4.3 Deskripsi Konsep Dari tahap analisis data yang dilakukan telah didapatkan konsep untuk
perancangan buku tentang rumah tradisional Majapahit ini yaitu informative. Konsep informative jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia mempunyai arti
informatif, dalam kamus besar bahasa Indonesia informatif mempunyai makna bersifat memberi informasi, bersifat menerangkan. Konsep informative ini dirasa
sesuai dengan perancangan buku ini, dimana pada isi buku ini memperlihatkan visualisasi bentuk dari rumah tradisional Majapahit, sehingga dengan visualisasi
pembaca buku dapat mengetahui informasi bentuk rumah tradisional Majapahit. Informative
dapat mewakili untuk mengenalkan rumah tradisional melalui buku ini, karena disaat zaman Majapahit orang-orang sudah dapat membuat
rumah tinggal yang indah, sehingga bisa memberi dapak positif untuk mempertahankan kebudayaan dan menginspirasi tentang arsitektur Indonesia.
Pemikiran yang dimiliki masyarakat zaman Majapahit untuk membangun rumah dapat dijadikan acuan, karena kerajaan ini dulunya sangat digdaya. Dengan
demikian konsep informative diharapkan dapat menjadi daya tarik target audience
.
4.4 Alur Perancangan
Gambar 4.14 Bagan Konsep Perancangan sumber: Hasil Olahan Peneliti
4.4.1 Tujuan Kreatif
Perancangan buku mengenai rumah tradisional Majapahit merupakan hal penting, tujuannya untuk mempertahankan kebudayaan Indonesia, salah satunya
rumah tradisional Majapahit ini, melalui media utama berupa buku dan dengan media pendukung lainnya seperti poster dan merchandise. Pembuatan media
membutuhkan sebuah konsep perancangan yang matang. Dengan keyword diharapkan pembuatan visualisasi sesuai dengan isi buku dan dapat menjadi daya
tarik masyarakat untuk mengenali kebudayaan Indonesia ini berupa rumah tradisional Majapahit.
Informative merupakan keyword yang digunakan untuk proses
perancangan visualisasi buku ini, dalam bahasa Indonesia informative berarti bersifat memberi informasi, bersifat menerangkan yang didapat dari
penggabungan data wawancara, observasi, USP, STP, dan studi litelatur yang sudah melalui proses reduksi sehingga menghasilkan satu kata kunci untuk konsep
yaitu informative sebagai acuan perancangan buku referensi rumah tradisional Majapahit.
4.4.3 Strategi Kreatif
Strategi kreatif merupakan cara untuk mencapai tujuan kreatif, dalam perancangan buku referensi rumah tradisional Majapahit ini diperlukan strategi
kreatif agar masyarakat tertarik mengenali peninggalan Majapahit. Strategi yang digunakan menggunakan strategi premitive, karena strategi ini lebih
mengunggulkan superioritas dari produk. Strategi primitive sering dipakai dikalangan perusahaan yang mempunyai produk sedikit. Strategi premtive
merupakan strategi yang cerdik karena menonjolkan superioritas dan merupakan pernyataan yang unik Suyanto, 2005: 77.
Wujud visualisasi layout buku disusun dangan komposisi yang tepat dengan penempatannya, selain itu untuk headline dan bodycopy menggunakan
bahasa verbal yang disusun dengan penataan tiphografi dan warna yang disesuaikan dengan konsep informative. Selain itu di dalam buku juga terdapat
visualisasi rumah tradisional dengan wujud 3D dan fitur augmented reality untuk menarik perhatian pembaca buku dalam mengenali rumah tradisional Majapahit.
Penjabaran strategi kreatif dalam mevisualisasikan buku yang akan diterapkan adalah:
a. Ukuran dan halaman buku
1. Jenis buku
: Buku referensi 2.
Dimensi buku : 24cm x 175cm
3. Jumlah halaman
: 68 halaman cover 4 hal + isi 64 hal 4.
Gramatur isi buku : 150gr
5. Gramatur cover
: 260 gr 6.
Finishing : Soft cover
Perancangan buku referensi rumah tradisional Majapahit ini dipilih dengan posisi horizontallandscape. Pemilihan dilakaukan dengan pertimbangan agar
memudahkan dalam penyampaian informasi yang terdapat dalam buku karena tata letak visual rumah lebih dominan dibanding dengan teks informasi.
Perbandingan porsi dalam buku ini 75 visual rumah dan 25 untuk informasi atau teks. Pertimbangan menentukan ukuran tersebut dikarenakan
perbandingan legibility dalam buku lebih diunggulkan dengan tujuan untuk menghidari kebosanan Rustan, 2008:42 yang menerapkan bahwa lebar suatu
paragraph merupakan faktor yang menentukan tingkat kenyamanan dalam membaca naskah.
b. Jenis Layout
Jenis layout yang digunakan pada buku ini mengadaptasi jenis layout yang digunakan pada media cetak yang mengacu pada konsep informative. Jenis
layout buku referensi ini menggunakan jenis layout modrian dan informal balance layout
. Jenis layout yang digunakan ini penggunaan porsi gambar lebih mendominasi.
1. Modrian Layout
Mengacu pada konsep seorang pelukis Belanda bernama Piet Mondrian, yaitu penyajian iklan yang mengacu pada bentuk-bentuk square landscape
portait , dimana masing-masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajian
dan memuat gambar copy yang saling berpadu sehingga membentuk suatu komposisi yang konseptual.
2. Informal Balance Layout
Jenis layout ini peyajian informasinya dengan menggunakan tata letak yang menampilkan elemen visual dengan menggunakan perbandingan yang
tidak seimbang. Dengan penggunaan foto yang hampir memenuhi isi halaman dengan berisi teks yang pendek akan membentuk komposisi yang dinamis.
c. Judul
Headline atau judul yang digunakan untuk buku referensi ini adalah
“House of Majapahit. Pertimbangan headline ini agar target audiens langsung dapat memahami isi yang dibahas dalam buku ini. Headline “house of
Majapahit ini dalam bahasa Indonesianya berarti rumah dari Majapahit. Penggunaan bahasa Inggris pada headline dikarenakan target audience dari
buku ini merupakan kelas menengah dan menengah keatas dengan demikian tingkat pendidikan yang dimiliki dirasa tidak terkendala dalam headline
berbahasa Inggris. Sedangakan subline yang digunakan pada buku ini adalah Mengenal
bentuk rumah tradisional Majapahit. Penggunaan subline ini didasari karena untuk memperjelas maksud dari isi buku yaitu untuk mengenalkan bentuk
perwujudan rumah yang dibuat oleh orang orang pada zaman Majapahit. d.
Bahasa Bahasa yang digunakan dalam buku ini adalah bahasa Indonesia.
Pemilihan bahasa Indonesia ini dikarenakan agar dapat dinikmati oleh target audience
dengan kosakata yang mampu mempersuasif. e.
Warna Warna memainkan peran yang sangat besar dalam pengambilan keputusan
saat membeli barang. Penelitian yang dilakukan oleh Institute for Color Research
di Amerika menemukan bahwa seseorang dapat mengambil keputusan terhadap orang lain, lingkungan maupun produk dalam waktu hanya
dalam 90 detik saja. Dan keputusan tersebut 90-nya didasari oleh warna. Rustan, 2013:72.
Berdasarkan studi litelatur tentang makna warna maka penggunaan warna pada visualisai yang digunakan di pilih berdasarkan keyword “informative”
yaitu warna kuning. Warna kuning merupakan warna utama dalam buku ini karena warna ini sesuai dengan konsep informative. Menurut Sanyoto
2009:46 Warna kuning berasosiasi pada sinar matahari, bahkan pada mataharinya sendiri, yang menunjukkan keadaan terang dan hangat. Kuning
mempunyai karakter terang gembira, ramah, supel, riang, cerah, hangat. Kuning melambangkan kecerahan, kehidupan, kemenangan, kegembiraan,
kemeriahan, kecermerlanagan, peringatan, dan humor, sehingga sesuai dengan konsep informative,yaitu bersifat memberi penerangan atau penjelasan kepada
target audiens. Selanjutnya setelah mendapat warna utama, dilakukan pencarian warna sekunder, pencarian warna sekunder menggunakan warna
sesuai dengan karakteristik kebudayaan, mengingat bahwa rumah tradisional ini merupakan salah satu kebudayaan yang pernah ada dizaman Majapahit.
