̶ 91 ̶
2. Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya
kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, danatau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. Perkembangan
Kekerasan dalam Rumah Tangga di Jawa Timur pada kurun waktu tahun 2009-2013 berfluktuatif, dimana pada tahun 2009 mencapai
529 kasus dan menurun menjadi 443 kasus pada tahun 2010. Selanjutnya meningkat kembali pada tahun 2011 menjadi 673 kasus
dan pada tahun 2012-1013 terus menurun masing-masing 476 kasus menjadi 278 kasus. Semakin banyaknya lembaga pengawasan
KDRT menjadi salah satu faktor turunnya kasus KDRT di Jawa Timur.
Tabel 2.62 Perkembangan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
di Jawa Timur Tahun 2009-2013
No Uraian
Tahun 2009
2010 2011
2012 2013
1 Kekerasan Dalam Rumah
Tangga 529
443 673
476 278
Sumber : Polda Jatim
2.1.3.1.12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
1. Jumlah Akseptor KB
Akseptor KB adalah Pasangan Usia Subur PUS yang salah seorang dari padanya menggunakan salah satu cara atau alat
kontrasepsi dengan tujuan untuk pencegahan kehamilan baik melalui program maupun non program.
Tabel 2.63 Jumlah Akseptor Yang Terlayani Untuk
Pemasangan Alat Kontrasepsi di Provinsi Jawa Timur No
Jenis Alat Kontrasepsi
Tahun 2012
2013
1 Implant
78 set 793 set
2 IUD Kit
982 set 100 set
3 Pil KB
4328 blester -
4 KB Suntik
8360 vial -
Jumlah
4258 Akseptor 793 Akseptor
Sumber : BPPKB Provinsi Jawa Timur
Selama dua tahun terakhir perkembangan alat kontrasepsi yang tersedia pada tahun 2012 sejumlah 78 set implant, 982 set IUD
Kit, 4328 blester Pil KB dan 8360 vial KB suntik untuk 4258 Akseptor, sedangkan untuk tahun 2013 sebanyak 793 set implant
dan 100 set IUD Kit untuk 793 akseptor.
̶ 92 ̶
2. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
Tingkat kesejahteraan dengan kategori keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera 1 adalah kategori keluarga yang dinyatakan
sebagai keluarga miskin, atau dinyatakan dengan Proporsi penduduk yang termasuk dalam kategori pra sejahtera dan Sejahtera
I dari seluruh keluarga yang didata tingkat kesejahteraannya. Keluarga Pra Sejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya basic needs secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, kesehatan dan
pendidikan. Sedangkan Keluarga Sejahtera Tahap I yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya
secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya socio psychological needs, seperti
kebutuhan ibadah, makan protein hewani, pakaian, ruang untuk interaksi keluarga, dalam keadaan sehat, mempunyai penghasilan,
bisa baca tulis latin dan keluarga berencana. Secara umum perkembangan keluarga pra sejahtera dan
keluarga sejahtera I pada kurun waktu 2009-2013 menunjukkan
penurunan dimana pada tahun 2009 keluarga pra sejahtera sebanyak 2,682,715 orang, kemudian menjadi 2,475,128 pada tahun
2013. Demikian juga untuk keluarga sejahtera I, yaitu tahun 2009