Pembangunan Perumahan Pemukiman Sampel

16 - Lebar badan jalan minimal 7,5 meter. 8. Jalan Lingkungan Sekunder - Menghubungkan antarpersil dalam kawasan perkotaan. - Kecepatan rencana minimal 10 kmjam - Lebar badan jalan minimal 6,5 meter. - Persyaratan teknis jalan lingkungan sekunder sebagaimana dimaksud pada point diatas diperuntukkan bagi kendaraan bermotor beroda 3 tiga atau lebih. - Jalan lingkungan sekunder yang tidak diperuntukkan bagi kendaraan bermotor beroda 3 tiga atau lebih harus mempunyai lebar badan jalan paling sedikit 3,5 meter.

2.6 Pembangunan Perumahan Pemukiman

Dalam kondisi keadaan penduduk kota yang bercampur baur antara tingkat atas, menengah dan bawah, maka pendekatan pembangunan pemukiman harus disesuaikan dengan kondisi fisik, ekonomi dan sosial budaya suatu kawasan. Pemerintah daerah termasuk pemerintah kota mempunyai tanggung jawab untuk membangun pemukiman di kota agar sesuai dengan standar perencanaan kota yang baik ataupun dapat meningkatkan standar perencanaan itu, setidaknya suatu pemukiman dapat memenuhi syarat-syarat kesehatan ataupun mempunyai harkat dan martabat penduduk sebagai manusia. Ada berbagai cara untuk pembangunan pemukiman, yaitu pembangunan secara individual dan tidak terorganisasi, pembangunan oleh pengembang pembangunan, perbaikan kampung, peremajaan kota, dan konsolidasi tanah perkotaan.

2.7 Sampel

Pengambilan sampel adalah mendapatkan sampel dengan jumlah relatif kecil dibandingkan dengan jumlah populasi tetapi mampu mempresentasikan seluruh populasi tersebut. Untuk itu sangat penting menentukan cara yang tepat dalam menarik sampel yang dimaksud agar benar-benar mampu mempresentasikan kondisi seluruh populasi Uli, H.D. 1999. Untuk mendapatkan kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan harus ditempuh metode yang benar dalam pengambilan setiap langkah termasuk cara pengambilan sampelnya. 17

2.7.1 Prosedur Sampling

Sampel adalah sekumpulan unit yang merupakan bagian dari populasi yang sengaja dipilih untuk mempresentasikan seluruh populasi dengan mengoptimalkan pengalokasian sumber daya manusia, waktu dan dana yang biasanya jumlahnya terbatas. Prosedur samping didahului dengan klarifikasi sebagai berikut : a. Unit sampling atau satuan terkecil dari obyek yang disurvai, adalah unit dasar yang akan digunakan sebagai dasar penentuan besaran sampel. Biasanya unit sampling adalah agregasi dan elemen populasi. b. Lingkup objek sampling frame dimana sampel akan diambil, merupakan lingkup acuan dimana identifikasi elemen atau unit analisa dapat dilakukan dari populasi. Sampling frame berisi semua atau sebagian besar unit sampling dari populasi. c. Metode jumlah relatif kecil dari seluruh populasi yang mampu mempresentasikan seluruh populasi yang dimaksud. Terdapat beberapa metode penarikan sampel dari suatu populasi, yaitu : - Simple Random Sampling, dimana pengambilan sampel dilakukan secara acak dari seluruh populasi yang ada. - Stratified Random Sampling, dimana pengambilan sampel berdasarkan informasi awal berkaitan dengan stratifikasi dari populasi. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan jumlah yang sama untuk setiap strata dari populasi. - Variabel Fraction Stratified Random Sampling, dimana proporsi pengambilan sampel berbeda untuk setiap strata. Proporsi ini disesuaikan dengan berbagai faktor seperti tingkat akurasi, tingkat variabilitas, dan tingkat kesulitan dalam pengambilan sampel pada strata yang dimaksud. - Multi Strata Sampling, adalah teknik penarikan sampel secara acak melalui tahapan-tahapan. Penarikan sampel pada setiap tahapnya dilakukan dengan metode dan teknik yang berlaku secara benar. - Cluster Sampling, merupakan modifikasi dari metode multi strata sampling dengan didahului dengan membagi total populasi menjadi sekumpulan cluster unit sampling . Kemudian setiap cluster ditarik sampelnya secara acak. - Systematic Sampling, dimana penarikan sampel dilakukan dengan memilih unit sampel berdasarkan list dan penarikannya dilakukan berdasarkan interval tertentu. 18 - Non-random Sampling Method, penarikan sampel tidak dilakukan secara acak tetapi berdasarkan prinsip-prinsip quota untuk segmen atau cakupan wilayah yang disurvai. Sedangkan sampling dengan prinsip expert didasarkan pada saran dari expert

2.8 Kuisioner