1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah, yaitu: Apakah ada hubungan LLA dengan phase angle dari BIA pada pasien
penyakit ginjal kronik dengan HD reguler.
1.3 Hipotesa
Ada hubungan antara LLA dengan nilai phase angle pada pasien
penyakit ginjal kronik dengan HD reguler.
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan LLA dengan nilai phase angle pada BIA pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis reguler dan untuk
mengetahui besar hubungan tersebut.
1.4.2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui hubungan antara LLA dengan phase angle pada pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis reguler.
1.5 Manfaat Penelitian
Setelah mengetahui hubungan antara LLA dengan nilai phase angle pada BIA pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis reguler, maka hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai:
a. Menjadi dasar pemeriksaan yang mudah dan murah bagi praktisi medis dalam upaya memperbaiki status nutrisi pasien penyakit ginjal
kronik yang menjalani
HD reguler
dengan menentukan penatalaksanaan yang tepat dan optimal, sehingga kualitas hidup
pasien dapat ditingkatkan. b. Indikator status nutrisi yang objektif pada pasien penyakit ginjal
kronik dengan hemodialisis reguler. c. Menjadi salah satu parameter yang diperiksa secara rutin dalam
memantau status nutrisi dan memprediksi kualitas hidup dan mortalitas pada pasien yang menjalani HD regular.
Universitas Sumatera Utara
1.6. Kerangka Konseptual
Pasien PGK dengan Hemodialisis
Lingkar Lengan Atas LLA
Phase angle BIA
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PENYAKIT GINJAL KRONIK 2.1.1. Definisi Penyakit Ginjal Kronik Suwitra, 2009
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi
ginjal yang progresif, yang umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Sedangkan gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang
ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, dimana akan memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap berupa dialisis
atau transplantasi ginjal. Kriteria PGK dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Kriteria Penyakit Ginjal Kronik
1. Kerusakan ginjal yang terjadi 3 bulan, berupa kelainan struktural atau
fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus LFG, dengan manifestasi:
a. kelainan patologis b. terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam
komposisi darah atau urin,atau kelainan dalam tes pencitraan 2.
LFG 60mlmnt1,73m
2
selama 3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
2.1.2. Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik Suwitra, 2009
PGK diklasifikasikan dan dibagi atas dua hal yaitu, atas dasar derajat penyakit dan atas dasar diagnosis etiologi.
Klasifikasi atas dasar derajat penyakit, dibuat berdasarkan LFG,
Universitas Sumatera Utara