24
Berdasarkan defenisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kas merupakan alat pembayaran yang dapat meliputi uang tunai uang logam
dan uang kertas, serta dana yang disimpan di bank dan pengambilannya tidak dibatasi oleh bank atau perjanjian yang lain yang siap dan bebas
untuk dipergunakan. Siap dan bebas dipergunakan dalam hal ini adalah semua alat pembayaran tersebut tersedia bila diperlukan sewaktu-waktu
dan dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran yang sah. Misalnya pembayaran gaji, pembayaran hutang, pembayaran atas pembelian dan
sebagainya. Menurut Mulyadi 2001 : 17 bahwa sistem akuntansi kas
dirancang untuk menangani transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Sistem ini terdiri dari jaringan prosedur antara lain: prosedur penerimaan
kas, prosedur pengeluaran kas, dan prosedur dana kas kecil. Maka, akuntansi kas dapat didefenisikan sebagai pencatatan, pengklasifikasian,
pengolahan, pengikhtisaran, analisa dan pelaporan informasi yang berhubungan dengan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, dimana
kas ini digunakan didalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pencapaian tujuan suatu perusahaan.
3. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen, seperti orang, aktifitas, data, perangkat keras,
perangkat lunak, dan jaringan yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung serta meningkatkan sistem operasional sebuah bisnis juga
menyediakan kebutuhan informasi untuk memecahkan masalah dan
mengambil keputusan bagi manajer.
a. Orang People
Semua pihak yang bertanggungjawab dalam hal penyokong atau sponsor sistem informasi system owner, pengguna sistem system
Universitas Sumatera Utara
25
user, perancang sistem system designer, dan pengembangan sistem informasi system development
b. Aktivitas
Sekumpulan aturan atau tahapan untuk membuat, memakai, memproses, dan mengolah sistem informasi ataupun hasil keluaran
dari sistem informasi tersebut c.
Data Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian,
aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna dan tidak berpengaruh langsung kepada pemakai atau disebut juga sebagai
kumpulan fakta mentah dan isolasi d.
Perangkat Keras hardware Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer, printer, monitor,
harddisk dll. e.
Perangkat lunak Software Sekumpulan instruksi
– instruksi atau perintah-perintah yang memungkinkan perangkat keras biasa digunakan untuk memproses
data, atau sering disebut program f.
Jaringan Network Sistem penghubung yang memungkinkan suatu sumber dipakai
secara bersama-sama, baik pada waktu dan tempat bersamaan atau pun berbeda.
4. Pembagian dan karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Adapun pembagian sistem informasi akuntansi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
26
a.
Sistem Informasi Keuangan Penerimaan dan Pengeluaran
b.
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
c.
Sistem Informasi Akuntansi Biaya
Sedangkan karakteristik Sistem Informasi Akuntansi sebagai berikut: a.
Melaksanakan tugas yang diperlukan
b.
Berpegang pada prosedur yang relatif standar
c.
Menangani data yang rinci
d.
Berfokus pada historis
e.
Menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal 5. Tujuan dan Ciri-Ciri Sistem Informasi Akuntansi
Adapun tujuan umum pengembangan sistem informasi akuntansi kas menurut Mulyadi 2001 : 19 adalah sebagai berikut:
a. Untuk menyediakan informasi akuntansi bagi pengelolaan kegiatan
usaha baru. Kebutuhan perkembangan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha
baru yang berbeda dengan usaha yang telah dijalankan selama ini b.
Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun
struktur informasinya c.
Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat kendala reliability informasi
untuk mengetahui sesuatu itu sistem atau bukan, antara lain dapat dilihat dari ciri-cirinya. Ada beberapa rumusan mengenai ciri-ciri
Universitas Sumatera Utara
27
sistem, yang pada dasarnya satu sama lain saling melengkapi. Pada umumnya ciri-ciri sistem tersebut adalah:
1 Menurut Elias M.Awad, yaitu:
a Terbuka
Sistem bersifat terbuka, atau pada umumnya bersifat terbuka. Boleh dikatakan dalam kenyataannya tidak ada
sistem yang benar – benar tertutup. Suatu sistem dikatakan
terbuka jika berintegrasi dengan lingkungan dan sebaliknya dikatakan tertutup jika mengisolasi diri dari pengaruh
apapun dari lingkungannya. b
Tertutup Sistem bersifat tertutup jika mengisolasi diri dari pengaruh
ataupun lingkungannya. c
Subsistem Suatu sistem terdiri dari dua atau lebih subsistem. Yang
setiap subsistemnya terdiri lagi dari subsistem yang lebih kecil begitu seterusnya.
d Saling ketergantungan
Diantara subsistem – subsistem itu terdapat saling
ketergantungan, satu sama lain saling memerlukan. Satu subsistem memerlukan masukan input yang diperolehnya
dari subsistem yang lain. Dengan kata lain keluaran output satu subsistem diperlukan sebagai masukan bagi
subsistem yang lain.
Universitas Sumatera Utara
28
e Self-Adjustment
Suatu sistem mempunyai kemampuan untuk dengan sendirinya menyesuaikan diri dengan lingkungannya self-
adjustment. Kegiatan ini dimungkinkan karena adanya sistem umpan balik feed back.
f Self-Regulation
Sistem ini juga mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri self-regulation. Hal ini berkaitan erat dengan
kemampuan diatas. 2
Menurut A. Shrode serta Dan Voich a
Sistem mempunyai tujuan Sistem harus mempunyai tujuan sehingga perilaku atau
kegiatan mengarah pada tujuan tersebut. Istilah raereka “purposive behavior”. Suatu sistem merupakan suatu
“keseluruhan yang bulat dan utuh” istilah mereka sistem memiliki
“wholisme” b
Sistem itu memiliki sifat “terbuka” Sistem saling berinteraksi dengan sistem yang lebih
luasbesar, yang biasa dinamakan lingkungan sistem. c
Transformasi Transformasi adalah suatu sistem yang mempunyai atau yang
melakukan kegiatan transformasi, kegiatan mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang lain, jelasnya sistem men-transformasi-
Universitas Sumatera Utara
29
kan atau mengubah sumber-sumber masukan input menjadi keluaran output untuk mencapai tujuan.
