Simulasi turbin angin 2D dengan variasi panjang chord

� = 1 4 . �. �� 1 2 − � 2 2 � 1 + � 2 � = 1 4 . 1,1594 .2,325 . 5 2 − 3.013768 2 5 + 3.013768 � = 85,96067 Watt Maka nilai c p untuk ϕ = 8 o adalah � � � = 85,96067 168 ,475313 = 0,510227 Dari hasil perhitungan tampak bahwa ketika ϕ = 8 o memiliki nilai c p yang lebih besar yaitu sebesar 0,508317 dibandingkan dengan ϕ = 4 o yaitu sebesar 0,510227 , maka sudut pitch yang digunakan dalam simulasi untuk variasi panjang chord dan TSR adalah 8 o .

4.3.3 Simulasi turbin angin 2D dengan variasi panjang chord

Berikut ini ditampilkan perbandingan hasil simulasi turbin angin dengan variasi panjang chord. Tip speed ratio yang digunakan adalah 2 dengan kecepatan putaran rotor 123,2167 rpm kecepatan angin yang masuk melalui sisi inlet adalah 5 ms. Gambar 4.12 Kontur kecepatan pada c = 30 cm setelah iterasi selama 20 detik TSR = 2 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.13 Kontur kecepatan pada c = 60 cm setelah iterasi selama 20 detik TSR = 2 Pada gambar diatas tampak aliran yang melewati turbin angin untuk panjang chord 30 cm dan 60 cm. Perbedaan warna tersebut mewakili besar kecepatan angin dimana rentangnya dari biru tua 0 ms ke merah13 ms. Data kecepatan angin yang melewati sisi outlet dapat ditentukan langsung dengan menggunakan Fluent . Data kecepatan angin tersebut ditampilkan sebagai berikut: Tabel 4.3 Data kecepatan angin yang melewati turbin angin di sepanjang outlet untuk c = 30 cm untuk TSR 2 NO Posisim Kecepatan angin ms Posisim Kecepatan angin ms Posisim Kecepatan angin ms 1 1.05 3.70219 2.1 2.64456 2 0.05 7.34522 1.1 3.45764 2.15 3.13716 3 0.1 7.67716 1.15 3.24575 2.2 3.68056 4 0.15 7.7358 1.2 3.05836 2.25 4.26125 5 0.2 7.74517 1.25 2.89096 2.3 4.86387 6 0.25 7.73202 1.3 2.73882 2.35 5.46739 7 0.3 7.70114 1.35 2.5961 2.4 6.0422 8 0.35 7.65136 1.4 2.4593 2.45 6.55162 9 0.4 7.57841 1.45 2.32955 2.5 6.96237 Universitas Sumatera Utara 10 0.45 7.47562 1.5 2.21005 2.55 7.26117 11 0.5 7.33475 1.55 2.10141 2.6 7.46071 12 0.55 7.14757 1.6 1.99986 2.65 7.58726 13 0.6 6.90842 1.65 1.90047 2.7 7.665 14 0.65 6.6168 1.7 1.80147 2.75 7.7097 15 0.7 6.27848 1.75 1.70523 2.8 7.72864 16 0.75 5.90438 1.8 1.61607 2.85 7.72007 17 0.8 5.5082 1.85 1.5441 2.9 7.65839 18 0.85 5.10446 1.9 1.52847 2.95 7.32167 19 0.9 4.70714 1.95 1.63259 3 20 0.95 4.32991 2 1.87299 21 1 3.991 2.05 2.218 Pada tabel diatas tampak bahwa nilai kecepatan angin yang melewati sisi outlet pada simulasi yang dilakukan nilainya bervariasi antara 1 ms sampai 8 ms. Bila data ini dijadikan grafik akan tampak sebagai berikut ini: Gambar 4.14 Grafik kecepatan angin yang keluar di sisi outlet Pada grafik terlihat data kecepatan angin yang melewati sisi outlet untuk beberapa titik di sisi outlet yaitu dari titik 0 m ke titik 3 m. Panjang 3 meter ini Universitas Sumatera Utara merupakan panjang outlet yang digunakan pada simulasi. Nilai kecepatan angin yang digunakan tidak seluruhnya melainkan hanya sebagian saja sesuai dengan diameter rotating region yaitu 1,55 meter. Jadi titik yang digunakan untuk mengambil data kecepatan angin yaitu sebagai berikut . Panjang outlet = 3 m Diameter rotating region = 1,55 m Jarak dari bawah ; Titik 1 = 0 + 3-1,552 = 0,725 Titik 2 = 0.725 + 1,55 = 2.275 Grafik kecepatan angin untuk daerah yang melewati rotating region ditampilkan sebagai berikut: Gambar 4.15 Kecepatan angin di daerah rotating region Grafik diatas menunjukkan kecepatan angin yang melewati daerah rotating region. Data kecepatan angin rata rata untuk turbin angin dengan panjang sudu 30 cm dan TSR 2 ditampilkan pada tabel pada rotataing region dituliskan berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Kecepatan angin pada bagian rotating region POSISIm Kecepatan angin ms 0.75 5.90438 0.8 5.5082 0.85 5.10446 0.9 4.70714 0.95 4.32991 1 3.991 1.05 3.70219 1.1 3.45764 1.15 3.24575 1.2 3.05836 1.25 2.89096 1.3 2.73882 1.35 2.5961 1.4 2.4593 1.45 2.32955 1.5 2.21005 1.55 2.10141 1.6 1.99986 1.65 1.90047 1.7 1.80147 1.75 1.70523 1.8 1.61607 1.85 1.5441 1.9 1.52847 1.95 1.63259 2 1.87299 2.05 2.218 2.1 2.64456 2.15 3.13716 2.2 3.68056 2.25 4.26125 2.275 4.56256 v rotating region 3.0137675 Universitas Sumatera Utara Nilai kecepatan rata rata angin yang keluar dari rotating region ini yang akan digunakan untuk menghitung nilai c p . Untuk data hasil simulasi dengan variasi panjang chord 30 cm, 45 cm , 60 cm dan 75 cm berupa kecepatan angin di rotating region untuk TSR = 2 ditampilkan sebagai berikut . Tabel 4.5 Kecepatan angin rata rata yang keluar di sisi outlet POSISIm c=30 cm c=45 cm c=60 cm c=75 cm 0.75 5.90438 6.03095 6.27771 6.54184 0.8 5.5082 5.52762 5.71819 5.99347 0.85 5.10446 5.01253 5.14964 5.42774 0.9 4.70714 4.49884 4.58372 4.85564 0.95 4.32991 3.99949 4.02993 4.28738 1 3.991 3.52754 3.49587 3.73206 1.05 3.70219 3.09572 2.98721 3.19738 1.1 3.45764 2.71158 2.50897 2.68947 1.15 3.24575 2.37609 2.06815 2.21293 1.2 3.05836 2.08955 1.66938 1.77099 1.25 2.89096 1.85287 1.31314 1.36585 1.3 2.73882 1.66356 0.999412 0.998938 1.35 2.5961 1.51347 0.727605 0.671362 1.4 2.4593 1.39122 0.49749 0.384234 1.45 2.32955 1.28697 0.309518 0.148513 1.5 2.21005 1.19581 0.165759 0.108336 1.55 2.10141 1.11624 0.072642 0.233671 1.6 1.99986 1.04712 0.053446 0.339564 1.65 1.90047 0.987216 0.074547 0.404496 1.7 1.80147 0.935087 0.073684 0.427513 1.75 1.70523 0.889671 0.052872 0.40611 1.8 1.61607 0.853053 0.089638 0.334701 1.85 1.5441 0.845551 0.232771 0.204526 1.9 1.52847 0.934052 0.463406 0.124054 1.95 1.63259 1.16306 0.77653 0.28476 2 1.87299 1.49937 1.16643 0.642531 2.05 2.218 1.9107 1.62764 1.07607 2.1 2.64456 2.38973 2.14913 1.58712 2.15 3.13716 2.93011 2.7216 2.17694 Universitas Sumatera Utara 2.2 3.68056 3.52714 3.34422 2.84526 2.25 4.26125 4.17432 4.01567 3.5881 2.275 4.56256 4.51728 4.373765 3.99167 �̅ rotating region 3.013768 2.421672 1.993428 1.970413 v 2 v 1 0.602754 0.484334 0.398686 0.394083 Grafik kecepatan angin di sisi outlet pada berbagai panjang sudu ditampilkan sebagai berikut: Gambar 4.16 Grafik y vs v untuk semua panjang sudu Pada grafik diatas terlihat jika panjang chord bertambah, maka kecepatan angin yang melewati turbin angin akan semakin mengecil. Hal ini karena angin yang melewati turbin angin energinya lebih banyak diekstrak oleh turbin angin melalui rotornya. Data kecepatan angin rata rata yang terjadi di daerah rotating region untuk semua panjang sudu dengan nilai TSR 2 ditunjukkan sebagai berikut: Tabel 4.6 Data kecepatan rata rata untuk variasi panjang chord panjang chord v rata rata ms c = 30 cm 3.01 c = 45 cm 2.42 c = 60 cm 1.99 c = 75 cm 1.97 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.17 Grafik c vs v rata rata untuk semua panjang sudu Cara untuk mencari nilai cp sama dengan pada bagian 4.3.2. Berikut ini ditampilkan data nilai koefisien daya dengan variasi panjang sudu: Tabel 4.7 Data koefisien daya untuk variasi panjang chord Panjang chord c p c = 30 cm 0.51022738 c = 45 cm 0.56806975 c = 60 cm 0.58818213 c = 75 cm 0.58879002 c =30 cm c = 45 c = 60 c = 75 v ra ta - c Universitas Sumatera Utara Grafik perbandingan nilai cp dari turbin angin ditampilkan sebagai berikut: Gambar 4.18 Hubungan antara c vs c p