Rumah tradisional Majapahit identik berbahan dasar dari tanah liat dan kayu, sehingga untuk warna sekunder yang digunakan adalah coklat. Menurut
Sanyoto 2009:47 warna coklat bisa berasosiasi dengan tanah, warna tanah, atau warna natural. Karakter warna coklat adalah kedekatan hati, sopan, arif,
bijaksana, hemat, hormat. Sehingga warna ini sesuai dangan isi buku yang dibahas. Dengan demikian terdapat 2 warna yang akan digunakan dalam
perancangan buku referensi ini yaitu kuning dan coklat seperti yang
ditunjukkan pada gambar 4.12 dengan kalibrasi warna kuning C: 0 M:29 Y:100 K:0 sedangkan coklat dengan kalibrasi C:38 M:78 Y:92 K:53.
Gambar 4.15 Warna Terpilih Sumber: Olahan peneliti
f. Tipografi
Pemilihan typeface yang digunakan pada beberapa media didasari oleh pertimbangan dengan kesesuaian konsep yang diusung, kemudian jenis font yang
dipilih juga berdasarkan readability dan legibility. Selain itu Proses lainnya dari pemilihan font ini dari hasil creative brief yang dilakukan oleh peneliti dimana
peneliti mempunyai kesepakatan bersama dengan para ahli. Font yang digunakan untuk headline pada buku ini berjenis huruf serif
yaitu gabriela yang ditunjukkan pada gambar 4.13 Jenis huruf display sangat dibutuhkan dunia periklanan untuk menarik perhatian pembaca Rustan, 2010.
Gambar 4.16 font gabriela Sumber: Hasil olahan peneliti
Bagian typface disubjudul menggunakan font berjenis sans serif yaitu roboto regular,
dapat dilihat pada gambar 4.14. Font ini memiliki bentuk yang tegas dan memiliki tingkat keterbacaan yang cukup baik.
Gambar 4.17 font roboto Sumber: Hasil olahan peneliti
Untuk isi buku yang digunakan untuk penjelasan menggunakan font berjenis serif yaitu charter, yang ditunjukkan pada gambbar 4.15. Font ini dapat
digunakan sebagai bodytext secara umum Rustan, 2014:35
Gambar 4.18 font charter Sumber: Hasil Olahan Peneliti
4.4.4 Strategi Media
Media yang digunakan untuk perancangan ini dibagi menjadi dua bagian yaitu media utama dan media pendukung. Media utama dalam perancangan ini
adalah buku dan media pendukung untuk membantu publikasi buku yang sudah dirancang. Berikut ini adalah perancangan media yang digunakan :
a. Media Utama
Media utama yang digunakan dalam perancangan ini adalah buku. Pemilihan media ini dikarenakan buku dapat memuat informasi dan tidak
lekang oleh zaman, selain itu juga belum ada buku yang membahas rumah tradisional Majapahit dengan tampilan visual 3D dan disertai fitur augmented
reality sehingga dapat menarik minat pembaca buku untuk berinteraksi
mengenali rumah tradisional Majapahit. Aplikasi augmented reality untuk rumah tradisional Majapahit dapat diunduh melalui google drive. Perancangan
buku ini dirancang dengan konsep dari keyword yang didapatkan dari analisis data yaitu informative.
b. Media pendukung
1. Poster
Media ini sering digunakan untuk melakukan promosi produk dikarenakan cukup efektif. Poster yang dibuat berukuran kertas A3 yaitu 420 mm x297
mm dicetak dengan digital printing dengan bahan kertas art paper 150gr 2.
