Gambaran Status Nutrisi, Parameter Fungsi Ginjal dan BIA berdasarkan Jenis Kelamin Gambaran status nutrisi berdasarkan etiologi penyakit ginjal tahap akhir.

4.1.2 Gambaran Status Nutrisi, Parameter Fungsi Ginjal dan BIA berdasarkan Jenis Kelamin

Pada tabel 4.2 dapat dilihat gambaran status nutrisi, parameter fungsi ginjal dan BIA pada subjek penelitian yang dibagi berdasarkan jenis kelamin. Untuk variabel yang berdistribusi normal digunakan uji t independent, sedangkan variabel yang tidak berdistribusi normal digunakan uji Mann Whitney. Terdapat perbedaan bermakna p0,05 pada parameter IMT, Creatinine, LLA dan parameter BIA kecuali FFM, FM dan FM yang tidak berbeda signifikan di antara pria dan wanita. Tabel 4.2. Perbedaan IMT, Hb, Ureum, Kreatinin, LLA, dan Parameter BIA berdasarkan Jenis Kelamin Variabel Pria n=37 Wanita n=15 p IMT, rerata SB, kgcm 22,07 3,02 2 19,96 2,95 0,026 a Laboratorium Hb, rerata SB, mgdl 9 1,11 8,74 1,60 0,506 Ureum, rerata SB, mgdl a 139,17 32,47 128,91 49,87 0,384 Kreatinin, rerata SB, mgdl a 14,5 3,79 10,76 4,19 0,003 LLA, rerata SB, mm a 257,68 64,93 224,27 55,14 0,02 BIA b RMR, rerata SB, Kkal 1469,3 142,41 1218,27 83,02 0,0001 FFM, rerata SB b 50,41 5,95 39,35 4,37 0,0001 FFM, rerata SB b 82,34 5,92 79,92 7,59 0,317 FM, rerata SB b 11,08 5,21 10,34 5,01 0,558 FM, rerata SB b 17,66 5,92 20,08 7,59 0,317 BCM, rerata SB b 25,97 3,78 20,99 4,10 0,0001 Protein, rerata SB, kg a 0,17 1,65 6,84 1,71 0,0001 Mineral, rerata SB, kg a 3,63 0,54 2,76 0,64 0,0001 Glikogen, rerata SB a 455,95 52,74 370,6 56,42 0,0001 PhA, rerata SB, ° b 5,47 1,19 4,37 1,23 0,004 a a T test independent, b Mann Whitney

4.1.3 Gambaran status nutrisi berdasarkan etiologi penyakit ginjal tahap akhir.

Pada tabel 4.3 dapat dilihat gambaran status nutrisi pada subjek penelitian hemodialisis reguler yang di bagi berdasarkan etiologi penyakit ginjal tahap Universitas Sumatera Utara akhir DM dan non DM. Terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada kreatinine, protein, LLA dan PhA p0,05 sedangkan karakteristik lainnya tidak bermakna p0,05. Tabel 4.3. Perbedaan IMT, Hb, Ureum, Kreatinin, LLA, dan Parameter BIA berdasarkan Etiologi Penyakit Ginjal Variabel Non DM n=40 DM n=12 p IMT, rerata SB, kgcm 21,56 3,34 2 21,16 2,38 0,700 a Laboratorium Hb, rerata SB, mgdl 8,85 1,26 9,17 1,28 0,455 Ureum, rerata SB, mgdl a 138,76 37,90 127,73 39,03 0,384 Kreatinin, rerata SB, mgdl a 14,22 4,12 10,77 3,56 0,012 LLA, rerata SB, mm a 259,45 54,80 210 77,80 0,032 BIA b RMR, rerata SB, Kkal 1421,63174,75 1314,41 135,54 0,057 FFM, rerata SB a 47,99 7,62 44,63 6,62 0,174 FFM, rerata SB a 81,66 6,70 81,59 5,87 0,728 FM, rerata SB b 11,04 5,49 10,31 3,75 0,914 FM, rerata SB b 18,34 6,70 18,41 5,87 0,728 BCM, rerata SB b 25,18 4,53 22,39 3,57 0,057 Protein, rerata SB, kg a 9,63 2,17 7,83 2,04 0,014 Mineral, rerata SB, kg a 3,47 0,67 3,07 0,67 0,073 Glikogen, rerata SB a 438,58 66,74 407,17 60,04 0,150 PhA, rerata SB, ° a 5,38 1,28 4,39 1,03 0,018 a a T test independent, b Mann Whitney

4.1.4. Hubungan LLA dengan PhA

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Triceps Skinfold Thickness dengan Phase Angle yang Diukur dengan Bio Impedence Analysis sebagai Prediksi Mortalitas pada Pasien-Pasien Penyakit Ginjal Kronis dengan Hemodialisis regular

1 70 68

Hubungan antara phase angle pada pemeriksaan bioelectrical impedance analysis dengan skor Child Pugh pada penderita sirosis hati.

1 41 76

Hubungan Antara Parameter Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio Impedance Analysis Dengan Kualitas Hidup Yang Diukur Dengan Sf-36 Pada Pasien Hemodialisis Reguler

1 62 79

Hubungan Antara Parameter Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio Impedance Analysis Dengan Derajat Hipertensi Pada Pasien Hemodialisis Reguler

1 63 64

Hubungan Antara Parameter Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bioelectrical Impedance Analysis Dan Kualitas Hidup Yang Dinilai Dengan SF-36 Pada Pasien Hemodialis Reguler

1 34 63

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 22

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 2

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 4

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 17

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 3