Coding dan Editing METODOLOGI PENELITIAN

40 b = perbedaan antara yang ditaksir dengan tolok ukur penafsiran z = harganya tergantung pada taraf kepercayaan yang ditetapkan, misal pada taraf kepercayaan 95, z = 1,96 ; 99, z = 2,58 σ = simpangan baku Sedangkan untuk mendapatkan proporsi golongan per tingkat kepadatan, jumlah responden awal adalah : • Golongan I ekonomi lemah = x • Golongan II ekonomi sedang = y • Golongan III ekonomi kuat = z Kemudian berdasarkan prosentase dihitung nilai n minimal tiap sampling, misal dari tingkat kepadatan paling tinggi, jumlah sampel golongan I :

3.7.2 Data Sekunder

Data sekunder yang didapat berupa eksternal data, yang berarti data-data yang diperoleh dari sumber-sumber luar bukan hasil penelitian sendiri. Data-data sekunder didapat dari : 1. Data Monografi Kelurahan 2. Data Infrastruktur 3. Data sekunder juga didapat dengan melakukan studi pustaka yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.8 Coding dan Editing

Setelah data yang diperlukan telah terkumpul perlu diadakan pengolahan data terlebih dahulu. Tujuannya adalah menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang baik dan rapi untuk kemudian dianalisis. Dalam tahap pengolahan data ini dilakukan 2 kegiatan, yaitu editing penyuntingan dan coding pengodean. 30 × + + = 41 1. Editing Untuk hasil survai kegiatan yang dilakukan dalam editing ini adalah memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dikembalikan responden raw data. Dalam pemeriksaan ini yang perlu diperhatikan yaitu : a. Kesesuaian jawaban responden dengan pertanyaan yang diajukan. b. Kelengkapan pengisian daftar pertanyaan. c. Keserasian jawaban responden. Untuk hasil observasi kegiatan yang dilakukan dalam editing ini adalah merekam data untuk mendeteksi kesalahan di dalam pengalihan data ke dalam berkas komputer. 2. Coding Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya yang perlu diadakan adalah pengkodean coding . Untuk hasil survai, coding dilakukan dengan memberi tanda simbol yang berupa angka pada jawaban responden yang diterima, bagi tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama diberi angka yang sama. Tujuan coding ini adalah untuk menyederhanakan jawaban responden. Coding yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan ukuran nominal. Menurut Nazir, M. 1983 ukuran nominal adalah ukuran yang paling sederhana, dimana angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak menunjukkan tingkatan apa-apa. Objek dikelompokkan dalam set-set, dan kepada semua anggota set diberikan angka. Set-set tersebut tidak boleh tumpang tindih. Untuk hasil observasi, coding dilakukan dengan memasukkan data primer yang telah diubah menjadi format yang dapat dibaca komputer. Setelah data yang didapat sesuai dengan yang dibutuhkan proses selanjutnya adalah ke tahap analisis dan interpretasi, tetapi bila masih ada data yang kurang lengkap diadakan lagi pengecekan ulang dalam memasukkan data ke komputer.

3.9 Analisa dan Pembahasan