B. Sistem Informasi yang diaplikasikan oleh perusahaan
Kompleksitas kegiatan pada PT. Bank Central Asia Tbk sangat sulit dilaksanakan tanpa adanya sistem informasi akuntansi dalam
melaksanakan kegiatan operasinya. Peranan teknologi informasi di PT. Bank Central Asia digambarkan dengan arsitektur teknologi informasi
yang terdiri dari aplikasi Core Banking System yang merupakan jantung operasional perbankan, Banking Delivery System yang bertujuan
memberikan kemudahan kepada nasabah melalui penggunaan teknologi mutakhir dan Management Support System untuk mendukung pembuatan
keputusan dan manajemen informasi. Namun dalam proses penerapannya faktor kinerja individual karyawan sangat mempengaruhi penggunaan
sistem tersebut apakah dapat berjalan secara efektif dan efisien. 1. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
Penerimaan kas merupakan sumber keuangan bagi perusahaan yang sangat penting sekali agar dapat menjalankan operasi atau transaksi
perusahaan sehari-hari yang memerlukan pengeluaran kas secara tunai. Fungsi sistem penerimaan kas bagi perusahaan agar tidak terjadi
penyelewengan atau meminimalkan tingkat penyelewengan terhadap penerimaan kas tersebut.
Berdasarkan analisa penulis terhadap sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang sudah dilakukan oleh perusahaan sudah dapat
dikatakan memadai karena beberapa alasan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
30
a Sehubungan dengan penerimaan kas, formulir-formulir dan
catatan-catatan yang digunakan PT. Bank Central Asia KCU Pematangsiantar cukup memadai. Ini dapat dilihat dari setiap
prosedur penyetoran tunai yang membutuhkan slip setoran seperti pada penyetoran tunai untuk rekening tabungan. Dimana pada
penyetoran ini, nasabah diharuskan mengisi slip setoran rangkap 2 dua. Slip lembar 1 untuk bagian pembukuan dan slip lembar 2
dua untuk nasabah sebagai bukti setoran. Formulir yang digunakan juga telah dirancang sedemikian rupa atau dibuat dalam
bentuk sederhana sehingga mudah dimengerti cara pemakaiannya, dimana masing-masing formulir atau bukti tersebut mempunyai
fungsi yang berbeda-beda. b
Sepanjang penerimaan kas telah dilengkapi dengan bukti-bukti, maka pencatatannya dilakukan dengan segera oleh teller untuk
diproses selanjutnya. c
Terciptanya kerjasama yang baik antara bagian-bagian yang berhubungan dengan penerimaan kas seperti teller, bagian transfer,
bagian ADK Administrasi kredit, bagian adm DJS Administrasi Dana dan Jasa juga Asisten Manajer Operasional AMO
d Adanya faktor-faktor pendukung yang dimiliki oleh PT. Bank
Central Asia KCU Pematangsiantar, seperti sistem otorisasi dalam pelaksanaan prosedur dan pegawai yang dilatih untuk mampu
Qdibidangnya
2. Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas
Universitas Sumatera Utara
31
Transaksi pengeluaran kas merupakan suatu kegiatan sehari-hari yang terjadi pada PT. Bank Central Asia KCU Pematangsiantar.
Pengeluaran kas ini tentunya tidak dilakukan sembarang saja, akan tetapi dilaksanakan dengan prosedur tertentu.
Sama halnya dengan prosedur penerimaan kas diatas yang telah dianalisa dan dievaluasi penulis, maka untuk prosedur pengeluaran kas
juga dapat dikatakan cukup baik dan memadai karena beberapa alasan, yaitu:
a Adanya pemisahan antara orang-orang yang membuat bukti
penarikan, yang mengesahkan kwitansi penarikan dan yang mengeluarkan uang. Hal ini terlihat misalnya dalam prosedur
penarikan tunai untuk realisasi pinjamankredit yang melibatkan beberapa bagian, antara lain:
a. Bagian ADK membuat kwitansi realisasi kredit berdasarkan
instruksi pencairan kredit b.
Manajer operasional menandatangani kwitansi tersebut c.
Supervisor ADK memeriksa kebenaran kwitansi tersebut lalu menyerahkan ke nasabah
d. Nasabah mencairkan kwitansi tersebut ke bagian teller
b PT. Bank Central Asia KCU Pematangsiantar dalam hal pengeluaran
kasnya juga mengusahakan pembentukan kas kecil yang diawasi dengan ketat. Berkenaan dengan salah satu ciri pengendalian intern
kas, PT. Bank Central Asia KCU Pematangsiantar mengusahakan agar saldo kas yang ada cukup untuk melakukan kewajiban sehari-
Universitas Sumatera Utara
32
hari dan setiap kelebihan dana yang melebihi batas jumlah tertinggi langsung disetor ke kas induk pada hari itu juga.
c Seorang Teller mempunyai batas kewenangan dalam hal pengeluaran
kas, yaitu apabila ada nasabah yang ingin menarik dana lebih dari Rp.10.000.000,- maka teller harus meminta pengesahan dari
supervisor kas terlebih dahulu. d
Sama halnya dengan penerimaan kas, maka prosedur pengeluaran kas atau penarikan tunai juga menggunakan sejumlah bukti-bukti
formulir yang telah dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan penggunaannya.
3. Pengendalian Intern Kas