Pemisahan Limbah Berdasarkan Sumbernya Label untuk Limbah Berisiko Tinggi Kantong Plastik Berwarna Untuk Memisahkan Limbah Pengaturan Penyimpanan Limbah

69 tergolong limbah infeksius. Bahan limbah yang termasuk limbah B3 dan limbah radioaktif di tangani secara khusus mulai pengumpulan, pengepakan dan pengiriman ke BATAN

4.4.2.6. Pengaturan Kondisi Proses dan Operasi

Tentang adanya pengaturan kondisi proses dan operasi, sebanyak 65 responden 89,04 menjawab bahwa pengaturan kondisi dan proses sudah dilaksanakan, dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. proses dan operasi di sini mengacu pada SOP yang tela ada tapi sebagian kecil responden yang menyatakan bahwa proses dan operasi belum diimplementasikan dengan baik .

4.4.2.7. Penerapan Kondisi Proses dan Operasi

Rumah Sakit Pupuk Kaltim mempunyai penerapan kondisi bersih dan operasi, terbukti sebanyak 64 responden 87,67 menjawab bahwa proses dan operasi dalam penyiapan bahan, alat atau material yang diperlukan agar dapat mendukung kegiatan pengelolaan limbah di Rumah Sakit Pupuk Kaltim sudah terlaksana dengan baik. Mereka menyatakan bahwa penggunaan alat-alat yang sesuai dapat meningkatkan efisiensi.

4.4.2.8. Bangsal Pemisah Limbah Klinik dan Bukan Klinik

Sebanyak 70 responden 95,89 menjawab tentang adanya bangsal pemisah limbah, bahwa pemisahan limbah tersebut telah diterapkan sesuai SOP yang ada dan sesuai prosedur. Sampah dibuang sesuai jenisnya, di setiap ruangan ada tempat sampah yang bertuliskan sampah medis atau sampah biasa, ada pemisahan limbah medis dan non medis, ada perbedaan antara kantung kuning medis dan kantong hitam non medis.

4.4.2.9. Pemisahan Limbah Berdasarkan Sumbernya

Sebanyak 70 responden 95,89 menyatakan bahwa sudah terdapat pemisahan limbah padat medis dan umum rumah sakit sudah dipisahkan berdasarkan sumbernya,sampah medis dimasukan plastik warna kuning dan dimasukan tempat sampah yang bertanda sampah medis sementara sampah dapur dimasukan tas hitam dan kemudian dimasukan 70 tempat sampah yang bertuliskan sampah dapur.

4.4.2.10. Label untuk Limbah Berisiko Tinggi

Sebanyak 68 responden 93,15 menjawab tentang adanya label untuk limbah berisiko tinggi. Pemberian label sesuai dengan pemisahan limbah medis, non medis, padat dan jarum-jarum suntik. Kantung kuning untuk limbah medis dan kantung hitam untuk limbah non medis. Yang terpisah juga adalah pembuangan sisa-sisa pemeriksaan darah, yang juga dimasukkan dalam kantung kuning tertutup. Kantung-kantung tadi kemudian diberi label “limbah medis infeksius” untuk limbah yang memang berisi bahan-bahan infeksius. Untuk itupun masih diberi label “basah” untuk kantung jenis sampah basah misalnya bekas kateter, infus, dan lain sebaginya yang mengandung cairan, serta “kering” untuk misalnya bekas spuitalat suntik Untuk sampah dari dapur diberi label “sampah dapur”. Selama ini tidak pernah terjadi kekeliruan, karena perbedaan sudah sangat jelas.

4.4.2.11. Kantong Plastik Berwarna Untuk Memisahkan Limbah

. Semua responden 100 membenarkan tentang adanya kantong- kantong plastik berwarna untuk memisahkan jenis limbah. Rumah sakit mempunyai kantung plastik untuk pemisahan, kantung kuning untuk limbah medis dan hitam untuk limbah non medis.

4.4.2.12. Pengaturan Penyimpanan Limbah

Bahwa rumah sakit mempunyai pengaturan penyimpanan limbah dibenarkan oleh sebagian besar responden, karena sebanyak 63 responden 86 menyatakan bahwa memang rumah sakit mempunyai pengaturan penyimpanan limbah. Limbah medis dikumpulkan terlebih dahulu dan disimpan dalam sebuah tempat khusus, yang kuat dan tertutup, untuk dibakar di dalam incinerator. Oleh karena kapasitas incenerator yang terbatas maka limbah tidak bisa langsung dibakar menunggu giliran karena terbatasnya kapasitas insinerator. Kantung-kantung dengan warna diambil 71 dan diangkut dibuang jika telah berisi 23 bagian, selain diikat bagian atasnya, serta diberi label yang jelas. Akan tetapi memang tidak semua pegawai melaksanakan prosedur tersebut dengan benar, terbukti dari adanya sebagian kecil responden yang menyatakan bahwa mereka tidak selalu melaksanakan prosedur tersebut dengan baik. Hal ini terjadi karena komitmen dan kesadaran yang masih rendah tentang cara pengelolaan limbah di kalangan sebagian kecil mereka. Kantung selalu diangkut dengan memegang lehernya, dan kalau dibawa mengayun menjauhi badan, serta diletakkan di tempat-tempat tertentu untuk dikumpulkan. Ini dinyatakan oleh 61 responden 83,56 petugas pengumpul limbah selalu memastikan kantung-kantung dengan warna yang sama telah dijadikan satu. Namun jawaban ini diberikan oleh 65 responden 89,04, dan sebagian kecil menyatakan kadang tidak belum melakukannya. Limbah dikirim ke tempat yang sesuai. Kantung disimpan di kotak-kotak yang kedap terhadap kutu dan hewan perusak sebelum diangkut ke tempat pembuangannya dinyatakan oleh 65 responden 89,04.

4.4.2.13. Penanganan Limbah