Gambaran klinis Histopatologi Diagnosis Penatalaksanaan

Masa inkubasi dari inokulasi hingga menimbulkan veruka bervariasi dari 1-6 bulan atau lebih. 13,15

2.1.5 Gambaran klinis

Gambaran klinis veruka vulgaris berupa papul, nodul berbentuk kubah sewarna dengan kulit dengan permukaan kasar, berbatas tegas, dapat tunggal ataupun berkelompok. Predileksi terutama di daerah tangan, siku, lutut, kaki dan jari-jari. 4,5,13,14 Biasanya asimtomatik, tetapi dapat mengganggu secara kosmetik. 15

2.1.6 Histopatologi

Veruka vulgaris memberikan gambaran histopatologi berupa epidermal akantosis dengan papilomatosis, hiperkeratosis dan parakeratosis. Terdapat pemanjangan rete ridge pada bagian tengah veruka. Pembuluh darah kapiler dermis menonjol dan dapat terjadi trombosis. 5,15

2.1.7 Diagnosis

Diagnosis veruka vulgaris dapat ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan anamnesis. 5 Lesi veruka vulgaris yang khas jarang membutuhkan pemeriksaan histopatologi. Pemeriksaan ini hanya dilakukan pada kasus-kasus yang memerlukan konfirmasi. 1 Selain histopatologi, jika diagnosis veruka vulgaris meragukan, dapat dilakukan pemotongan sedikit permukaan lesi veruka vulgaris dengan mata pisau bedah nomor 15 dan dilihat karakteristik berupa bintik hitam yang merupakan gambaran dari trombosis kapiler. 13 Universitas Sumatera Utara

2.1.8 Penatalaksanaan

Tujuan dari penatalaksanaan veruka vulgaris adalah untuk mengobati ketidaknyamanan pasien baik fisik maupun psikologis dan untuk mencegah penyebaran infeksi. 4 Hal ini dilakukan dengan menghilangkan lesi pada kulit dengan kerusakan seminimal mungkin pada kulit sehat. 17 Veruka vulgaris dapat mengalami resolusi spontan dalam 2-3 tahun. 2 Satu penelitian pada tahun 1963 mengatakan hanya sekitar 40 pasien dengan veruka vulgaris yang dapat mengalami resolusi spontan setelah 2 tahun. Pemilihan pengobatan dilakukan berdasarkan lokasi, ukuran dan jumlah lesi veruka vulgaris; usia, kerjasama pasien dan keinginan pasien; serta pengalaman dokter. 18 17 Nyeri, ketidaknyamanan, resiko terjadi parut dan untung- rugi bagi pasien harus dipertimbangkan. 5 Indikasi dilakukannya pengobatan pada veruka berdasarkan The American Academy of Dermatology Committe and Guidelines of Care adalah keinginan pasien untuk diobati, terdapat gejala berupa nyeri, berdarah, gatal atau rasa terbakar, lesi yang mengganggu secara kosmetik maupun fungsi, lesi banyak atau besar, pasien ingin mencegah penularan veruka kepada dirinya sendiri atau orang lain dan keadaan pasien imunosupresif. Pengobatan yang ideal sebaiknya dapat mengeliminasi lesi veruka tanpa rasa nyeri, pengobatan dapat diselesaikan dalam 1-3 kali pengobatan, tidak menimbulkan parut, dapat mencegah timbulnya kekambuhan dan dapat diaplikasikan pada seluruh pasien. 18 18 Kebanyakan pengobatan veruka vulgaris secara dekstruksi fisik sel yang terinfeksi. Ada beberapa modalitas pengobatan veruka di kulit yang dapat dipilih, mulai dari pengobatan topikal, pengobatan Universitas Sumatera Utara bedah, pengobatan sistemik, hipnoterapi dan pengobatan dengan agen imunosupresif Tabel 2.1. 19 Tabel 2.1 Pilihan Pengobatan pada Veruka di Kulit Pengobatan Modaliti Tipe veruka secara klinis Tingkat bukti Terapi lini pertama Asam salisilat Argentum nitrat Glutaraldehid Formaldehid Tretinoin Terapi lini kedua Krioterapi Terapi lini ketiga Bleomisin Fluorourasil Levamisol Terapi fotodinamik Kuretase, cauterisasi, pembedahan Laser Imunoterapi kontak Simetidin Interferon Imunoterapi dengan antigen mumps atau kandida Hipnoterapi Terapi panas terlokalisir Imikuimod Topikal Topikal Topikal Topikal Topikal Destruktif Intralesional Topikal Sistemik Destruktif Destruktif Destruktif Topikal Sistemik Intralesional Intralesional Lainnya Lainnya Topikal Vulgarisperiungualsubungualplantaris Vulgaris Plantaris Plantaris Flat Vulgarisfiliformis Vulgarisplantaris Vulgarisplantaris Vulgaris multipelflatplantaris Vulgaris Vulgarisplantaris Vulgaris multipelplantaris Vulgaris multipel Vulgaris Vulgaris Vulgaris Vulgaris Vulgarisperiungualsubungualflat Vulgaris UAT UAT UAT UKT UAT UAT UAT UAT UAT UAT UAT UAT UAT UAT UAT UKT UAT UAT UKT UKT = uji klinis terbuka ; UAT = uji acak terkontrol Dikutip dengan perubahan dari kepustakaan no. 19

2.2 Elektrodesikasi Disertai Kuretase

Dokumen yang terkait

Hubungan Lama Waktu Penyembuhan dan Karakteristik Penderita pada Pengobatan Veruka Vulgaris dengan Pengolesan Larutan Fenol 80%

1 83 53

Perbandingan Efikasi Klinis antara Elektrodesikasi Disertai Kuretase dengan Pengolesan Larutan Fenol 80% dalam Pengobatan Veruka Vulgaris

1 72 66

Hubungan lama waktu penyembuhan dan karakteristik penderita pada pengobatan veruka vulgaris dengan pengolesan larutan fenol 80%

1 58 53

Nekrosisi Jaringan Korteks dan Tulang Rawan Pasca Kuretase Disertai Adjuvant Kombinasi Lebih Tebal Daripada Kuretase, Kuretase disertai Adjuvant High Speed Burr atau Fenol Pada Distal Tulang Femur Sap.

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Veruka Vulgaris 2.1.1 Definisi - Hubungan Lama Waktu Penyembuhan dan Karakteristik Penderita pada Pengobatan Veruka Vulgaris dengan Pengolesan Larutan Fenol 80%

0 0 8

HUBUNGAN LAMA WAKTU PENYEMBUHAN DAN KARAKTERISTIK PENDERITA PADA PENGOBATAN VERUKA VULGARIS DENGAN PENGOLESAN LARUTAN FENOL 80 TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kedokteran Klinik dalam Program Magister Kedokteran Kli

0 0 14

Perbandingan Efikasi Klinis antara Elektrodesikasi Disertai Kuretase dengan Pengolesan Larutan Fenol 80% dalam Pengobatan Veruka Vulgaris

0 0 14

HUBUNGAN LAMA WAKTU PENYEMBUHAN DAN KARAKTERISTIK PENDERITA PADA PENGOBATAN VERUKA VULGARIS DENGAN PENGOLESAN LARUTAN FENOL 80 TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kedokteran Klinik dalam Program Magister Kedokteran Kli

0 0 14

Perbandingan efikasi klinis antara elektrodesikasi disertai kuretase dengan pengolesan larutan fenol 80% dalam pengobatan veruka vulgaris

0 0 17

PERBANDINGAN EFIKASI KLINIS ANTARA ELEKTRODESIKASI DISERTAI KURETASE DENGAN PENGOLESAN LARUTAN FENOL 80 DALAM PENGOBATAN VERUKA VULGARIS TESIS

0 0 14