Desain penelitian Subjek Penelitian Bahan dan Prosedur Penelitian Etika Penelitian Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1.2. Desain penelitian

Penelitian observasional dengan jenis pengukuran secara potong lintang cross-sectional yang bersifat analitik.

1.3. Tempat dan Waktu

3.2.1 Tempat

Penelitian dilakukan di unit hemodialisis Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan.

3.2.2 Waktu

Pengambilan sampel dilakukan mulai periode Desember 2013 sampai jumlah sampel terpenuhi.

1.4. Subjek Penelitian

Penderita PGK dengan hemodialisis di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan mulai periode Desember 2013 sampai jumlah sampel terpenuhi.

1.5. Kriteria Penelitian

3.4.1 Kriteria Inklusi

- Pria atau wanita berusia ≥ 18 tahun - Penderita PGK dengan hemodialisis reguler 2 kali per minggu selama ≥ 3 bulan. - Bersedia mengikuti penelitian dan menandatangani informed consent

3.4.2 Kriteria Eksklusi

- Pasien yang tidak bersedia dilakukan pemeriksaan - Hemodialisis tidak teratur - Ada fistula arteri vena buatan di kedua tangan. Universitas Sumatera Utara

1.6. Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Penderita PGK dengan hemodialisis di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan.

3.5.2 Sampel

Penderita PGK dengan hemodialisis yang sesuai kriteria besar sampel. Besar Sampel 2 2 1 2 1 1 1 a o a a o o P P P P Z P P Z n − − + − ≥ − − β α Dimana : 2 1 α − Z = deviat baku alpha. utk α = 0,05 maka nilai baku normalnya 1,96 1 β − Z = deviat baku beta. utk β = 0,10 maka nilai baku normalnya 1,282 P = proporsi estimasi PGK dengan hemodialisis 0,029 a P = perkiraan proporsi PGK dengan hemodialis yang diteliti, sebesar = 0,129 P P − = beda proporsi yang bermakna ditetapkan sebesar 0,10 Maka sampel minimal untuk penelitian ini sebanyak 50 orang.

3.6. Bahan dan Prosedur Penelitian

a. Seluruh subjek penelitian dimintakan perseujuan untuk mengikuti penelitian. b. Dicatat nama, umur, jenis kelamin, berat badan BB dan tinggi badan TB, lama menjalani hemodialisis, etiologi PGK dan dilakukan pengukuran BMI. Data yang didapat, dicocokkan dengan rekam medis. c. Dilakukan pemeriksaan antropometri dengan Lingkar Lengan Atas LLA menggunakan pita meteran. d. Pemeriksaan BIA untuk mendapatkan nilai phase angle dan parameter status nutrisi. Universitas Sumatera Utara e. Pemeriksaan laboratorium yaitu Hb, ureum dan kreatinine.

3.7. Identifikasi Sampel

3.7.1 Variabel bebas : Lingkar Lengan Atas

3.7.2 Variabel tergantung : Phase angle yang diukur dengan BIA.

3.8. Etika Penelitian

Ethical Clearance izin untuk melakukan penelitian diperoleh dari komite penelitian bidang kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang ditanda-tangani oleh Prof. Dr. Sutomo Kasiman, Sp.PD-KKV, Sp.JP K pada tanggal 16Desember 2012 dengan nomor 519KOMETFK USU2013. Informed consent secara tertulis dari subjek penelitian yang bersedia untuk ikut.

3.9. Definisi Operasional

Penyakit ginjal kronik PGK yaitu penyakit ginjal kronik stadium akhir berdasarkan data dari rekam medis yang memiliki laju filtrasi glomerulus 15mlmnt1,73m 2 Hemodialisis reguler adalah pasien penyakit ginjal yang menjalani hemodialisis 2 kali per minggu selama ≥ 3 bulan. selama ≥ 3 bulan. Lingkar Lengan Atas adalah salah satu pemeriksaan antropometri yang mengukur lingkar lengan bagian atas yang diukur pada pertengahan jarak antara acromion dan olecranon. Bioelectrical impedance analysis BIA adalah alat untuk mengukur parameter komposisi tubuh dengan prinsip perubahan arus listrik jaringan tubuh yang didasari pada asumsi bahwa jaringan tubuh adalah merupakan konduktor silinder ionik dimana lemak bebas ekstraseluler dan intraseluler berfungsi sebagai resistor dan kapasitor. Phase Angle PhA merupakan metode pengukuran secara linear berhubungan dengan resistan dan reaktan pada rangkaian seri dan paralel. Body Mass Index BMI adalah berat badan dalam kg dibagi tinggi badan dalam meter 2 . Universitas Sumatera Utara Free Fat Mass FFM adalah semua yang bukan lemak tubuh yang merupakan kombinasi dari Body Cell Mass dan Extracellular Mass. Fat Mass FM adalah berat badan aktual dikurangi dengan FFM. Body Cell Mass BCM didefinisikan sebagai massa intraselular dalam tubuh, yang terutama berisi kalium tubuh 98-99.

3.10. Kerangka Operasional

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Triceps Skinfold Thickness dengan Phase Angle yang Diukur dengan Bio Impedence Analysis sebagai Prediksi Mortalitas pada Pasien-Pasien Penyakit Ginjal Kronis dengan Hemodialisis regular

1 70 68

Hubungan antara phase angle pada pemeriksaan bioelectrical impedance analysis dengan skor Child Pugh pada penderita sirosis hati.

1 41 76

Hubungan Antara Parameter Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio Impedance Analysis Dengan Kualitas Hidup Yang Diukur Dengan Sf-36 Pada Pasien Hemodialisis Reguler

1 62 79

Hubungan Antara Parameter Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio Impedance Analysis Dengan Derajat Hipertensi Pada Pasien Hemodialisis Reguler

1 63 64

Hubungan Antara Parameter Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bioelectrical Impedance Analysis Dan Kualitas Hidup Yang Dinilai Dengan SF-36 Pada Pasien Hemodialis Reguler

1 34 63

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 22

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 2

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 4

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 17

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 3