4.3.4 Simulasi turbin angin 2D dengan variasi tip speed ratioTSR

Dokumen yang terkait

Simulasi Pengaruh Jumlah Sudu Dan Tip Speed Ratio Terhadap Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Menggunakan Profil Sudu Naca 0018

4 48 106

Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 4415 dan analisa perbandingan menggunakan variasi jumlah sudu dan sudut PITCW

11 83 99

Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 0012 Dan Analisa Perbandingan Efisiensi Menggunakan Variasi Jumlah Sudu Dan Sudut Pitch

2 86 108

Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 0018 Dan Analisa Perbandingan Efisiensi Menggunakan Variasi Jumlah Sudu Dan Sudut Pitch

5 59 106

Simulasi Pengaruh Jumlah Sudu Dan Tip Speed Ratio Terhadap Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Menggunakan Profil Sudu Naca 0018

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Angin Energi merupakan suatu kekuatan yang dimiliki oleh suatu zat sehingga - Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 4415 dan analisa perbandingan menggunakan variasi jumlah sudu dan sudut

0 0 24

UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 4415 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH SKRIPSI

1 2 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Energi Angin - Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 0018 Dan Analisa Perbandingan Efisiensi Menggunakan Variasi Jumlah Sudu Dan Sudut Pitch

1 1 18

UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 0018 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH SKRIPSI

0 0 14

UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 0012 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH SKRIPSI

0 0 13