Resiko 1. Resiko Strategis Prosedur Pengeluaran Kas

41

D. Resiko 1. Resiko Strategis

Resiko ini muncul dengan kaitan perencanaan dan penerapan proyek sistem informasi akuntansi sebagai keputusan Pimpinan tertinggi manajerial perusahaan. Dengan kata lain, jika pihak manajerial menerapkan kebijakan sistem yang salah maka perusahaan mengalami kerugian materil dan sistem tidak dapat mendorong program pengembangan. 2. Resiko Operasional Resiko ini berkaitan dengan aspek pengamanan baik atas transaksi keuangan maupun data nasabah serta jaminan kelancaran sistem untuk pelaksanaan transaksi melalui elektronik yang dilakukan nasabah. Adapun analisa dan evaluasi pada struktur organisasi perusahaan, penerapan sistem informasi akuntansi, sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas. a. Struktur Organisasi Perusahaan Berdasarkan penelitian atau research pada PT. Bank Central Asia, struktur organisasi perusahaan ini menggunakan ciri khusus dari wewenang garis yang artinya pimpinan bertindak tanpa dipengaruhi oleh orang lain dan bawahan bertanggung jawab langsung pada atasannya. Sistem koordinasi atas sistem informasi akuntansi diperusahaan dapat dicapai dengan diperlukannya struktur organisasi bagian penelusuran data yang jelas, dimana perusahaan menempatkan bagian pengelola data laporan keuangan sebagai Universitas Sumatera Utara 42 bagian yang dibawahi oleh kepala bagian administrasi, bagian keuangan dan bagian umum saat itu. Sedangkan penerapan sistem pengelolahan data akuntansi diperusahaan membutuhkan pemisahan fungsi dan tanggung jawab dari sistem akuntansi perusahaan tersebut. b. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Berdasarkan pengertian sistem informasi akuntansi menurut James A.Hall 2001 :64 bahwa sistem kesatuan sumber daya manusia dan modal suatu organisasi bertanggung jawab menyiapkan informasi keuangan dan juga informasi dari pengumpulan data dan pengelolaan data transaksi yang berguna untuk semua tingkat manajemen dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi, maka dalam penerapan sistem informasi akuntansi diperlukan adanya pemisahan fungsi pencatatan dan penerimaan sehingga akan terjadi penyesuaian antara fungsi pencatatan dan penerimaan tersebut, serta berguna untuk menghindari penyalahgunaan dan penyelewengan terhadap sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Bank Central Asia. c. Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Didalam sistem penerimaan kas yang efektif harus ada hal –hal sebagai berikut: 1 Semua uang kas yang diterima harus segera dicatat dan langsung disetorkan ke bank Universitas Sumatera Utara 43 2 Pemisahan fungsi – fungsi antara yang menyimpan, menerima dan yang mencatat penerimaan kas tersebut 3 Adanya tanggung jawab atas penerimaan kas 4 Adanya perputaran pada yang melakukan penerimaan kas Berdasarkan uraian tersebut, maka sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan PT. Bank Central Asia sudah efektif dan memadai. Adanya pemisahan fungsi pencatatan dan penerimaan sehingga akan terjadi saling menyesuaikan diantara fungsi – fungsi yang terlibat. Didalam sistem pengeluaran kas yang efektif harus mencakup hal – hal sebagai berikut : a. Pengeluaran yang berjumlah besar harus menggunakan cek, sedangkan pengeluaran yang berjumlah kecil dengan menggunakan dana kas kecil b. Cek yang ditarik harus sesuai dengan nomor urutnya dan harus ditandatangani oleh pihak bank c. Dokumen pendukung harus ada disetiap pembayaran d. Setiap faktur yang telah dibayar harus ditandai lunas e. Adanya pemisahan fungsi pengeluaran kas dan fungsi pencatatan Berdasarkan uraian diatas sistem akuntansi pengeluaran kas yang diterapkan PT. Bank Central Asia sudah memadai dan efektif karena perusahaan telah menerapkan prosedur pengendalian intern yang baik, sehingga membantu perusahaan dalam mengelola kas dan menghindari terjadinya kecurangan dalam penerimaan dan pengeluaran kas di dalam perusahaan Universitas Sumatera Utara xliv BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan