Model aliran turbulen yang terdapat di CFD

2.9 Model aliran turbulen yang terdapat di CFD

Aliran turbulen, biasa juga disebut aliran chaos,adalah aliran yang sudah diikuti oleh gerakan acak dari molekul fluida[3]. Pemodelan aliran turbulen merupakan cara yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah beragam jenis aliran fluida secara numerik, biasanya dilakukan oleh software CFD. Untuk kebanyakan kasus engineering, penyelesaian fluktuasi dari aliran turbulen secara rinci tidak diperlukan melainkan hanya efek dari turbulensi yang akan diperhitungkan[15]. Secara garis besar, model turbulen dapat didekati dengan menggunakan dua pendekatan,yaitu: a. Berdasarkan Reynold averaged-Navier stokes RANS Cara ini merupakan model klasik b. Berdasarkan Large Eddy simulationLES Tabel 2.1 Model penyelesaian aliran turbulen Model klasik Berdasarkan persamaan Reynoldtime averaged 1. Zero equatuion model – mixing length model 2. one equation model- spallart allmaras 3. two-equation model – k- ε 4. Reynold stress equation model 5. algebratic stress model Large Eddy simulation Base on space-filtered equations Aliran turbulen dikenali dengan adanya medan kecepatan yang berfluktuasi. Fluktuasi kecepatan tersebut membawa berbagai besaran seperti momentum, energi, konsentrasi partikel sehingga besaran tersebut juga ikut berfluktuasi. Fluktuasi tersebut dapat terjadi pada skala kecil dan mempunyai frekuensi yang tinggi sehingga terlalu rumit untuk dihitung secara langsung pada perhitungan rekayasa praktis practical engineering. Oleh karena itu, persamaan yang berhubungan dapat dirata ratakantime averaged,ensemble averaged atau dimanipulasi untuk menghilangkan fluktuasi skala kecil. Universitas Sumatera Utara Beberapa penjelasan[14] dari model turbulen dijelaskan sebagi berikut: - Model Spallart Allmaras merupakan model turbulensi dengan satu persamaan yang menyelesaikan model persamaan transport untuk viskositas kinematik turbulen. Model ini sengaja dibuat untuk aplikasi di bidang penerbangan. - Model k- ε merupakan model dengan dua persamaan yang memungkinkan kecepatan turbulenturbulent velocity dan skala panjang length scale. Model ini merupakan model yang sering digunakan untuk simulasi aliran fluida dan perpindahan panas. - Model Reynold stress merupakan model turbulensi yang paling teliti pada Fluent. Model ini mendekati persamaan Navier stokesReynold averaged dengan menyelesaikan persamaan transport untuk tegangan Reynold bersama sama dengan persamaan laju disipasi . - Model Large Eddy simulation merupakan model aliran turbulen yang dicirikan dengan adanya vortexeddies dengan berbagai skala panjang dan waktu. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Pengujian secara CFD dilakukan di Laboratorium Teknik Pendingin, Departemen Teknik Mesin, Universitas Sumatera Utara dari Juli 2013 sampai Januari 2014.

3.2 Identifikasi Masalah

Penelitian ini memiliki fokus perhatian diantaranya: - Metode simulasi airfoil yang dilakukan apakah sudah benar dengan membandingkan data yang telah dilakukan secara eksperimen. - Membandingkan hasil simulasi turbin angin menggunakan beberapa variasi yaitu panjang chord dan tip speed ratio terhadap hasil eksperimen.

3.3 Variabel Penelitian

Pada penelitian ini ditentukan dua buah variable penelitian,yakni variable terikat dan variable bebas.

3.3.1 Variabel Terikat

Untuk menyederhanakan permasalahan dalam aliran fluida , maka dalam penelitian ini di tetapkan variable terikat yakni: 1. Sudut serang airfoil 2. Panjang chord 3. Tip speed ratio

3.3.2 Variabel Bebas

Variable bebas pada penelitian ini merupakan pengaruh yang diakbiatkan oleh adanya variabel terikat dan ditetapkan dalam tiga hal yakni: 1. Koefisien gaya angkat. 2. Koefisien gaya hambat. 3. Energi yang dapat diekstrak turbin angin. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Simulasi Pengaruh Jumlah Sudu Dan Tip Speed Ratio Terhadap Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Menggunakan Profil Sudu Naca 0018

4 48 106

Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 4415 dan analisa perbandingan menggunakan variasi jumlah sudu dan sudut PITCW

11 83 99

Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 0012 Dan Analisa Perbandingan Efisiensi Menggunakan Variasi Jumlah Sudu Dan Sudut Pitch

2 86 108

Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 0018 Dan Analisa Perbandingan Efisiensi Menggunakan Variasi Jumlah Sudu Dan Sudut Pitch

5 59 106

Simulasi Pengaruh Jumlah Sudu Dan Tip Speed Ratio Terhadap Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Menggunakan Profil Sudu Naca 0018

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Angin Energi merupakan suatu kekuatan yang dimiliki oleh suatu zat sehingga - Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 4415 dan analisa perbandingan menggunakan variasi jumlah sudu dan sudut

0 0 24

UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 4415 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH SKRIPSI

1 2 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Energi Angin - Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 0018 Dan Analisa Perbandingan Efisiensi Menggunakan Variasi Jumlah Sudu Dan Sudut Pitch

1 1 18

UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 0018 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH SKRIPSI

0 0 14

UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 0012 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH SKRIPSI

0 0 13