xliv
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil survei dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem informasi akuntansi kas pada PT. Bank Central Asia Tbk
bertujuan untuk mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan sehingga meningkatkan akurasi laporan keuangan
2. Siklus pemrosesan transaksi keuangan pada PT. Bank Central Asia Tbk
terdiri atas pengumpulan data, pemrosesan data dan penyimpanan data serta penyiapan dokumen
3. Prosedur penerimaan kas dilakukan dengan cara pelanggan langsung
menyetor uang ke bank dan kemudian aplikasi setoran dari bank dilaporkan keperusahaan dan seluruh dana kas yang diterima otomatis
akan ditransfer kekantor setiap harinya 4.
Dalam pelaksanaan prosedurnya, setiap penerimaan maupun pengeluaran kas menggunakan dokumen-dokumen atau formulir-formulir yang
dirancang sesuai dengan kegiatan usaha perusahaan 5.
Setiap terjadinya transaksi penerimaan maupun pengeluaran kas, selalu ada tindakan pemverifikasian guna untuk mencegah penyelewengan atas
kas perusahaan
44
Universitas Sumatera Utara
xlv
B. Saran Setelah sampai pada kesimpulan diatas, penulis memberikan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Dalam rangka melancarkan operasional perusahaan, PT. Bank Central
Asia Tbk KCU Pematangsiantar hendaknya secara teratur mengadakan perputaran atau pertukaran jabatan atau sering juga disebut mutasi
jabatan. Hal ini dimaksudkan selain untuk meningkatkan ketrampilan
karyawan juga untuk pengendalian intern perusahaan,
2. Perusahaan sebaiknya melakukan rapat koordinasi antara bagian yang
berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas untuk mengetahui masalah yang dihadapi dan mencari pemecahan masalahnya, serta
perusahaan harus mengambil tindakan tegas dengan pemberian sanksi,
3. Secara periodik, sistem administrasi PT. Bank Central Asia KCU
Pematangsiantar harus diteliti atau diperiksa oleh pihak yang bebas dari tugas rutin yaitu akuntan publik, sehingga dapat dipastikan bahwa
prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang telah diterapkan telah
sesuai petunjuk atau pedoman yang ada serta dinilai wajar dan konsisten
4. Sistem akuntansi pengeluaran kas yang diterapkan PT. Bank Central Asia
Tbk KCU Pematangsiantar sudah memadai dan efektif karena perusahaan telah menerapkan prosedur pengendalian intern yang baik,
sehingga membantu perusahaan dalam mengelola kas dan menghindari terjadinya kecurangan dalam penerimaan dan pengeluaran kas didalam
perusahaan
45
Universitas Sumatera Utara
xlvi
Seiring dengan terus berkembangnya dunia perbankan, untuk penyelesaian transaksi ada baiknya perusahaan menambah dan memproses
target pemasaran dan pelayanan jasanya serta meningkatkan sistem informasi manajemen sesuai prosedur pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas yang
telah diotorisasikan oleh pejabat berwenang.
46
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II PT. BANK CENTRAL ASIA TBK
KCU PEMATANGSIANTAR A. Sejarah Ringkas
BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. BCA memperkuat jaringan layanan cabang dan pada
tahun 1970-an BCA berkembang menjadi bank devisa. Sejalan dengan deregulasi sektor perbankan di Indonesia BCA mengembangkan berbagai
produk dan layanan maupun peneparan teknologi informasi, seperti menerapkan online system untuk jaringan kantor cabang BCA. BCA
meluncurkan Tabungan Hari Depan TAHAPAN, BCA mengembangkan Automated Teller Machine yang berkembang secara pesat. Pada tahun 1991,
BCA mulai menempatkan 50 unit ATM di berbagai Tempat di Jakarta. Pengembangan Jaringan dan fitur ATM dilakukan secara terus menerus dan
intensif. BCA menjalin kerjasama dengan institusi terkemuka, antara lain PT. TELKOM untuk pembayaran tagihan telepon melalui ATM BCA. BCA juga
bekerjasama dengan Citybank agar nasabah BCA pemegang kartu kredit Citybank dapat melakukan tagihan melaui ATM BCA.
Banyak hal telah dilalui sejak berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997. Krisis ini
membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai
di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank
Universitas Sumatera Utara
7
terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN lalu mengambil alih BCA di tahun 1998.
Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember
1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36
triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun 2000.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000,
dengan menjual saham sebesar 22,55 yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30 dari
seluruh saham BCA. Penawaran saham ke dua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10 lagi dari saham miliknya di
BCA. Pada tahun 2002, BPPN melepas 51 dari sahamnya di BCA melalui
tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus
memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik
sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial. Adapun visi dan misi PT. Bank Central Asia sebagai berikut :
A. Visi BCA
Sebagai bank yang menjadi andalan masyarakat, BCA berperan sebagai
Universitas Sumatera Utara
8
pilar penting perekonomian Indonesia. Dan untuk tetap menjadi bank andalan masyarakat Indonesia, BCA harus terus tumbuh dan berkembang
secara berkualitas sehingga tetap memiliki daya saing yaitu dengan menjalankan misi BCA.
B. Misi BCA
a. Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian
pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.
b. Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan
finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.
c. Meningkatkan nilai franchise dan stakeholders BCA.
B. Struktur Organisasi