik 13 43 48 53 62 2 DAOP 8 Surabaya Titik 25 25 30 35 41 3 DAOP 9 Jember Titik 11 19 26 32 42 JUMLAH Titik 49 87 104 120 145 Sumber : Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur

2.1.3.1.8 Lingkungan Hidup

1. Kualitas Air Sungai

Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus menerus dari hulu sumber menuju hilir muara. Kualitas air sungai dipengaruhi oleh kualitas pasokan air yang berasal dari daerah tangkapan sedangkan kualitas pasokan air dari daerah tangkapan berkaitan dengan aktivitas manusia yang ada di dalamnya. Perubahan kondisi kualitas air pada aliran sungai merupakan dampak dari buangan dari penggunaan lahan yang ada. Perubahan pola pemanfaatan lahan menjadi lahan pertanian, tegalan dan permukiman serta meningkatnya aktivitas industri akan memberikan dampak terhadap kondisi hidrologis dalam suatu Daerah Aliran Sungai. Selain itu, berbagai aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang berasal dari kegiatan industri, ̶ 87 ̶ rumah tangga, dan pertanian akan menghasilkan limbah yang memberi sumbangan pada penurunan kualitas air sungai. Perkembangan kualitas air sungai selama periode 2009-2013, menunjukan perbaikan dengan indikator penurunan konsentrasi BOD dari 5.26 mgl menjadi 3.60 mgl dan COD dari 19.28 mgl menjadi 10.92 mgl. Tabel 2.58 Kualitas Air Sungai di Jawa Timur Tahun 2009-2013 Kualitas Air Sungai Mgl Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 BOD 5.26 5.12 4.41 4.33 3.6 COD 19.28 17.94 15.45 13.64 10.92 Sumber : Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jatim

2.1.3.1.9 Pertanahan

1. Persentase Luas Lahan Bersertikat

Persentase luas lahan bersertifikat adalah proporsi jumlah luas lahan bersertifikat HGB, HGU, HM, HPL terhadap luas wilayah daratan. Kepemilikan sertifikat telah diatur dalam Undang-Undang Agraria 1960 yang menjamin kepastian hukum hak atas tanah yang dimiliki oleh setiap orang. Ada dua jaminan kepastian hak atas tanah, yang pertama adalah orang atau pemilik tanah, sedangkan yang kedua adalah objek atau tanah. Bagi pemilik tanah mempunyai kewajiban untuk memasang tanda batas dan memelihara tanah tersebut. Data dari Kantor Badan Pertanahan Nasional Jawa Timur, pada tahun 2012 luas lahan bersertifikat di Jawa Timur seluas 1.704 Km2, dengan demikian rasio luas lahan bersertifikat di Jawa Timur adalah 36,14 persen, hal ini berarti luas lahan yang bersertifikat di Jawa Timur mendekati 37 persen. Tabel 2.59 Rekap Penyelesaian Sertipikasi Hak Atas Tanah oleh Kanwil BPN Provinsi Jawa Timur No Uraian Satuan 2009 2010 2011 2012 1. Penyelesaian Sertipikasi Hak Atas Tanah yaitu : - HM Hak Milik Buah 328,259 181,980 157,124 206,028 - HGB Hak Guna Bangunan Buah 125,455 32,702 37,681 33,259 - HP Hak Pakai Buah 2,671 703 1,194 1,288 - HGU Hak Guna Usaha Buah - 14 347 212 - HPL Hak Pengelola Lahan. Buah 57 37 7 - JUMLAH Buah 456,442 215,436 196,353 240,787 Sumber : BPN Provinsi Jawa Timur ̶ 88 ̶ 2.1.3.1.10 Kependudukan dan Catatan Sipil 1. Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK Penerapan KTP elektronik berbasis NIK merupakan upaya pemerintah yang sangat strategis untuk menuju tertib administrasi kependudukan yang mengamanatkan adanya identitas tunggal bagi setiap penduduk dalam terbangunnya database kependudukan lengkap dan akurat untuk mewujudkan Administrasi Kependudukan. Penerapan KTP elektronik atau e-KTP merupakan salah satu dari 3 Program Strategis Nasional di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil, meliputi Pemutakhiran data penduduk, Penerbitan dan pemberian NIK bagi seluruh penduduk, serta Penerapan KTP elektronik atau e-KTP, yang sekaligus juga merupakan penjabaran visi untuk mewujudkan “tertib administrasi kependudukan di tahun 2015”. Berdasarkan data Dinas Kependudukan Propinsi Jawa Timur, pelaksanaan e-KTP di Jawa Timur hingga tahun 2012 mencapai 87 persen. Dari 38 Kabupatenkota di Jawa Timur baru 5 kabupatenkota yang sudah melaksanakan perekaman data hingga 100 persen, yaitu Kota Batu, Mojokerto, Kediri, kabupaten Tulungagung dan Lumajang. Sedangkan tahun 2013, pelaksanaan e- KTP mencapai 88.05 persen

2. Rasio Pasangan Berakte Nikah