perkebunan kelapa sawit Indonesia berkembang pesat terutama perkebunan rakyat. Hal ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang melaksanakan program
perkebunan inti rakyat perkebunan PIR-bun. Dalam pelaksanaannya, perkebunan besar sebagai inti membina dan menampung hasil perkebunan rakyat
di sekitarnya yang menjadi plasma. Perkembangan perkebunan semakin pesat lagi setelah pemerintah mengembangkan program lanjutan yaitu PIR Transmigrasi
sejak tahun 1986. Program tersebut berhasil menanbah luas lahan dan produksi kelapa sawit Hartono, 2007.
2.1.2. Varietas Kelapa Sawit
Varietas tanaman kelapa sawit dapat dibedakan berdasarkan tebal cangkangtempurung dan daging buah, serta warna kulit buahnya. Berdasarkan
ketebalan cangkangtempurung dan daging buah varietas kelapa sawit dibedakan :
1. Dura
Varietas ini memiliki tempurung yang cukup tebal yaitu antara 2-8 mm dan tidak terdapat lingkaran sabut pada bagian luar cangkang. Daging buah relatif tipis yaitu
35–50 terhadap buah, kernel daging biji lebih besar dengan kandungan minyak sedikit
2. Tenera
Berdasarkan tebal tipisnya cangkang sebagai faktor homozigot tunggal yaitu Dura bercangkang tebal jika dikawinkan dengan Pisifera bercangkang tipis maka akan
menghasilkan varietas baru yaitu Tenera.
Universitas Sumatera Utara
3. Pisifera
Ketebalan cangkang sangat tipis, bahkan hampir tidak ada tetapi daging buahnya tebal, lebih tebal dari buah Dura, daging biji sangat tipis, tidak dapat diperbanyak
tanpa menyilangkan dengan jenis lain dan dipakai sebagai pohon induk jantan. Berdasarkan warna kulit buahnya kelapa sawit dibedakan atas tiga varietas kelapa
sawit yaitu : a.
Nigrescens yaitu buah muda bewarna ungu kehitam–hitaman dan buah masak berwarna
jingga kehitam–hitaman. b.
Virescens yaitu buah berwarna hijau waktu muda dan matang menjadi orange.
c. Albescens
yaitu buah muda warna keputih–putihan dan buah masak kekuning-kuningan dan ujungnya ungu kehitaman Fauzi, 2005.
2.1.3. Morfologi Tanaman Kelapa Sawit a. Daun
Daun kelapa sawit terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut: Kumpulan anak daun leaflets yang mempunyai helaian lamina tulang anak
daun midrib, Rachis yang merupakan tempat anak dalam melekat, yangkai daun petiole yang merupakan bagian antara daun dan batang, seludang daun sheath
yang berfungsi sebagai perlindungan dari kuncup dan member kekuatan pada batang.
Universitas Sumatera Utara
Bentuk seludang daun yang terlihat pada daun dewasa tidak lengkap dan merupakan sisa dari perkembangan yang ada. Pada daun yang sedang
berkembang, seludang berbentuk pipa dan membungkus daun muda secara sempurna. Namun, karena daun berkembang terus menerus, sedangkan seludang
sudah tidak berkembang lagi, serabut seludang menjadi robek dan tercerai membentuk barisan duri spine sepanajang tepi-tepi petiole yang merupakan
pangkal dari serabut tersebut. Sejumlah kecil jaringan dari serabut ini juga dijumpai pada bagian ketiak daun. Daun dihasilkan dalam urut-urutan yang
teratur. Perkembangan dan menuanya daun kelapa sawit secara individual terjadi dalam arah basipetal dari atas ke bawah. Luas daun kelapa sawit akan meningkat
secara progresif pada umur sekita 8-10 tahun setelah tanam.
b. Batang