Pemilihan sudut pitch Perhitungan daya turbin

Sebagai perbandingan terhadap simulasi ditampilkan dalam grafik berikut, Gambar 4.10 Grafik perbandingan hasil simulasi dengan hasil eksperimen

4.3 Simulasi turbin angin 2D

Simulasi yang dilakukan merupakan simulasi turbin angin secara 2 dimensi berupa susunan sudu dengan variasi panjang chord dan tip speed ratio. Panjang chord yang akan digunakan yaitu 30 cm, 45 cm, 60 cm dan 75 cm. Tujuan dari melakukan variasi panjang chord ini untuk mengetahui pengaruh solidity terhadap kinerja turbin angin. Tip speed ratio merupakan nilai perbandingan kecepatan ujung dengan kecepatan angin bebas. Nilai tip speed ratio yang akan dianalisa yaitu 0,5, 1, 1,5 ,dan 2. Penulis menggunakan nilai tip speed ratio untuk mendapatkan besar putaran turbin angin. Nilai kecepatan angin bebas tetap yaitu sebesar 5 ms sedangkan putaran turbin angin akan berubah ubah sesuai dengan nilai tip speed ratio.

4.3.1 Pemilihan sudut pitch

Pemilihan sudut pitch ϕ dilakukan dengan cara mensimulasikan turbin angin dengan 2 pilihan yaitu sudut 4 o dan sudut 8 o . Sudut 4 o dipilih karena berdasarkan simulasi airfoil yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan Universitas Sumatera Utara perbandingan koefisien lift dan koefisien drag terbesar didapatkan pada ϕ = 4 o . Sudut 8 o dipilih berdasarkan penelitian sebelumnya yang menunjukkan sudut pitch sebesar 8 o menunjukkan hasil paling maksimal. Untuk itu , simulasi terhadap pemilihan sudut pitch ini untuk mengetahui pengaruh rasio glide terhadap performansi turbin angin. Berikut ini ditampilkan hasil simulasi terhadap sudut pitch. Gambar 4.11 Kontur aliran yang terjadi pada turbin angin dengan panjang chord 30 cm dengan TSR 2 untuk ϕ = 4 o a dan ϕ = 8 o b Untuk mengetahui koefisien daya turbin yang paling besar dari variasi sudut pitch ini, maka besar kecepatan angin yang terjadi di sisi outlet ,khususnya untuk daerah rotating region untuk kedua variasi tersebut harus diketahui. Nilai kecepatan angin yang keluar di sisi rotating region dapat diketahui langsung di Fluent. a b Universitas Sumatera Utara Data kecepatan angin yang terjadi di sisi outlet ditampilkan pada tabel berikut ini. Tabel 4.2 Data kecepatan angin rata rata yang melewati sisi rotating region Posisi sudut 4 o sudut 8 o 0.75 5,99798 5,90438 0.8 5,69066 5,5082 0.85 5,07711 5,10446 0.9 4,87016 4,70714 0.95 4,68254 4,32991 1 3,93136 3,991 1.05 3,62911 3,70219 1.1 3,47195 3,45764 1.15 3,14823 3,24575 1.2 2,94913 3,05836 1.25 2,77002 2,89096 1.3 2,60645 2,73882 1.35 2,45332 2,5961 1.4 2,30771 2,4593 1.45 2,26999 2,32955 1.5 2,04127 2,21005 1.55 1,92021 2,10141 1.6 1,80323 1,99986 1.65 1,68778 1,90047 1.7 1,57414 1,80147 1.75 1,46398 1,70523 1.8 1,36217 1,61607 1.85 1,39997 1,5441 1.9 1,35068 1,52847 1.95 1,54651 1,63259 2 2,4542 1,87299 2.05 2,64692 2,218 2.1 2,7122 2,64456 2.15 3,63898 3,13716 2.2 3,81209 3,68056 2.25 4,71536 4,26125 2.275 4,9241 4,56256 v rata rata 3,028422 3,013768 Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Perhitungan daya turbin

Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien daya dari suatu turbin angin ditunjukkan sebagai berikut: � � = � � � = 1 2 . �1 − � � 2 � 1 � 2 � �1 + � 2 � 1 � dimana : P = Daya mekanikal yang dapat diekstrak energi angin Watt P o = Daya yang tersedia akibat aliran angin Watt v 2 = Kecepatan angin setelah melewati turbin angin ms. Kecepatan angin yang digunakan merupakan data kecepatan angin yang dihasilkan dengan simulasi. v 1 = Kecepatan angin sebelum memasuki turbin angin ms c p = Koefisien daya turbin angin - Daya mekanikal yang dapat diekstrak turbin angin dapat dicari dengan rumus berikut: � = 1 4 . �. �� 1 2 − � 2 2 � 1 + � 2 Daya yang terkandung pada aliran angin bebas dicari dengan rumus berikut: � � = 1 2 �. � 1 3 . � dimana : � = massa jenis udara kgm 3 A = luas sapuan turbin angin m 2 v 2 = Kecepatan angin setelah melewati turbin angin ms . Kecepatan angin yang digunakan merupakan data kecepatan angin yang dihasilkan dengan simulasi v 1 = kecepatan angin sebelum memasuki turbin angin ms Universitas Sumatera Utara Massa jenis udara dihitung berdasarkan kondisi udara pada suhu 32 o C, yaitu sebagai berikut: T = 32 o C = 305 K  ρ udara = 1,1594 kgm 3 Luas frontal turbin angin dapat dihitung sebagai berikut: Penampang dari turbin angin terhadap arah datangnya angin merupakan persegi panjang sehingga luas frontal turbin angin dapat dihitung dengan luas persegi panjang,yaitu: A = Tinggi turbin angin x Diameter turbin anginrotating region = 1,5 x 1,55 m = 2,325 m 2 Sebagai contoh untuk menghitung daya angin yang tersedia pada aliran angin dengan kecepatan 5 ms adalah sebagai berikut: � = 1 2 �. � 1 3 . � � = 1 2 . 1,1594 . 5 3 . 2,325 � = 168,475313 Watt Selanjutnya untuk perhitungan daya yang dapat diekstrak oleh turbin angin berdasarkan variasi sudut pitch ditunjukkan sebagai berikut: Untuk ϕ = 4 o , dimana v 1 = 5 ms dan v 2 = 3,028422 ms � = 1 4 . �. �� 1 2 − � 2 2 � 1 + � 2 � = 1 4 . 1,1594 .2,325 . 5 2 − 3.028422 2 5 + 3.028422 � = 85,63881 Watt Maka nilai c p untuk ϕ = 4 o adalah � � � = 85.63881 168 ,475313 = 0,508317 Untuk ϕ = 8 o dimana v 1 = 5 ms dan v 2 = 3,013768 ms Universitas Sumatera Utara � = 1 4 . �. �� 1 2 − � 2 2 � 1 + � 2 � = 1 4 . 1,1594 .2,325 . 5 2 − 3.013768 2 5 + 3.013768 � = 85,96067 Watt Maka nilai c p untuk ϕ = 8 o adalah � � � = 85,96067 168 ,475313 = 0,510227 Dari hasil perhitungan tampak bahwa ketika ϕ = 8 o memiliki nilai c p yang lebih besar yaitu sebesar 0,508317 dibandingkan dengan ϕ = 4 o yaitu sebesar 0,510227 , maka sudut pitch yang digunakan dalam simulasi untuk variasi panjang chord dan TSR adalah 8 o .

4.3.3 Simulasi turbin angin 2D dengan variasi panjang chord

Dokumen yang terkait

Simulasi Pengaruh Jumlah Sudu Dan Tip Speed Ratio Terhadap Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Menggunakan Profil Sudu Naca 0018

4 48 106

Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 4415 dan analisa perbandingan menggunakan variasi jumlah sudu dan sudut PITCW

11 83 99

Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 0012 Dan Analisa Perbandingan Efisiensi Menggunakan Variasi Jumlah Sudu Dan Sudut Pitch

2 86 108

Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 0018 Dan Analisa Perbandingan Efisiensi Menggunakan Variasi Jumlah Sudu Dan Sudut Pitch

5 59 106

Simulasi Pengaruh Jumlah Sudu Dan Tip Speed Ratio Terhadap Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Menggunakan Profil Sudu Naca 0018

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Angin Energi merupakan suatu kekuatan yang dimiliki oleh suatu zat sehingga - Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 4415 dan analisa perbandingan menggunakan variasi jumlah sudu dan sudut

0 0 24

UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 4415 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH SKRIPSI

1 2 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Energi Angin - Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 0018 Dan Analisa Perbandingan Efisiensi Menggunakan Variasi Jumlah Sudu Dan Sudut Pitch

1 1 18

UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 0018 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH SKRIPSI

0 0 14

UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 0012 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH SKRIPSI

0 0 13