Derivatisasi Analisa kuantitatif dengan kromatografi gas

2.4 Derivatisasi

Derivatisasi merupakan proses kimiawi untuk mengubah suatu senyawa menjadi senyawa lain yang mempunyai sifat – sifat yang sesuai untuk analisis menggunakan kromatografi gas. Alasan dilakukan derivatisasi mengubah sampel dalam bentuk volatil, untuk meningkatkan batas deteksi dan bentuk kromatogram meningkatkan volatilitas, meningkatkan deteksi, meningkatkan stabilitas dan meningkatkan batas pada penggunaan detektor tangkap elektron ECD Rohman, 2007.

2.5 Analisa kuantitatif dengan kromatografi gas

Penetapan kuantitatif suatu komponen dalam kromatografi gas dengan menggunakan detektor tipe-diferensial dari macam yang diberikan diatas, didasarkan pada luas peak ataupun tinggi peak yang terekam; tinggi peak lebih sesuai dalam hal peak kecil atau peak – peak dengan lebar pita yang kecil.Agar besaran ini dapat dihubungkan dengan banyaknya zat terlarut dalm contoh itu, harus dipatuhi dua persyaratan: 1. Respon sistem detector perekam haruslah linier terhadap konsentrasi zat terlarut 2. Faktor-faktor seperti laju aliran gas pengemban, temperature kolom, dan lain – lain haruslah dijaga agar konsatn atau berpengaruh variasi harus dihapuskan, misalnya dnengan menggunakan metode standar alam Vogel, 1994. Luas peak biasanya digunakan sebagai ukuran kuantitatif untuk suatu komponen tertentu dalam contoh dan dapat diukur oleh salah satu berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Planimetri, planimetri merupakan pranti mekanis yang memungkinan diukur luas peak dengan menelusur kelling peak. Metode itu perlahan tetapi dapat menghasil hasil yang cermat bila telah ada pengalaman menggunakan planimeter. Namun ketepatan dan kecermatan berkurang dengan mengecilnya garis peak. 2. Metode Geometris, dalam metode – metode triangulasi ditarik garis – garis singgung pada titik balik infleksi peak elusi dan kedua garis ini, bersama – sama dengan garis dasar membentuk suatu segitiga. 3. Integrasi dengan penimbangan, peak kromatografi dikeluarkan dari kertas grafik dengan pengguntingan yang seksama, dan kertas itu ditimbang pada neraca analitik. Ketepatan metode ini jelas bergantung pada konstan atau tidaknya ketebalan dan kadar kelembaban kertas grafik, dan biasanya lebih disukai untuk menggunakan metode – metode goemetris. 4. Integrasi Automik, integrator macam ini dapat dibagi dalam 2 kelompok yaitu, tipe mekanisme seperti intergrator bola dan cakram, dan tipe elektronik yang lebih kompleks seperti integrator digital. Integrator elekronik memberikan kecermatan sangat baik tetapi sangat mahal. 5. Evaluasi data, tentu saja perlu untuk saling menghubungan luas peak dengan banyaknya atau konsentrasi zat terlarut tertentu dalam contoh : biasanya ini dilakukan dalam membuat grafik kalibrasi dari luas peak laawan banyaknya zat terlarut. Penetapan kalibrasi harus duilakukan pada kondisi yang digunakan dalam studi kromatografi dari contoh itu Vogel, 1994. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang