35
3 Kondisi eksisting perumahan pemukiman Kondisi yang ada dari suatu kawasan pemukiman juga mempengaruhi
keputusan seseorang dalam memilih tempat tinggal. Dibutuhkan informasi mengenai :
- Keteraturan, keamanan, dan kenyamanan. - Aksesibilitas dan mobilitas ke dan dari kawasan pemukiman
- Letak dan kedudukan pemukiman terhadap lokasi aktivitas utama bekerja, belajar, belanja, dan lain-lain
- Perbandingan ruang publik atau kawasan berimbang.
B. Variabel Infrastruktur
Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi Grigg, 1988. Infrastruktur pemukiman meliputi jalan lokal, saluran
drainase, air bersih, pembuangan air kotor, listrik dan telepon. Sedangkan yang dimaksud dengan fasilitas umum pemukiman adalah fasilitas pendidikan, fasilitas
kesehatan, fasilitas perbelanjaan dan pasar, fasilitas pemerintahan dan kebudayaan, fasilitas olahraga dan lapangan terbuka. Berikut variabel infrastruktur pemukiman
yang menjadi indikator dalam penelitian ini :
a. Air Bersih
Untuk kepentingan penghuni suatu pemukiman, ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan. Apabila tersedia sistem
penyediaan air bersih kota atau sistem penyediaan air bersih lingkungan, maka tiap rumah berhak mendapat sambungan rumah atau sambungan halaman.
Penanganan air bersih di Kota Semarang dikelola oleh PDAM Kota Semarang. Dibutuhkan informasi mengenai :
- Sumber air bersih rumah tangga, yaitu dari PDAM, dari sumur, atau
keduanya. data primer -
Ketersediaan Sambungan Umum SU yaitu hidran data primer
36
- Bangunan fasilitas pendukung lainnya, seperti tangki, truk tangki, dll. data
primer dan sekunder -
Kualitas pelayanan air bersih PDAM data primer. -
Frekuensi air PDAM tidak mengalir data primer.
b. Saluran Drainase
Saluran drainase merupakan prasarana yang melekat dengan lingkungan pemukiman, yang gunanya untuk menjaga agar lingkungan tidak tergenang oleh
air hujan atau air bersih. Air hujan yang jatuh di suatu daerah perlu dialirkan atau dibuang. Caranya yaitu dengan pembuatan saluran yang dapat menampung
air hujan yang mengalir di permukaan tanah tersebut. Sistem saluran di atas selanjutnya dialirkan ke sistem yang lebih besar. Sistem yang paling kecil juga
dihubungkan dengan saluran rumah tangga dan sistem bangunan infrastruktur lainnya. Saluran yang biasanya terdapat pada suatu pemukiman adalah saluran
tersier yang merupakan upstream dari sistem drainase kota secara keseluruhan yang terdapat di kanan-kiri jalan yang ada di permukiman yang
bermuara pada saluran drainase sekunder. Informasi yang dibutuhkan :
- Sistem saluran yang digunakan pada pemukiman tersebut terbuka, tertutup.
data primer -
Keberadaan bangunan pelengkap. data primer dan sekunder -
Kondisi fisik saluran drainase data primer
c. Pembuangan air kotor Sanitasi
Sarana pembuangan limbah dapat dibedakan menjadi pembuangan limbah manusia dan pembuangan limbah rumah tangga. Pembuangan limbah
manusia menggunakan sarana berupa jamban keluarga, jamban jamakMCK atau bentuk-bentuk sarana lainnya. Pengelolaan air bekas rumah tangga
dilakukan secara individual, dengan memanfaatkan saluran drainase dan sebagian menggunakan SPAL.
Informasi yang dibutuhkan :
37
- Ketersediaan jamban keluarga dan jamban jamak. data primer dan
sekunder -
Ketersediaan septictank data primer
d. Persampahan