Identifikasi Variabel Penelitian Metode Analisa Data

2. Twenty statement test TST

Metode kedua yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan twenty statement test TST; Kuhn and McPartland 1954. Tes ini dikembangkan untuk mengidentifikasi konsep-diri. Metode ini dilakukan dengan mengisi dua puluh pengisian titik-titik dilembar yang telah disediakan dengan menggunakan kata-kata sifat yang menggambarkan diri subjek. Tabel 2. Blue Print Skala Konsep-diri No Aspek-Aspek Konsep Diri 1 Gambaran diri 2 Ideal Diri 3 Harga Diri 4 Peran 5 Identitas

E. Uji Coba Alat Ukur

Tujuan dilakukan uji coba alat ukur adalah untuk melihat seberapa jauh alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan pengukuran Azwar, 2000. Masalah yang timbul dalam praktek pengukuran adalah sebagai berikut: Pertama, seberapa jauh alat pengukur dapat mengungkap dengan jitu gejala atau bagian-bagian gejala yang hendak diukur. Kedua, seberapa jauh alat pengukur dapat menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran, dapat menunjukkan dengan sebenarnya status atau keadaan gejala atau bagian gejala yang diukur Hadi, 2000.

1. Validitas Alat Ukur

Validitas alat ukur bertujuan untuk mengetahui sejauhmana skala yang digunakan mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurannya Hadi, 2000. Azwar 2000 mendefenisikan validitas sebagai ukuran seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya, artinya alat ukur dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dengan jitu dan teliti. Uji validitas terhadap alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah skala identitas PUNK dan twenty statement test TST. Penelitian ini menggunakan face validity dan content validity. Face validity adalah tipe validitas yang paling rendah signifikansinya karena hanya didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan appearance tes. Apabila penampilan tes telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkap apa yang hendak diukur, maka dapat dikatakan bahwa face validity telah terpenuhi. Content validity berkaitan dengan aitem-aitem alat ukur sesuai dengan apa yang akan di ukur. Content validity diperoleh melalui pendapat profesional dari dosen pembimbing dan dosen yang memiliki kompetensi dalam bidang yang hendak diteliti Azwar, 2000.

2. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas suatu alat ukur merupakan penunjuk sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya, ditunjukkan oleh taraf skor yang diperoleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama, atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda Hadi, 2000. Validitas dan reliabilitas alat ukur harus ditentukan lebih dulu sebelum alat ukur itu digunakan untuk suatu penelitian sebab bila alat ukur mengandung unsur-unsur yang menyesatkan maka kemungkinan akan mendapatkan hasil penelitian yang baik akan sangat berkurang Hadi, 2000.

3. Uji Coba Daya Beda Aitem

Uji daya beda item pernyataan untuk melihat sejauh mana butir pernyataan mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis butir pernyataan ini adalah dengan memilih aitem-aitem pernyataan yang fungsi ukurnya sesuai dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain, memilih butir pernyataan yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2000. Uji daya beda aitem pernyataan ini akan dilakukan pada alat ukur dalam penelitian ini, yaitu skala konsep-diri dan identitas PUNK. Besarnya koefisien korelasi item total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan nilai positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi item maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00 Azwar, 2000. Batasan nilai indeks daya beda item dalam penelitian ini adalah 0,3, sehingga setiap item yang memiliki harga kritis ≥ 0,3 sajalah yang akan digunakan dalam pengambilan data yang sebenarnya.

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan adalah: a. Pembuatan alat ukur Alat ukur terdiri dari skala identitas PUNK dibuat oleh peneliti berdasarkan teori-teori yang telah dijelaskan sebelumnya. Skala identias PUNK terdiri dari 15 aitem yang dibentuk seperti sebuah buku, disamping pernyataan telah disedikan kolom untuk menjawab, untuk memudahkan subjek penelitian memberikan jawabannya. Alat ukur konsep-diri diukur melalui twenty statement test yang dibuat oleh peneliti. Twenty statement test ini disediakan dalam selembar kertas yang terdiri dari 20 pernyataan yang akan diisi, telah disediakan nomor dan tulisan “Saya adalah ...”, di samping pernyataan tersebut subjek tinggal mengisi bagian yang kosong dengan menggunakan kata-kata sifat yang menggambarkan dirinya sebanyak 20 pernyataan untuk memudahkan subjek penelitian dalam pengisiannya. b. Uji coba alat ukur Uji coba alat ukur akan melibatkan para remaja yang mengikuti ataupun mengetahui komunitas PUNK. c. Revisi alat ukur Setelah dilakuka uji coba terhadap alat ukur, peneliti menguji daya beda aitem, validitas dan reliabilitas dari skala yang akan digunakan dengan menggunakan bantuan SPSS version 20.0 for Windows. Setelah diketahui aitem-aitem yang memenuhi validitas dan reliabilitasnya, maka peneliti akan menggunakan aitem-aitem yang sesuai untuk dijadikan aitem-aitem dalam skala.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah skala di uji cobakan dan direvisi, maka dilaksanakan penelitian dengan menyebarkan skala pada sejumlah sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik incidental sampling.

3. Tahap Pengolahan

Setelah diperoleh data dari masing-masing subyek penelitian, maka untukpengolahan data selanjutnya, diolah dengan menggunakan paket SPSS version 20.0 for Windows.

G. Metode Analisa Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan statistika. Pertimbangan penggunaan statistika dalam penelitian ini adalah: 1. Statistika bekerja dengan angka-angka 2. Statistika bersifat objektif 3. Merumuskan informasi dari data 4. Membantu pengambilan keputusan berdasarkan data 5. Statistika bersifat universal dalam arti dapat digunakan hampir pada semua bidang penelitian Hadi, 2000. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Regresi Logistik dengan bantuan program komputer SPSS version 20.0 for Windows, karena peneliti ingin melihat apakah ada hubungan antara konsep-diri dengan Identitas PUNK. Selain itu dalam penelitian ini variabel dependennya berupa data kualitatif yang berbentuk multinominal ≥ 2 kategori dengan satu variabel independen.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai keseluruhan hasil penelitian. Pembahasan akan memberikan gambaran umum mengenai partisipan pada penelitian dilanjutkan dengan analisis dan interpretasi data penelitian serta hasil tambahan penelitian.

A. Analisa Data

1. Gambaran Umum Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini merupakan anggota komunitas PUNK di kota Medan. Berdasarkan usia, partisipan penelitian berada pada rentang usia dari 17 sampai 27 tahun Mean = 20,25 dan Standard deviation = 1,86. Dalam penelitian ini partisipan tergolong remaja 14-20 tahun berjumlah 25 orang 63 = dan dewasa awal 21-40 tahun berjumlah 15 orang 37. Apabila ditinjau dari jenis kelamin, partisipan digolongkan menjadi kelompok laki-laki dengan partisipan laki-laki berjumlah 39 orang dan perempuan berjumlah 1 orang.

2. Hasil Utama Penelitian

a. Hubungan Identitas PUNK dan Konsep-diri

Penelitian ini memiliki hipotesis ada hubungan antara identitas PUNK dengan konsep-diri pada anggota komunitas PUNK di kota Medan. Di mana komponen dari identitas PUNK, yaitu cognitive component kesadaran kognitif, evaluative component nilai-nilai yang dimiliki individu dan emotional component berhubungan positif dengan konsep- diri pada komunitas PUNK di kota Medan. Semakin tinggi hubungan antara komponen identitas PUNK dengan konsep-diri maka konsep-diri yang dimiliki individu cenderung positif, begitu juga sebaliknya apabila semakin rendah hubungan antara komponen identitas PUNK dengan konsep-diri maka konsep-diri yang dimiliki akan cenderung negatif pada anggota komunitas PUNK tersebut. Peneliti melakukan uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal dengan harga p 0,05. Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Konsep-diri Konsep-diri N 40 Normal Parameters

