Komposisi Minyak Kelapa Sawit Sifat Kimia-Fisika Minyak Kelapa Sawit

sawit yang berasal dari CPO. Penggunaan minyak diperoleh dari PKO sebagai berikut bahan baku minyak goreng jarang dilakukan. O CH 2 O C R CH 2 OH O O CHO C R + 3H 2 O CH OH + 3R C OH O CH 2 O C R CH 2 OH Trigliserida Air gliserol asam lemak Gambar 2.1 Reaksi Trigliserida oleh Asam Lemak Bebas Komponen penyusun minyak kelapa sawit terdiri dari campuran trigliserida, air, asam lemak bebas dan komponen lainnya yang merupakan komponen minor. Trigliserida terdapat dalam jumlah yang besar sedangkan komponen minor terdapat dalam jumlah yang relatif sedikit namun keduanya memegang peranan dalam menentukan kualitas minyak sawit Hadi, 2004.

2.3.1 Komposisi Minyak Kelapa Sawit

Minyak kelapa sawit memiliki komposisi asam lemak bebas yang seimbang, dengan asam lemak jenuh yang hampir sama kandungannya dengan asam lemak tak jenuh. Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80 perikarp dan 20 buah yang dilapisi kulit yang tipis, kadar minyak dalam perikarp sekitar 34-40 Ketaren, 1987. Komposisi asam lemak bebas minyak sawit CPO dapat dilihat tercantum pada table 2.1 berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit Ketaren, 1986. Asam Lemak Jumlah Minyak sawit Asam Kaprilat Asam Kaprat Asam Laurat Asam Miristat Asam Palmitat Asam Stearat Asam Oleat Asam Linoleat - - - 1,1 - 2,5 40 - 46 3,6 - 4,7 30 - 45 7 -11

2.3.2. Sifat Kimia-Fisika Minyak Kelapa Sawit

Sifat fisika-kimia minyak kelapa sawit meliputi warna, bau, dan flavor, kelarutan, titik cair dan polymorphism, titik didih boiling point, titik pelunakan, slipping point, shot melting point, bobot jenis, indeks bias, titik kekeruhan turbidity point, titik asap, titik nyala dan titik api. Sifat fisika-kimia dari kelapa sawit CPO dapat dilihat tercantum pada table 2.2 berikut: Universitas Sumatera Utara Beberapa sifat fisika-kimia dari kelapa sawit dapat dilihat dari Table 2.2. berikut : Sifat Minyak Sawit Minyak Inti Sawit Bobot jenis pada suhu kamar Indeks bias D 40 C Bilangan Iod Bilangan Penyabunan 0,900 1,4565 – 1,4585 48 – 56 196 – 205 0,900 – 0,913 1,495 – 1, 415 14 – 20 244 – 254 Warna minyak ditentukan oleh adanya pigmen yang masih tersisa setelah proses pemucatan, karena asam-asam lemak dan gliserida tidak berwarna. Warna orange atau kuning disebabkan adanya pigmen karotene yang larut dalam minyak. Bau atau flavor dalam minyak terdapat secara alami, juga terjadi akibat adanya asam-asam lemak berantai pendek akibat kerusakan minyak. Sedangkan bau khas minyak kelapa sawit ditimbulkan oleh persenyawaan beta ionone. Titik cair minyak sawit berada dalam nilai kisaran suhu, karena minyak kelapa sawit mengandung beberapa macam asam lemak yang mempunyai titik cair berbeda-beda. Ketaren,1986.

2.4. Standar Mutu Minyak Kelapa Sawit