berpasangan dengan model pengukuran sebelum dan sesudah one group before and after design.
Tabel 4.21 Hasil Uji Beda Proporsi Tingkat Pengetahuan Responden pada Kelompok Metode Ceramah dan Media
Leaflet
Variabel Kelompok Ceramah
Kelompok Leaflet
Nilai Rata-
rata Nilai
Z
p. Nilai
Rata- rata
Nilai Z
p.
Pengetahuan sebelum penyuluhan
11,16 -4,868 0,0001
11,25 -4,883 0,0001
Pengetahuan setelah penyuluhan
16,96 17,09
Berdasarkan Tabel 4.21 diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata pengetahuan responden sebelum dan sesudah penyuluhan dengan metode ceramah
yaitu dari 11,16 menjadi 16,96. Hasil uji wilcoxon diperoleh nilai p=0,001, artinya secara statistik menunjukkan terdapat hubungan pengetahuan dengan dilakukan
penyuluhan dengan metode ceramah, sedangkan pada kelompok penyuluhan yang diberi media laeflet mengalami peningkatan rata-rata yaitu dari 11,25 menjadi 17,09
dengan nilai p=0,0001 0,05 artinya terdapat perubahan pengetahuan secara signifikan pada kelompok dengan media leaflet.
4.3.2 Hubungan Penyuluhan tentang TB Paru dengan Sikap
Untuk melihat perubahan sikap responden pada kelompok metode ceramah menggunakan uji Paired t-test dan pada kelompok media leaflet dilakukan dengan
statistik uji Wilcoxon. Wilcoxon termasuk dalam uji non-parametrik dan merupakan uji untuk data berpasangan dengan model pengukuran sebelum dan sesudah one group
before and after design.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22 Hasil Uji Beda Proporsi Tingkat Sikap Responden pada Kelompok Metode Ceramah dan Media
Leaflet Variabel
Kelompok Ceramah Kelompok
Leaflet Nilai
Rata-rata
Nilai t p.
Nilai Rata-rata
Nilai Z
p.
Sikap sebelum perlakuan
39,59 -10,82
0,0001 38,65
-4,864 0,0001 Sikap
setelah perlakuan 48,62
46,56
Berdasarkan Tabel 4.22 diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata sikap responden sebelum dan sesudah penyuluhan yaitu dari 39,59 menjadi 48,62 pada
kelompok ceramah. Hasil uji wilcoxon diperoleh nilai p=0,0001, artinya secara statistik menunjukkan terdapat hubungan sikap dengan intervensi, sedangkan pada kelompok
media leaflet ada sedikit mengalami peningkatan rata-rata yaitu dari 38,65 menjadi 46,56 dengan nilai p 0,0001 0,05, artinya terdapat perubahan sikap secara signifikan
pada kelompok metode ceramah maupun media leaflet.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Metode Ceramah terhadap Pengetahuan Masyarakat dalam
Mencegah Tuberkulosis Paru di Desa Meunasah Meucat Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pada kelompok metode ceramah yang paling banyak diketahui yaitu penderita TB paru memerlukan seorang pengawas
menelan obat PMO 71,9, dan yang tidak diketahui adalah gejala TB paru adalah batuk-batuk disertai dahak lebih dari 3 tiga minggu 81,2. Setelah dilakukan
penyuluhan dengan metode ceramah diperoleh bahwa TB paru adalah penyakit keturunan 93,8, dan yang tidak diketahui yaitu TB paru dapat menyebabkan
kematian dan agar terhindar dari TB paru ventilasi rumah harus baik agar udara dan sinar matahari masuk dalam ruangan masing-masing 40,6.
Pemberian intervensi simulasi seperti penyuluhan dengan metode ceramah ternyata mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Meunasah Meucat
Kecamatan Nisam. Hal ini senada dengan penelitian Sri 2009, yang membuktikan bahwa ada pengaruh penyuluhan dengan metode ceramah terhadap pengetahuan
masyarakat. Menurut Sullivan 1997, peningkatan pengetahuan setelah dilakukan
intervensi pendidikan khususnya dengan metode ceramah cenderung lebih meningkat meskipun dilakukan evaluasi setelah 1 satu minggu, namun setelah hari ke-30,
informasi yang diperoleh tersebut hanya tersimpan sebesar 30-40 persen.
Universitas Sumatera Utara