Tindak Pidana Lingkungan oleh Korporasi

29 o SOP No.Dok: PSDUM 05.tanggal 10 Juli 2004,tentang Pengelolaan Insinerator.

2. 3. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Secara singkat dan sederhana dapat dikatakan Hukum Lingkungan adalah sekumpulan ketentuan dan prinsip-prinsip hukum yang diberlakukan untuk melindungi kepentingan pengelolaan lingkungan.

2.3.1. Landasan Hukum dan Aplikasinya 2.3.2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup Undang-undang ini menjadi landasan untuk menilai dan menyesuaikan semua peraturan perundang-undangan yang memuat ketentuan tentang lingkungan hidup yang berlaku ,yaitu peraturan perundang-undangan mengenai pengairan, pertambangan dan energi, kelautan, konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, industri, pemukiman, penataan ruang, tata guna tanah, dan lain-lain.

a. Tindak Pidana Lingkungan oleh Korporasi

Kasus-kasus pencemaran dan perusakan lingkungan sangat erat hubungannya dengan kegiatn perekonomian, bisnis, dan industri yang kebanyakan dilakukan oleh badan hukum.oleh karenanya dalah wajar apbila badan hukum dilibatkan dalam pertanggungjawaban pidananya apabila terjadi pencemaran dan perusakan lingkungan. Dengan demikian badan hukum dapat menjadi subyek tindak pidana lingkungan dan dapat dituntut untuk bertanggungjawab. Di dalam UU Nomor 23 Tahun 1997 telah dimuat prosedur pertanggung jawaban badan hukum tersebut, sebagaimana diatur dalam pasal 46. Pasal 46 ayat 1 menyatakan: 30 “Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam bab ini dilakukan oleh atas nama badan hukum, perseroan, perserikatan, yayasan atau organisasi lain, tuntutan pidana dan sanksi pidana lain… dijatuhkan terhadap badan hukum, perseroan, perserikatan, yayasan atau organisasi lain tersebut maupun terhadap mereka yang memberi perintah untuk melakukan tindak pidana tersebut atau yang bertindak sebagai pemimpin dalam perbuatan ini atau terhadap kedua-duanya “ Tindak pidana yang dapat dipertanggungjawabkan kepada korporasi adalah semua perbuatan yang termasuk tindak pidana yang dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai kedudukan fungsional dalam badan hukum dan yang melakukan perbuatan itu dalam lingkungan usaha sesuai dengan anggaran dasarnya dan tugasnya. Segala sanksi pidana dapat dijatuhkan pada korporasi kecuali pidana mati dan penjara; Diatur dalam pasal 45. Suatu korporasi dianggap pula telah melakukan tindak pidana lingkungan hidup, apabila tindak pidana lingkungan hidup tersebut dilakukan oleh orang-orang yang ada hubungan kerja dengan korporasi maupun hubungan lain dengan korporasi, yang bertindak dalam lingkungan suasana aktivitas usaha korporasi yang bersangkutan. Hubungan kerja di sini adalah hubungan hukum antara pengusahaorang perseorangan mempunyai badan usaha dan pekerja yang didasarkan pada perjanjian kerja. Dalam hal ini, baik korporasi maupun orang-orang yang memberi perintah atau bertindak sebagai pemimpin dalam lingkungan suasana aktivitas usaha korporasi yang bersangkutan, dapat dituntut pidana dan dijatuhi sanksi pidana beserta tindakan tata tertib.

b. AMDAL