dari pada model deterministik. Kecocokan itu terlihat pada model empiris tidak memerlukan data yang terperinci mengenai keadaan di dalam bangunan yang
dapat berupa perabot, kepadatan manusia dan lain sebagainya dimana kesemuanya itu merupakan data yang selalu berubah dan belum tentu sama dengan bangunan
lain yang masih berada dalam satu cakupan pemancar yang sama. Hal ini disebabkan karena pada model empiris rugi-rugi transmisi yang diakibatkan oleh
penghalang-penghalang tersebut telah diwakili secara implisit oleh variabel tertentu di dalam formula model propagasi tersebut [3] [5].
Pada penelitian ini, model propagasi yang digunakan dalam perhitungan rugi-rugi lintasan di dalam bangunan hanya model ITU-R, model Keenan Motley,
model Cost231MultiWall. Dengan pertimbangan bahwa model tersebut merupakan model empiris sehingga lebih cocok digunakan di dalam bangunan
yang mana terdapat banyak penghalang yang cepat berubah baik kerapatannya maupun posisinya [3] [5].
2.6.1 Model Propagasi ITU-R
Perhitungan rugi-rugi lintasan pada model propagasi ITU-R di dalam bangunan mengasumsikan bahwa pemancar dan penerima berada di dalam
bangunan yang sama. Rugi-rugi lintasan gelombang radio dari pemancar menuju penerima di dalam bangunan dapat diperkirakan dengan dua model yaitu site-
general model model dengan informasi keadaan yang umum dan site-specific model model dengan informasi keadaan yang spesifik. Namun pada penelitian
ini hanya menggunakan site-general model sehingga teori mengenai site-general model lebih ditekankan [3]. Dengan pertimbangan bahwa pada model site-specific
Universitas Sumatera Utara
model memerlukan data yang spesifik mengenai keadaan di dalam bangunan yang cenderung mudah berubah.
Site-general model adalah jenis model yang hanya memerlukan sedikit informasi mengenai keadaan daerah cakupan pemancar yang akan diteliti dalam
menentukan rugi-rugi lintasan. Model ini juga menjelaskan bahwa rugi-rugi lintasan gelombang radio di dalam bangunan ditandai oleh rugi-rugi lintasan rata-
rata dan hal-hal yang terkait dengan nilai fading shadow [3]. Kebanyakan model propagasi di dalam bangunan melakukan perhitungan
pelemahan sinyal akibat menembus beberapa dinding danatau lantai. Namun pada model ini tidak memperhitungkan rugi-rugi lintasan akibat menembus
dinding tetapi memperhitungkan rugi-rugi daya sinyal akibat menembus lantai. Hal ini dilakukan untuk memperediksi luas cakupan penggunaan frekuensi yang
sama diantara lantai. Model ini menambahkan koefisien rugi-rugi daya distance power loss
coefficient di dalam perhitungan rugi-rugi lintasan yang telah ditentukan seperti yang diperlihatkan pada Tabel 2.2, yaitu parameter-parameter khusus berdasarkan
hasil berbagai perhitungan.
Tabel 2.2 Koefisien Power Loss, N [3]
Frekuensi Bangunan Tempat
Tinggal Bangunan
Perkantoran Bangunan Tempat
Perbelanjaan
900 MUz -
33 20
1,2-1,3 GHz
- 32
22 1,8-2 GHz
28 30
22 2,4 GHz
28 30
- 3,5 GHz
- 27
- 4 GHz
- 28
22
Universitas Sumatera Utara
5,2 GHz 30 Apartemen
28 Rumah 31
- 5,8 GHz
- 24
- 60 GHz
- 22
17 70 GHz
- 22
- Tabel 2.2 menunjukkan bahwa besar nilai koefisien power loss ditentukan
oleh jenis pemanfaatan bangunan dan frekuensi yang digunakan, dimana koefisien ini telah mewakili rugi-rugi transmisi akibat dinding, perabot di dalam bangunan
serta mekanisme rugi-rugi lintasan lain yang mirip yang terdapat di dalam gedung sehingga memungkinkan sinyal tersebut dapat digunakan pada lantai yang sama.
Pada site-specific model rugi-rugi lintasan akibat dinding dihitung secara eksplisit. Persamaan 2.4 merupakan persamaan prediksi rugi-rugi lintasan untuk model site-
specific [3].
2.4
dimana : N
= Koefisien jarak rugi-rugi daya distance power loss coefficient f
= Frekuensi MHz d
= Jarak pisah diantara pemancar dan penerima dimana pemancar dan penerima berada di dalam bangunan yang sama dimana d
1m L
f
= Faktor rugi-rugi penyerapan oleh lantai dB n
= Jumlah lantai diantara pemancar dan penerima n 1
Universitas Sumatera Utara
Untuk besarnya rugi-rugi lintasan akibat penyerapan lantai diperlihatkan pada Tabel 2.3 [3].
Tabel 2.3 Faktor Rugi-Rugi Penyerapan Daya Terhadap Lantai, L
f
dB [3]
Frekuensi Bangunan
Tempat Tinggal Bangunan
Perkantoran Bangunan Tempat
Perbelanjaan
900 MHz -
9 1 lantai 19 2 lantai
24 3 lantai -
1,8-2 GHz 4n
15+4n-1 6+3n-1
2,4 GHz 10
Apartemen 5 Rumah
14 -
3,5 GHz -
18 1 lantai 26 2 lantai
- 5,2 GHz
13 Apartemen 7 Rumah
16 1 lantai -
5,8 GHz -
22 1 lantai 28 2 lantai
-
Penggunaan jenis pita frekuensi yang lain dimana koefisien power loss tidak ada untuk bangunan tempat tinggal, maka nilai tersebut dapat digunakan dari
bangunan kantor. Standar deviasi dan log-normal dari nilai fading shadow di dalam bangunan ditunjukkan pada Tabel 2.4 [3].
Tabel 2.4 Standar Deviasi Fading Shadow [3]
Frekuensi GHz
Bangunan Tempat Tinggal dB
Bangunan Perkantoran dB
Bangunan Tempat Perbelanjaan dB
1,8-2 8
10 10
3,5 -
8 -
5,2 -
12 -
5,8 -
17 -
2.6.2 Model Propagasi Keenan Motley