Hubungan Metode Pengobatan dengan Kesembuhan pada Akhir Hubungan Metode Pengobatan dengan Kesembuhan pada Akhir

terbanyak di tangan 58,1, menurut Kilkenny, dkk 1998 di Australia, lokasi yang terbanyak adalah pada anggota gerak atas 84,2 dan menurut Theng, dkk 2004 di Singapura lokasi veruka paling banyak dijumpai di tangan 39,1. 6,47,48 Lokasi veruka vulgaris banyak pada tempat yang sering mendapat trauma oleh karena lesi merupakan hasil inokulasi virus pada kerusakan kecil di epitelium. 49 Anggota gerak atas terutama jari tangan adalah bagian tubuh yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan berpeluang paling besar untuk mendapat trauma.

4.3 Hubungan Metode Pengobatan dengan Kesembuhan pada Akhir

Minggu ke-3 Setelah dilakukan pengobatan dengan kedua metode, dilakukan pengamatan kesembuhan lesi pada akhir minggu ke-3 pada masing-masing metode pengobatan yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Kesembuhan pada Akhir Minggu ke-3 Berdasarkan Metode Pengobatan Kesembuhan Metode Pengobatan p Elektrodesikasi disertai Kuretase Pengolesan larutan fenol 80 n n Sembuh 13 76,5 2 11,8 0,001 Tidak sembuh 4 23,5 15 88,2 Total 17 100,0 17 100,0 Pada pengamatan pada akhir minggu ke-3 terlihat bahwa veruka vulgaris yang diobati dengan metode elektrodesikasi disertai kuretase lebih banyak yang sembuh 76,5 dibandingkan veruka vulgaris yang diobati dengan metode pengolesan larutan fenol 80 11,8. Perbedaan ini bermakna secara statistik Universitas Sumatera Utara p 0,001 yang berarti terdapat perbedaan efikasi klinis antara elektrodesikasi disertai kuretase dengan pengolesan larutan fenol 80. Pada penelitian Ginting 1988 di Medan persentase kesembuhan pada akhir minggu ke-3 pada 39 pasien yang diobati dengan elektrodesikasi disertai kuretase adalah 95. 27 Menurut Banihashemi, dkk 2008 di Iran persentase kesembuhan pada akhir minggu ke-3 pada 23 pasien yang diberi pengobatan pengolesan larutan fenol 80 adalah 13. 12

4.4 Hubungan Metode Pengobatan dengan Kesembuhan pada Akhir

Minggu ke-6 Pada akhir minggu ke-6 dilakukan kembali pengamatan untuk melihat kesembuhan dan komplikasi, hasilnya tercantum pada tabel 4.5 dan tabel 4.6. Tabel 4.5 Kesembuhan pada Akhir Minggu ke-6 Berdasarkan Metode Pengobatan Kesembuhan Metode Pengobatan p Elektrodesikasi disertai Kuretase Pengolesan larutan fenol 80 n n Sembuh 17 100,0 11 64,7 0,018 Tidak sembuh 0,0 6 35,3 Total 17 100,0 17 100,0 Pada pengamatan di akhir minggu ke-6 terlihat bahwa veruka vulgaris yang diberi pengobatan dengan metode elektrodesikasi disertai kuretase lebih banyak yang sembuh 100,0 dibandingkan veruka vulgaris yang diberi pengobatan pengolesan larutan fenol 80 64,7. Perbedaan ini bermakna secara statistik p = 0,018 yang berarti terdapat perbedaan efikasi klinis antara elektrodesikasi disertai kuretase dengan pengolesan larutan fenol 80. Menurut Banihashemi, dkk 2008 di Iran persentase kesembuhan pada akhir minggu ke-6 Universitas Sumatera Utara pada 23 pasien yang diberi pengobatan pengolesan larutan fenol 80 adalah 82,6. Tabel 4.6 Komplikasi pada Akhir Minggu ke-6 Berdasarkan Metode Pengobatan 12 Komplikasi Metode Pengobatan Elektrodesikasi disertai Kuretase Pengolesan larutan fenol 80 n n Hipopigmentasi 3 17,7 0,0 Tidak ada 14 82,3 17 100,0 Total 17 100,0 17 100,0 Walaupun yang mendapat pengobatan dengan elektrodesikasi disertai kuretase semuanya sembuh di akhir minggu ke-6, tetapi terdapat komplikasi hipopigmentasi pada 3 orang 17,7, sedangkan yang diobati dengan pengolesan larutan fenol 80 tidak ada yang mengalami komplikasi.

4.5 Hubungan Lokasi Veruka Vulgaris dengan Kesembuhan pada Akhir

Dokumen yang terkait

Hubungan Lama Waktu Penyembuhan dan Karakteristik Penderita pada Pengobatan Veruka Vulgaris dengan Pengolesan Larutan Fenol 80%

1 83 53

Perbandingan Efikasi Klinis antara Elektrodesikasi Disertai Kuretase dengan Pengolesan Larutan Fenol 80% dalam Pengobatan Veruka Vulgaris

1 72 66

Hubungan lama waktu penyembuhan dan karakteristik penderita pada pengobatan veruka vulgaris dengan pengolesan larutan fenol 80%

1 58 53

Nekrosisi Jaringan Korteks dan Tulang Rawan Pasca Kuretase Disertai Adjuvant Kombinasi Lebih Tebal Daripada Kuretase, Kuretase disertai Adjuvant High Speed Burr atau Fenol Pada Distal Tulang Femur Sap.

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Veruka Vulgaris 2.1.1 Definisi - Hubungan Lama Waktu Penyembuhan dan Karakteristik Penderita pada Pengobatan Veruka Vulgaris dengan Pengolesan Larutan Fenol 80%

0 0 8

HUBUNGAN LAMA WAKTU PENYEMBUHAN DAN KARAKTERISTIK PENDERITA PADA PENGOBATAN VERUKA VULGARIS DENGAN PENGOLESAN LARUTAN FENOL 80 TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kedokteran Klinik dalam Program Magister Kedokteran Kli

0 0 14

Perbandingan Efikasi Klinis antara Elektrodesikasi Disertai Kuretase dengan Pengolesan Larutan Fenol 80% dalam Pengobatan Veruka Vulgaris

0 0 14

HUBUNGAN LAMA WAKTU PENYEMBUHAN DAN KARAKTERISTIK PENDERITA PADA PENGOBATAN VERUKA VULGARIS DENGAN PENGOLESAN LARUTAN FENOL 80 TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kedokteran Klinik dalam Program Magister Kedokteran Kli

0 0 14

Perbandingan efikasi klinis antara elektrodesikasi disertai kuretase dengan pengolesan larutan fenol 80% dalam pengobatan veruka vulgaris

0 0 17

PERBANDINGAN EFIKASI KLINIS ANTARA ELEKTRODESIKASI DISERTAI KURETASE DENGAN PENGOLESAN LARUTAN FENOL 80 DALAM PENGOBATAN VERUKA VULGARIS TESIS

0 0 14