3.7.3 Efikasi klinis Efikasi klinis adalah sembuh secara klinis, yaitu terdapat keadaan dimana
lesi veruka vulgaris telah menghilang dan luka menutup sempurna dan keadaan kulit mendekati kulit normal.
3.7.4 Usia Usia pasien adalah umur pasien yang diperoleh dari data identitas pasien.
3.7.5 Hamil Hamil adalah masa dimana seorang wanita membawa janin dalam
tubuhnya. 3.7.6 Menyusui
Menyusui adalah proses pemberian air susu kepada bayi dengan air susu ibu dari payudara ibu.
3.7.7 Alat pacu jantung Alat pacu jantung adalah sebuah alat kecil yang dipasang dibawah kulit
dekat jantung untuk membantu mengontrol detak jantung. 3.7.8 Skar keloid
Skar keloid adalah parut yang timbul pada bekas luka yang besarnya melewati batas luka dan dapat disertai rasa gatal.
3.8 Alat dan Bahan, Cara Kerja dan Pengamatan
3.8.1 Alat dan bahan 3.8.1.1 Alat dan bahan pengobatan dengan elektrodesikasi disertai kuretase
a. Sarung tangan b. Antiseptik povidon iodine 10
Universitas Sumatera Utara
c. Kain kasa steril d. Semprit 1 ml dangan jarum no 20
e. Anastesi lokal lidokain 2 cum adrenalin f. Anastesi lokal lidokain 2
g. Alat kuret untuk kulit h. Alat bedah listrik monotermal, Lamidey France
i. Gentamisin ointment 3.8.1.2 Alat dan bahan pengobatan dengan pengolesan larutan fenol 80
a. Sarung tangan b. Lidi kapas
c. Tusuk gigi d. Vaselin
e. Larutan fenol 80 3.8.2 Cara kerja
3.8.2.1 Diagnosis klinis Diagnosis klinis ditegakkan oleh peneliti bersama dengan pembimbing di
Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP H.Adam Malik Medan dan RSUD Dr. Pirngadi Medan.
3.8.2.2 Pencatatan data dasar Pencatatan data dasar dilakukan oleh peneliti di Poliklinik Ilmu Kesehatan
Kulit dan Kelamin RSUP H.Adam Malik Medan dan RSUD Dr. Pirngadi Medan. Pencatatan data dasar meliputi identitas penderita, anamnesis, dan pemeriksaan
dermatologis.
Universitas Sumatera Utara
3.8.2.3 Persetujuan tindakan medis Pasien menandatangani persetujuan tindakan medis, setelah diberikan
penjelasan mengenai prosedur tindakan yang akan dilakukan pada pasien. 3.8.2.4 Prosedur pengobatan veruka vulgaris dengan elektrodesikasi disertai
kuretase dilakukan oleh peneliti dengan pengawasan pembimbing a. Pasien dibaringkan di tempat tidur
b. Lesi pada veruka vulgaris dan sekitarnya dibersihkan dengan povidon iodine
c. Diinjeksikan lidokain 2 cum adrenalin dengan cara infiltrasi pada sekitar lesi, kecuali lesi di akral dilakukan tanpa adrenalin
d. Ditunggu selama 10-15 menit e. Dilakukan elektrodesikasi dari bagian tengah lesi hingga ke pinggirnya
f. Digunakan alat kuret untuk mengangkat lesi hingga ke dasarnya g. Setelah bersih diberi gentamisin ointment
3.8.2.5 Prosedur pengobatan veruka vulgaris dengan pengolesan larutan fenol 80 dilakukan oleh peneliti dengan pengawasan pembimbing
a. Pasien duduk atau berbaring b. Diberi vaselin pada sekitar lesi dengan menggunakan tusuk gigi
c. Dioleskan larutan fenol 80 dengan menggunakan lidi kapas pada lesi
hingga berwarna putih
d. Prosedur pengobatan dilakukan seminggu sekali hingga sembuh,
maksimal 6 minggu
Universitas Sumatera Utara
3.8.3 Pengamatan follow up Pengamatan dilakukan untuk melihat kesembuhan secara klinis dan adanya
komplikasi. Waktu pengamatan untuk pengobatan elektrodesikasi disertai kuretase adalah 2 hari setelah tindakan dan kemudian setiap minggu sampai luka
sembuh, maksimum 6 minggu. Waktu pengamatan untuk pengobatan pengolesan larutan fenol 80 adalah setiap minggu sampai sembuh, maksimum 6 minggu.
Hasil pengamatan dikonfirmasi dengan pembimbing dan difoto untuk dokumentasi.
Pada kunjungan pasien yang terakhir kali ditanyakan pendapat mereka mengenai kedua metode pengobatan yang telah diterimanya, metode manakah
yang lebih disukai dan apa alasannya.
3.9 Kerangka Operasional