Spektrofotometer Ultraviolet-Visibel UV-Vis Teknik Spektroskopi

bebaerapa pita. Pita penyerap tersebut diharapkan mengandung komponen campuran murni kemudian dikerok dari pelat kaca dengan spatula dan ditampung dengan logam tipis atau kertas lilin. Penyerap diletakkan dalam corong kaca memakai kertas saring lalu dielusi beberapa kali dengan pelarut yang cocok Gritter, 1991.

2.4 Teknik Spektroskopi

Teknik spektroskopi adalah salah satu teknik analisis kimia-fisika yang mengamati tentang interaksi atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik. Ada dua macam instrumen pada teknik spektroskopik yaitu spektrometer dan spektrofotometer. Instrumen yang memakai monokromator celah yang tetap pada bidang fokus disebut spektrometer. Apabila spektrometer tersebut dilengkapi dengan detektor yang bersifat fotoelektrik disebut sebagai spektrofotometer Muldja, 1995. Panjang gelombang pada suatu senyawa organik yang menyerap energi cahaya bergantung pada struktur senyawa itu. Oleh karena itu teknik spektroskopi dapat digunakan untuk menentukan struktur senyawaan yang tidak diketahui dan untuk mempelajari karakteristik ikatan dari senyawaan yang diketahui Fessenden, 1982. Rumus molekul dapat ditentukan dari spektrum massa dan bentuk fragmentasinya. Gugus fungsi alami ditentukan dari spektrum inframerah. Gugus fungsi terkonjugasi dapat ditentukan dari spektrum elektronik. Struktur dapat ditentukan berdasarkan inti proton dan karbon yang dihasilkan molekul dari spektrum 1 H dan 13 C NMR Brown, 1937.

2.4.1 Spektrofotometer Ultraviolet-Visibel UV-Vis

Spektrofotometer ultraviolet-visible adalah anggota tenik analisis spektroskopik yang memakai sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet dekat dan sinar tampak dengan memakai instrumen spektrofotometer. Spektrofotometer ultraviolet-visibel dapat melakukan penentuan terhadap sampel yang berupa larutan, gas atau uap. Spektofotometer ultraviolet-visibel melibatkan energi elektronik yang yang cukup besar pada molekul yang dianalisis. Suatu molekul yang sederhana apabila dikenakan Universitas Sumatera Utara radiasi elektromagnetik akan mengabsopsi radiasi elektromagnetik yang energinya sesuai. Interaksi tersebuat akan meningkatkan energi potensial elektron pada tingkat keadaan eksitasi. Apabila pada molekul sederhana tersebut hanya terjadi transisi elektronik pada satu macam gugus maka akan terjadi suatu absorpsi yang merupakan garis spektrum Muldja,1995. Panjang gelombang cahaya ultraviolet bergantung pada mudahnya promosi electron. Molekul-molekul yang memerlukan lebih banyak energy untuk promosi electron, akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih pendek Supratman, 2010. Isoflavon, flavanon dan dihidroflavonol dikelompokkan dalam satu grup karena sama-sama memiliki kekurangan konjugasi antara cincin A dan B. Spektrum UV berbeda dengan flavon yang menunjukkan serapan yang rendah pada pita I yang ditunjukkan dalam bentuk bahu dan pita II berbentuk puncak. Spektrum dari senyawa ini dipengaruhi oleh oksigen dan substitusi dari cincin B. Penambahan oksigen pada cincin A membuatnya ke pergeseran batokromik pada pita II, contohnya 7,4’- dihidroksiisoflavon 249 nm, 5,7,4’-trihidroksiisoflavon 261 nm dan 5,6,7,4’- tetrahidroksiisoflavon 270 nm . Flavanon dan dihidroflavonol memiliki serapan maksimal Pita II pada 270-295, seperti isoflavon, hidroksil bebas terletak pada 10- 15 nm J.Harborne, 1975. Flavonoida mengandung sistem aromatik yang terkonjugasi karena itu memiliki menunjukkan pita serapan kuat pada daerah spektrum ultraviolet dan spektrum tampak Harborne, 1987. Spektrum flavonoida biasanya ditentukan dalam larutan dengan pelarut metanol atau etanol. Spektrum khas terdiri atas dua maksima pada rentang 240-285 nm pita II dan 300-550 nm pita I. Kedudukan yang tepat dan kekuatan nisbi maksima terssebut memberika informasi yang berharga mengenai sifat dan pola oksigenasinya. Ciri khas spektrum adalah kekuatan nisbi yang rendah pada pita I dalam dhidroflavon,dihidroflavonol dan isoflavon serta kedudukan pita I pada spektrum khalkon, auron dan antosianin yang terdapat pada panjang gelombang yang tinggi. petunjuk mengenai rentang maksima utama yang diperkirakan untuk setiap jenis flavonoida adalah sebagai berikut: 21 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Rentang serapan spektrum UV-Visible flavonoida Pita II nm Pita I nm Jenis flavonoida 250-280 250-280 250-280 245-275 275-295 230-270 kekuatan rendah 230-270 kekuatan rendah 270-280 310-350 330-360 350-385 310-330 bahu Kira-kira 320 puncak 300-330 bahu 340-390 380-430 465-560 Flavon Flavonol 3-OH tersubtitusi Flavonol 3-OH bebas Isoflavon Isoflavon 5-deoksi-6,7- dioksigenasi Flavanon dan dihidroflavonol Khalkon Auron Antosianidin dan antosianin Markham, 1988

2.4.2 Spektrofotometer Infra Merah FT-IR