Housekeeping Pemelihara Kebersihan Segregasi Aliran Limbah Aturan preventive maintenance Sistem Pengelolaan Bahan Material Inventory

67 telah bekerja lebih dari 10 tahun memiliki jumlah yang banyak, hal ini berarti para responden sudah mempunyai pengalaman untuk melakukan review atas ketaatan terhadap undang-undang yang berlaku.

4.4.2 Jawaban responden terhadap kuisioner penelitian

Pertanyaan yang diajukan kepada reponden terdiri atas 18 pertanyaan, adapun respondennya adalah karyawan Rumah Sakit Pupuk Kaltim yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung terhadap pengelolaan limbah Rumah Sakit Pupuk Kaltim. Berikut ini akan disajikan jawaban dan komentar-komentar yang dapat mewakili atas 18 pertanyaan tersebut. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner dan analisis pada 73 kuesioner yang dikembalikan responden dapat dijelaskan deskripsi untuk masing-masing item pertanyaan sebagai berikut:

4.4.2.1. Housekeeping Pemelihara Kebersihan

Sebanyak 73 responden 100 menjawab bahwa Rumah Sakit. Pupuk Kaltim mempunyai house keeping pemelihara kebersihan. Menurut mereka, pelaksanaan housekeeping adalah dengan cara membuang limbah sesuai prosedur Rumah Sakit atau terjadual, membuang sampah di tempat yang tersedia, melakukan pembersihan secara rutin terhadap limbah, membersihkan ruanganmenyapu dan mengepel, membersihkan kaca dan lawa-lawa, taman, lantai, kisi-kisi, jendela, wc, kamar mandi dan lain-lain, membersihkan lingkungan dan mengontrol sanitasi,mencegah terjadinya ceceran,tumpahan,kebocoran bahan limbah serta memisahkan sampah medis dan non medis, serta memisahkan sampah basah dan kering.

4.4.2.2. Segregasi Aliran Limbah

Sebanyak 49 responden 67,12 menyatakan bahwa segregasi limbah telah dilakukan. Menurut mereka segregasi aliran limbah perlu dilakukan agar penyakit tidak menular. Jadi sampah rumah sakit dipisahkan sesuai jenisnya, agar sampah bisa didaur ulang. Pemisahan 68 sampah medis dan non medis diklakukan agar mudah cara pengelolaan limbah dan terjaga kebersihan lingkungan. Juga dilakukan pemisahan limbah infeksi dan non infeksi,memisahkan bebagai jenis aliran limbah menurut jenis,komponen,konsentrasi atau keadaanya,sehingga mempermudah, mengurangi volume dan mengurangi biaya pengolahan limbah Pengelolaan limbah dilakukan agar tidak terjadi polusi, tidak mengotori lingkungan, mencegah nosokomial, serta mentaati peraturan yang ada

4.4.2.3. Aturan preventive maintenance

Sebanyak 41 responden 56,16 menyatakan bahwa aturan preventive maintenance Rumah Sakit Pupuk Kaltim sudah ada dan dilaksanakan dan terjadual sesuai dengan kebutuhan. Ada sebagian yang menyatakan bahwa preventive maintenance belum selalu dilakukan dengan baik, misalnya pengangkut limbah yang sudah tua dan tutupnya ada yang sudah hilang tapi tidak dilakukan penggantian.

4.4.2.4. Sistem Pengelolaan Bahan Material Inventory

Sebanyak 70 responden 95,89 berpendapat bahwa sistem pengelolaan bahan sudah ada di Rumah Sakit Pupuk Kaltim, bahan-bahan keperluan untuk operasional IPAL dan insinerator tersedia dan diatur sedemikian rupa agar tidak kehabisan ketika sewaktu-waktu diperlukan misalnya kaporit untuk IPAL dan bahan bakar minyak untuk insinerator dan sistem tersebut dikelola dengan baik. Akan tetapi 3 orang memberikan komentar bahwa perlu peningkatan dalam pengelolaan pengawasan.

4.4.2.5. Sistem Penggunaan Teknologi Bersih