Kerangka awal
Guru : -Belum mampu menerapkan
model kooperatif -Kualitas pembelajaran rendah
-motivasi untuk maju rendah -kolegalitas rendah
Siswa : -Hail belajar ulha,UTS,UUKK
rendah -Motivasi belajar rendah
Tindakan
Menggunakan strategi Pembimbingan Kolaboratif
Guru SPKG Siklus I
Strategi PembimbingaKolaborasi Guru
SPKG dalam Workshop dengan Real Teaching
Siklus II Strategi Pembimbingan
Kolaborasi Guru SPKG dalam Workshop dengan Real
Teaching
Kondisi Akhir
-Guru terampil menerapkan metode pembelajaran
kooperatif -kualitas pembelajaran
meningkat -kolegalitas tinggi
-hasil belajar siswa meningkat Kepala Sekolah dan pengawas sekolah, 2 praktik pembelajaran real teaching
dengan menerapkan model pembelajaran Take in Pairs , Mind Mapping, Gallery Walk, Role Playing, Jigsaw, Problem Based Instruction PBI, Demonstrasi, dan
Group Investigation.Praktik mengajar dengan metode-metode tersebut secara kolaborasi sudah dibagi menurut karakteristik mata pelajaran, penentuan observer
atau pengamat.
B. Kerangka Berpikir
v
Gambar 1.Kerangka Berpikir
C. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut di atas dalam penelitian ini diajukan hipotesis dengan berikut :
1. Strategi Pembimibingan Kolaborasi Guru SPKG dalam Workshop dapat
meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP. 2. Strategi Pembimbingan Kolaborasi Guru SPKG dalam Workshop melalui
Real- teaching dapat meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
3. Strategi Pembimbingan Kolaborasi Guru SPKG dalam Workshop melalui Real – teaching dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan
model pembelajaran kooperatif.
Penelitian ini dilakukan dalam waktu satu setengah semester atau Sembilan bulan.Kegiatan ini dimulai bulan Juli 2009 dan berakhir bulan Maret 2010.
Pelaksanaan tindakan sekolah yag berupa Strategi Kolaboratif Guru dalam Workshop dilaksaakan pada bulan Desember 2010, karena pada bulan ini termasuk bulan
efektif untuk kegiatan pembelajaran. Selain itu, pada bulan Desember 2010, sudah direanakan di awal tahun pelaksaaan Workshop Standart Proses dalam rangka
kegiatan pemanfaatan Dana Block Grant Sekolah Standart Nasional SSN.
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Mertoyudan. Tempat penelitian ini dipilih karena peulis yang mendapat tugas sebagai Kepala Sekolah bertugas atau
bekerja di SMP Negeri 1 Mertoyuda. Dengan demikian peulis tidak perlu meninggalkan tugas karena untukkepentingan pengambilan data penelitian.
Pertimbangan lain adalah, penulis ingin memperbaiki kinerja guru terutama dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Faktor lain yang menjadi alasan penelitin ini
dilakukan di SMP Negeri 1 Mertoudan adalah pembelajaran sebagai unsure utama kegiatan di sekolah.
Berdasarkandata supervise kunjungan kelas atau supervise akademik guru- guru di SMP Negeri 1 Mertoyudan dalam pelaksanaan pembelajaran masih belum
optimal. Oleh karena itu, penelitian tentang pembelajaran terutama di SMP Negeri 1 Mertoyudanharus secara terus menerus dilakukan untuk perbaikan mutu
pembelajaran.
Subjek penelitian ini adalah guru-guru di SMP Negeri 1 Mertoyudan.Karakteristik guru bermacam- macam. Jumlah guru seluruhnya ada 26 Guru berstatus PNS ada 22
orang, guru berstatus GTT ada 4 orang. Menurut jenis kelamin guru laki-laki 12 orang, dan guru perempuan 14 orang. Berdasarkan usia guru yang berusia di atas 50 tahun 5
orang 19,23, berusia 40-50 tahun ada 11 orang 42,31, dan berusia 30-40 tahun ada 10 38,46.Guru yang menjadi model dalam peer teaching berjumlah 12 orang yang
mewakili 12 mata pelajaran
Sumber data diambil dari nilai kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP , nilai supervise lingkungan kelas oleh Kepala Sekolah,
nilai Ulanan Akhir Kenaikan Kelas. Sumber data yang lain diambil dengan lembar observasi oleh guru pengamat
ketika guru model melakukan real-teaching atau praktik mengajar. Sumber data berikutnya adalah peserta didik .Data yan berasal dari peserta didik adalahmulaipre-tes
dan post-tes selama pelakanaan pembelajaran.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu teknik tes dan nontes.Teknik tes dilakukan pada tindakan siklus I dan pada tindakan siklus II.Tes pada
setiap siklus dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tes awal pre-tes dan tes akhir post- tes.Untuk melihat tingkat keefektifan penerapan.Model atau metode pembelajaran
kooperatif, nilai awal pre-tes dan nilai akhir post-tes dibandingkan untuk dihitung prosentase kenaikannya.
Teknik pengumpulan data yang kedua dengan cara nontes.Cara ini dilakukan dalam bentu observasi atau pengamatan.Setiap mata pelajaran menunjuk dua orang
pengamat, satu Kepala Sekolah dan 1 orang pengawas.Panduan observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran.
Alat pengumpulan data ang digunakan untuk bentuk tes adalah bentuk pilihan ganda dengan empat alternative jawaban, sebanyak 10 butir soal pada tes awal dan akhir
siklus pertama.Pada siklus I, kegiatan real teaching dalam workshop hana dilakukan oleh
1 satu orang guru model, usaha penilaian juga hanya dilakukan pada satu mapel yaitu Bahasa Inggris.Tes pada tindakan siklus II dilakukan untuk 12 dua belas mata pelajaran.
Selain alat pengumpul data yang berupa tes, juga berupa panduan observasi.Panduan observasi ini untuk mengamati dan menilai guru model ketika
melakukan real teaching dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif.
Cara meningkatkan validitas penelitian tindakan adalah meminimalkan subyektifitas melalui trianggulasi. Bentuk-bentuk trianggulasi adalah trianggulasi waktu,
trianggulasi ruang, trianggulasi peneliti, dan trianggulasi teoritis. Trianggulasi waktu dapat dilakukan dengan mengumpulkan data dalam waktu yang berbeda, meliputi rentang
waktu tindakan dilaksanakan dengan frekuensi yang memadai untuk menjamin bahwa efek perilaku tertentu bukan hanya suatu kebetulan. Trianggulasi peneliti dapat dilakukan
dengan mengumpulkan data yang sama oleh beberapa peneliti pengamat sampai diperoleh data yang relative konstan. Trianggulasi teoritis dapat dilakukan dengan
memaknai gejala perilaku tertentu dengan dituntun oleh beberapa teori yang berbeda tetapi berkaitan.
Data pada penelitian ini diperoleh dengan observasi atau pengamatan, maka agar data valid divalidasi dengan cara trianggulasi baik waktu, peneliti maupun teoritis
Setelah data diperoleh baik dari angket maupun observasipengamatan, selanjutnya data dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif.Pada prinsipnya analisis
data untuk mencari dan mengatur secara sistematis data yang terkumpul untuk kemudian disimpulkan. Analisis data secara deskriptif kualitatif, dilakukan dengan memperhatikan
indikator-indikator yang terdapat dalam panduan observasi atau format pengamatan pelaksanaan pembelajaran guru dan format penilaian kemampuan guru dalam menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
Indikator keberhasilan penelitian tindakan sekolah dengan judul “Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Strategi
Pembimbingan Kolaboratif Guru SPKG adalah: 1. Kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
meningkat dengan pencapaian skor 76 – 90 atau peringkat Baik. 2. Kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran meningkat dengan pencapaian
skor 76 – 90 atau peringkat Baik.
H. Prosedur Penelitian