Bakteri ini merupakan bakteri yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya, bakteri ini berbentuk batang tahan terhadap asam pada
pewarnaan sehingga disebut Basil Tahan Asam BTA. Bakteri ini dapat tahan hidup beberapa jam ditempat gelap dan lembab, akan mati bila terkenak sinar matahari secara
lansung dan dalam jaringan tubuh manusia bakteri inidapat bertahan selama bertahun- tahun Erwin, 2010.
2.6.2. Cara Penularan dan Risiko Penularan
Penderita dapat menularkan kuman TB paru pada orang lain melalui cara: 1 Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk
percikan dahak droplet nuclei. Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. 2 Penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu
yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama beberapa jam
dalam keadaan yang gelap dan lembab. 3 Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan
hasil pemeriksaan dahak, makin menular pasien tersebut. 4 Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB paru ditentukan oleh konsentrasi
percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut. Risiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak.
Pasien TB paru dengan BTA positif memberikan kemungkinan risiko penularan lebih besar dari pasien TB paru dengan BTA negatif. Seseorang dapat terpapar dengan
TB paru hanya dengan menghirup sejumlah kecil kuman TB paru. Penderita TB paru
Universitas Sumatera Utara
dengan status TB paru BTA Basil Tahan Asam positif dapat menularkan sekurang- kurangnya kepada 10-15 orang lain setiap tahunnya. Sepertiga dari populasi dunia
sudah tertular dengan TB paru Kemenkes RI, 2012. Infeksi TB paru dibuktikan dengan perubahan reaksi tuberkulin negatif. menjadi
positif. Faktor yang memengaruhi kemungkinan seseorang menjadi pasien. TB paru adalah daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya infeksi HIVAIDS dan malnutrisi
gizi buruk.
2.6.3. Gejala Klinis Pasien TB Paru
Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk
darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.
Gejala-gejala tersebut diatas dapat dijumpai pula pada penyakit paru selain TB paru, seperti bronkiektasis, bronkitis kronis, asma, kanker paru, dan lain-lain.
Mengingat prevalensi TB paru di Indonesia saat ini masih tinggi, maka setiap orang yang datang ke Unit Pelayanan Kesehatan dengan gejala tersebut diatas,
dianggap sebagai seorang tersangka suspek pasien TB paru, dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung.
Universitas Sumatera Utara
2.6.4. Pengobatan TB Paru dan Efek Samping