Merchandise Merchandise
merupakan media pendukung buku yang diperlukan untuk menarik perhatian audiens. Merchandise yang akan dibuat berupa stiker,
pin dan note
4.5 Perancangan Karya 4.5.1
Cover Buku
a. Alternatif desain
Gambar 4.19 Sketsa Alternatif Desain Cover Buku Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Pada gambar 4.19 ditunjukkan hasil alternative sketsa desain cover depan buku yang dibuat oleh peneliti yang terdapat judul “House of Majapahit”. Alternatif
desain sketsa masing masing terdapat judul, sub judul, komposisi gambar dan nama penulis.
b. Sketsa Terpilih
Gambar 4.20 Sketsa Desain Cover Buku Terpilih Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Pada gambar 4.20 terdapat hasil sketsa yang terpilih melalui proses creative breif
dimana terdapat kesepakatan bersama antara peneliti dengan orang orang terkait dalm pembuatan buku ini. Komposisi gambar diatur
memenuhi halaman depan cover buku dan terdapat judul dengan font gabriela yang dapat dilihat pada gambar 4.13
4.5.2 Halaman Bab
Gambar 4.21 Sketsa Halaman Bab Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Pada gambar 4.21 merupakan sketsa halaman bab yang berfungsi untuk memisahkan kategori wujud rumah Majapahit. Sketsa yang dibuat terdapat
gambar dan tulisan yang berpadu sehingga membentuk komposisi yang konseptual.
4.5.3 Layout Halaman Isi Buku
Gambar 4.22 Sketsa Halaman Isi Buku Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Pada gambar 4.22 ditunjukkan beberapa sketsa layout yang dipakai untuk isi buku. Layout yang dipakai berjenis modrian layout dan informal balance
layout, dimana gambar copy yang saling berpadu sehingga membentuk suatu
komposisi yang konseptual.
4.5.4 Madia Promosi Media promosi digunakan untuk menungjang media utama yaitu buku,
agar target audience dapat mengetahui keberadaan buku tentang rumah tradisional Majapahit. Media promosi dibuat seragam agar target audience mudah
mengenalinya. Berikut ini media promosi yang dibuat: a.
Poster
Gambar 4.23 Sketsa Poster Sumber: Hasil Olahan Peneliti
b. Merchandise
Gambar 4.24 Sketsa Merchandise Sumber: Hasil Olahan Peneliti
4.6 Sistem Produksi Buku
4.6.1 Biaya Produksi
Peneliti telah melakukan wawancara dengan owner percetakan offset Bushido Indonesia di Surabaya untuk membicarakan biaya cetak yang
dikeluarkan untuk satu eksemplar buku dengan ukuran yang suda ditentukan. Setelah melakukan beberapa proses diskusi tentang spesifikasi buku, maka
dapat diperkirakan jumlah biaya cetak yang dikeluarkan sebagai berikut :
a. Kertas Isi
Kertas isi AP 150gr 79cmx109cm = [79x109x150gr 20000] x 17000kg
= Rp 1.097.902,5 500 1rim Harga AP 150gr 260gr 79cmx109cm
= Rp 2.195 lembar kertas isi 2.000 lbr 79cm x 109cm
= 2.000 lbr dilebihkan menjadi 2.050 lbr
= 2.050lbr x Rp 2.195 Harga total kertas isi
= Rp4.499.750
b. Kertas Cover
Kertas cover AP 260gr 79cmx109cm = [79x109x260gr 20000] x 17000kg
= Rp 1.903.031 500 1rim Harga AP 206gr 260gr 79cmx109cm
= Rp 3.806 lbr Satu kertas 79cm x 109cm jadi 8 cover
= 10008 = 125 lbr dilebihkan menjadi 150 lbr
= Rp 3.806 x 150 lbr Harga total kertas cover
= Rp 570.900
c. Harga Plat
Plat Rp 25.000 plat. 1set 4 lembar plat = Rp 25.000 x 4lbr
= Rp 100.000 Plat cover
= Rp 100.000 x 1 set Harga plat cover
= Rp 100.000 Plat isi 64 hal 4lbr plat
= 16 set = Rp 100.000 x 16 set
Harga Plat isi = Rp1.600.000
Harga total plat = Rp 100.000 + Rp 1.600.000
= Rp 1.700.000
d. Ongkos cetak menggunakan mesin 58.