a,b

Mean OE-7 Std. Deviation ,987 Most Extreme Absoloute ,330 Differences Positive ,292 Negative -,330 Kolmogorov-Smirnov Z 2,085 Asymp. Sig. 2-tailed ,000 Berdasarkan data di atas diketahui hasil uji normalitas terhadap variabel konsep-diri nilai Z = 2.085 dan p = 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai p 0.000 0.05 maka data dari variabel konsep-diri terdistribusi secara tidak normal. Dengan adanya salah satu variabel yaitu variabel konsep-diri berdistribusi tidak normal maka penelitian ini menggunakan analisis data regresi logistik yang akan menjelaskan hubungan antara variabel terikat yang berupa data dikotomikbiner dengan variabel bebas yang berupa data berskala interval ataupun kategorik Hosmer Lemeshow, 1989. Sebelum mengolah data lebih lanjut, dalam penelitian ini perlu dijelaskan bahwa, awalnya salah satu variabel dalam penelitian ini yaitu variabel konsep-diri merupakan data yang bersifat kontinu, yang merentang dari -10 sampai 10. Data tersebut kemudian dirubah menjadi data yang bersifat kategorikal menggunakan teknik median split dengan cara membaginya menjadi dua, yaitu menjadi konsep-diri positif 1 dan konsep-diri negatif 2. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung secara bersama-sama overall, maka terlebih dahulu harus dilakukan uji kelayakan model pada variabel. Tabel 4. Classification Observed Predicted Percentile Group of Konsep-diri Percentage Correct 1 2 Step 1 Percentile Group of Konsep-diri 1 13 5 72,2 2 7 15 68,2 Overall Percentage 70,0 Tabel di atas menunjukkan bahwa regresi logistik yang digunakan sudah cukup baik, karena dapat memprediksi 70 persen kondisi yang terjadi. Dari data tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan analisa regresi logistik yang menguji hasil hipotesis penelitian. Dengan melihat hasil dari tabel berikut: Tabel 5. Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square Df Sig. Step 1 Step 10,566 3 0,014 Block 10,566 3 0,014 Model 10,566 3 0,014 Dari tabel diatas, dipeoleh bahwa sig = 0.014 0.05 maka ada hubungan yang positif antara identitas PUNK dengan Konsep-diri, dimana variabel bebas mempengaruhi variabel tergantung. Kemudian dapat disimpulkan bahwa hasil dari model dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut. Tabel 6. Variabel in the Equation B S.E Wald Df Sig. Exp B Step1 CognitiveComponent 4,170 1,715 5,909 1 ,015 64,688 EvaluativeComponent -5,649 2,128 7,046 1 ,008 ,004 EmotionalComponent ,219 1,162 ,035 1 ,851 1,244 Constant 5,952 4,423 1,811 1 ,178 384,478 Berdasarkan tabel diatas, diperoleh cognitive component sig p = 0.015 dan evaluative component sig = 0.008 0.05 maka dapat dikatakan bahwa komponen cognitive dan evaluative dari Identitas PUNK memiliki hubungan dengan mempengaruhi konsep-diri. Sedangkan Emotional component sig p= 0.851 0.05 tidak berhubungan dengan konsep-diri.

B. Pembahasan

Penelitian ini melihat hubungan identitas PUNK dengan konsep-diri pada komunitas PUNK di Kota Medan. Hipotesa dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara identitas PUNK dengan konsep-diri, apabila individu merepresentasikan komponen-komponen identitas PUNK dalam kelompoknya maka itu akan berhubungan dengan konsep-diri pada individu tersebut. Dimana semakin tinggi hubungan antara komponen identitas PUNK dengan konsep-diri maka konsep-diri yang dimiliki individu akan cenderung positif. Sebaliknya, jika semakin rendah hubungan antara komponen identitas PUNK dengan konsep-diri maka konsep-diri yang dimiliki individu akan cenderung negatif. Identitas PUNK memiliki beberapa komponen di dalamnya yaitu komponen cognitive, evaluative, dan emotional Ellemerss, 1999. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa ada hubungan positif antara komponen evaluative p = 0.015 dan evaluative component p = 0.008 0.05, sedangkan dengan komponen yang ketiga yaitu komponen emotional p= 0.851 0.05 tidak memiliki hubungan dengan konsep-diri. Berdasarkan hasil penelitian dilakukan analisa dalam penelitian ini didapati bahwa individu yang sadar akan dirinya merupakan bagian dari kelompok, mengkategorisasikan dirinya dan berperilaku sesuai dengan anggota kelompoknya sehingga menghasilkan suatu identitas pada diri individu Ellemers, 1999 ternyata memberikan hubungan yang positif pada konsep-diri individu, ini menjelaskan adanya hubungan positif antara