Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

komunitas dianggap penting di mana para remaja tidak mendapatkannya pada masyarakat ataupun komunitas yang lain Fransiskus, 2012. Dengan mengikuti komunitas PUNK, relasi sosial para remaja akan menjadikan remaja mampu mengerti dan melakukan apa yang diharapkan oleh lingkungan, sehingga memudahkannya untuk menyesuaikan dengan keadaan lingkungan. Selain itu, remaja juga menemukan identitas mereka di dalam suatu komunitas menjadikan individu membangun gambar diri dan memiliki pengetahuan tentang diri mereka sendiri melalui komunitas yang mereka ikuti, ini disebut dengan identitas sosial. Jika mengaplikasikan para remaja yang merupakan bagian dari komunitas PUNK, maka itu bisa disebut dengan identitas PUNK. Identitas sosial di dalam individu merupakan bagian dari konsep-diri. Identitas dimiliki individu dari identitas PUNK, maka secara tidak langsung membentuk konsep-diri pada individu Tajfel Tunner, 1979. Komunitas PUNK yang memiliki ciri khas tersendiri dan mencolok di tengah masyarakat membuat masyarakat memiliki tanggapan dan persepsi yang negatif mengenai komunitas PUNK Fransiskus, 2012. Tetapi para remaja tetap bertahan bahkan semakin banyak yang bergabung menjadi anggota komunitas PUNK. Para remaja merasa bahwa mereka dapat menemukan identitas diri pada komunitas PUNK yang menjadi identitas PUNK dalam diri mereka, seharusnya dapat menjadikan konsep-diri mereka mejadi lebih positif dan merasa lebih dihargai karena mereka menjadi salah satu anggota komunitas. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan tersebut, peneliti ingin bagaimana pengaruh dari identitas sosial para remaja yang didapat dari identitas PUNK pada komunitas PUNK dengan konsep-diri yang akan terbetuk pada para remaja walaupun masyarakat menilai dan miliki pandangan yang negatif pada komunitas PUNK.

B. Urgensi Penelitian

Masa remaja adalah masa transisi yang wajib dilalui setiap individu. Setiap remaja mengalami pergolakan dalam diri mereka masing-masing, karena pada masa ini mereka banyak mengalami perubahan dalam berbagai hal mulai dari fisik, kepribadian, kognitif, moral, dan sosial. Awal mulanya remaja tidak memiliki gambaran mengenai dirinya dan juga apa yang bukan dirinya. Namun, secara bertahap konsep diri akan dapat dibentuk dengan jelas melalui interaksi dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Ditambah lagi dengan pada masa remaja, individu mengalami krisis identitas sehingga pada masa ini remaja mulai mencoba hal-hal baru untuk menemukan identitas dirinya. Dengan berbagai perubahan yang terjadi, setiap remaja mengalami krisis identitas. Dimana remaja mencari jati dirinya oleh karena itu salah satu cara remaja untuk menemukan identitasnya adalah masuk ke dalam suatu komunitas. Salah satu komunitas yang ada di kota Medan adalah komunitas PUNK. Dengan menemukan identitas diri remaja dalam komunitas PUNK akan mempengaruhi konsep-diri para remaja. Sehingga dibutuhkan suatu kajian dan penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana hubungan identitas PUNK mempengaruhi konsep-diri pada remaja. Maka topik ini perlu untuk diteliti karena hasil penelitian nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan tambahan dalam melihat hubungan identitas PUNK berdampak pada konsep-diri para remaja.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Apakah ada hubungan identitas PUNK dengan konsep-diri pada komunitas PUNK.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan identitas PUNK dengan konsep-diri pada komunitas PUNK di tengah masyarakat yang memiliki padangan negatif pada komunitas PUNK.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik yang bersifat teoritis maupun praktis, yaitu : 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu Psikologi, khususnya bidang Psikologi Sosial. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu dan dapat menjadi landasan untuk pelaksanaan penelitian-penelitian lanjutan mahasiswa atau pihak-pihak yang membutuhkan terkait dengan identitas sosial, konsep-diri dan juga komunitas PUNK. 2. Manfaat Praktis Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan berupa informasi kepada para masyarakat yang memandang komunitas PUNK secara positif ataupun negatif. Memberikan informasi pada para remaja atau kaum muda yang merupakan bagian dari komunitas PUNK mengenai identitas PUNK yang mereka miliki dan juga konsep-diri yang dibentuk dari identitas PUNK.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan Berisi uraian singkat mengenai gambaran latar belakang masalah bagimana remaja masuk kedalam suatu komunitas, bagaimana hubungannya dengan konsep diri, fenomena, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Berisi tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam pembahasan permasalahan. Menguraikan landasan teori tentang komunitas PUNK, konsep-diri, identitas sosial, identitas PUNK, dan hubungan identitas PUNK dengan konsep-diri. BAB III : Metode Penelitian Berisi identifikasi variabel, definisi operasional, populasi dan metode pengambilan sampel, metode pengambilan data, dan metode analisa data penelitian. BAB IV: Analisa Data dan Pembahasan. Menguraikan secara singkat hasil yang diperoleh dari penelitian, interpretasi data dan pembahasan. BAB V : Kesimpulan dan Saran. Menguraikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan saran- saran untuk penelitian selanjutnya.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep-diri 1.

Pengertian Konsep-Diri Menurut Hurlock 1999 konsep-diri merupakan pandangan individu mengenai dirinya. Hurlock mengungkapkan konsep-diri terdiri dari dua komponen, yaitu konsep-diri yang sebenarnya dan konsep-diri yang ideal. Konsep-diri yang sebenarnya merupakan gambaran mengenai diri individu, sedangkan konsep-diri yang ideal merupakan gambaran individu mengenai diri sebagaimana yang diinginkan individu tersebut. Menurut Stuart dan Sudeen 1998, konsep-diri merupakan informasi yan dimiliki individu yang berasal dari keyakinan, hasil pemikiran, pendapat, dan prinsip individu yang kemudian akan berdampak pada individu saat berhubungaan dengan oranglain. Menurut Burns 1993, konsep-diri adalah bagaimana cara individu bersikap sesuai dengan kepercayaan individu terhadap diri sendiri. Terakhir, menurut Calhoun dan Acocella 1990, konsep-diri adalah keadaan pikiran individu yang berasal dari informasi yang dimiliki individu mengenai dirinya, keyakinan individu terhadap dirinya, dan penilaian individu terhadap dirinya sendiri. Ada dua tipe konsep-diri yaitu konsep-diri positif dan negatif Benner, 1985. Konsep-diri yang positif akan memungkinkan seseorang untuk bisa bertahan menghadapi masalah yang akan dihadapinya, menjadi lebih percaya diri, keren, berharga dan bangga pada diri mereka sendiri sehingga padangan