Definisi Identitas PUNK Identitas PUNK

lirik yang sederhana namun terkadang kasar, beat dengann tempo cepat dan menghentak. Banyak yang salah mengartikan PUNK, mereka menganggap PUNK sebagai “glue sniffer” dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Kemudian citra PUNK semakin buruk dikarenakan mereka berkeliaran dijalanan dan melakukan tindakan kriminal. PUNK juga merupakan sebuah gerakan perlawanan bagi anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves Hebdige, 2005. Selain itu PUNK adalah merupakan bagian dari musik rock di mana genre musik itu berasal dari musik rock and roll yang terlebih dahulu munvul sebelum PUNK. Di mana pada akhirnya musik PUNK adalah musik yang menjadi milik generasi muda yang memberontak terhadap segala bentuk “kemapanan”. Sejarah PUNK terbagi atas beberapa generasi, ciri khas PUNK, gerakan-gerakan yang dilakukan oleh kaum PUNK dan sebagainya. Memasuki tahun 1960-an, PUNK, muncul sebagai suatu aliran musik baru. Masa itu PUNK sudah menjadi sebuah sub-genre dari musik rock. Ciri pemberontakannya semakin tampak dan segala rupa aksi panggung yang ugal- ugalan, mulai muncul seiring berkembangnya musik PUNK Hebdige, 2005. Sekumpulan orang-orang hidup di jalanan berambut warna-warni dengan gaya mohawk dan berdiri tegak, mengenakan jaket kulit hitam, sepatu boots, celana ketat, badan bertato, dengan asesoris seperti rantai, gembok, gelang hitam karet spike dan juga anting-anting tindik di hidung dan telinga. Fashion yang seperti ini dikenal dengan komunitas PUNK. Fashion ini salah satu modernisasi kebudayaan yang berada di Indonesia, salah satunya ada di kota Medan. Komunitas PUNK yang anggotanya diduduki oleh kaum muda ini lebih dikenal dengan pengekspresian diri secara bebas, baik itu free sex, nongkrong di jalanan, minum-minuman beralkohol, mengamen, dan berbagai bentuk kehidupan bebas lainnya.

D. Identitas PUNK dan Konsep-diri

Identitas dapat berasal dari berbagai aspek seperti etnis, kebangsaan, kelas sosial, jenis kelamin, seksualitas, dan juga komunitas. Berbagai aspek tersebut muncul dalam individu sehingga terkadang memicu konflik dan membuat krisis identitas, di mana identitas memberi gagasan tentang siapa diri seseorang Hogg, 1990. Ini cenderung terjadi pada para remaja yang mencari jati diri sehingga mudah mengalami krisis identitas. Salah satu pembentuk identitas didapat dari identitas sosial individu. Keanggotaan dalam suatu kelompok dan peran dalam kelompok merupakan unsur yang penting dalam identitas sosial. Kelompok menjadi suatu hal yang penting bagi seorang remaja ataupun kaum muda, di mana memiliki teman di lingkungannya dalam suatu regu dan kelompok. Mereka akan merasa nyaman ketika berada dengan sahabat ataupun kelompok mereka dan mereka akan kesepian tanpa sahabat ataupun teman kelompoknya. Remaja akan merasa lebih dekat dengan teman daripada dengan orangtua karena pada saat itu remaja lebih banyak berbagi pengalaman dan perhatiannya pada teman sebaya. Identitas sosial merupakan pengetahuan individu tentang dirinya baik itu nilai-nilai, emosional ataupun kognitif yang berasal dari keanggatoaan individu di dalam suatu kelompok Tajfel Tunner, 1979. Identitas yang