commit to user 14
Mendiagnosa kesulitan belajar, menganalisa kesulitan-kesulitan itu.
6. Motivasi Belajar Mahasiswa
a. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif atau movere bahasa Latin yang berarti daya penggerak atau motor penggerak yang terdapat dalam posisi
kesiapsiagaan pada diri seseorang. Secara harfiah, yang dimaksud dengan motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu Sujiono, Wargahadibrata, Japar, 2004. Lebih sederhana, motivasi didefinisikan sebagai suatu dorongan untuk mewujudkan perilaku
tertentu yang terarah pada suatu tujuan tertentu Surya, 2003.
b. Karakteristik Motivasi
Motivasi menurut Surya 2003 memiliki karakteristik sebagai berikut: 1 sebagai hasil dari kebutuhan, 2 terarah pada satu tujuan dan
3 menopang perilaku . Oleh sebab itu, motivasi dapat dijadikan sebagai dasar penafsiran, penjelasan dan penafsiran perilaku. Motif timbul karena
ada kebutuhanyang mendorongindividu untuk melakukan tindakan yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan. Secara sederhana motivasi dapat
digambarkan sebagai berikut:
Motif Perilaku
Tujuan
commit to user Perlu diketahui bahwa kerangka diatas tidak sesederhana yang
digambarkan, karena adanya kenyataan bahwa motivasi itu merupakan proses kompleks sesuai dengan kompleksnya kondisi perilaku manusia
dengan segala aspek-aspeknya yang terkait, baik internal maupun eksternal. Ada lima alasan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks, yaitu:
1 Motif yang menjadi sebab dari tindakan seseorang itu, tidak dapat
diamati dan tetapi dapat diperkirakan. 2
Individu mempunyai kebutuhan atau harapan yang senantiasa berubah dan berkelanjutan.
3 Manusia memuaskan kebutuhannya dengan bermacam-macam cara.
4 Kepuasan dalam satu kebutuhan tentu dapat mengarahkan pada
intensiatas tingkat kebutuhan. 5
Perilaku yang mengarah pada tujuan, tidak selamanya dapat menghasilkan kepuasan.
c. Fungsi Motivasi
Motivasi mempunyai fungsi yang penting dalam belajar, karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan oleh
mahasiswa. Hawley menyatakan mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi belajarnya lebih baik dibanding dengan para mahasiswa yang
memiliki motivasi rendah. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan tekun dalam belajar dan terus
belajar secara kontinyu tanpa mengenal putus asa serta dapat
commit to user mengesampingkan hal-hal yang dapat menggangu kegiatan belajar yang
dilakukannya. Setidaknya ada tiga fungsi motivasi menurut Hamalik, 2006, yaitu:
1 Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, karena tanpa
motivasi tidak akan timbul perbuatan belajar. 2
Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan manusia kepada pencapaian tujuan yang diinginkannya.
3 Sebagai penggerak artinya menggerakan tingkah laku seseorang,
dimana kuat lemahnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Lebih khusus lagi, Prayitno dalam Ridwan, 2006 menyatakan fungsi motivasi dalam PBM yaitu:
1 Menyediakan kondisi yang optimal bagi terjadi proses belajar.
2 Menguatkan belajar mahasiswa.
3 Menimbulkan atau menggugah minat mahasiswa untuk belajar.
4 Mengikat perhatian mahasiswa agar mau menemukan atau memilih
jalantingkah laku yang sesuai untuk mendukung pencapaian tujuan belajar atau tujuan hidup jangka panjang.
Aspek motivasi dalam keseluruhan PBM sangat penting, karena motivasi dapat mendorong mahasiswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu yang berhubungan dengan kegiatan belajar. Motivasi yang dapat memberikan semangat kepada mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan
belajarnya dan memberi petunjuk atau perbuatan yang dilakukannya.
commit to user Berdasarkan pernyataan diatas, maka harus dilakukan suatu upaya agar
mahasiswa memiliki motivasi belajar yang tinggi sehingga mahasiswa yang bersangkutan dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
d. Peranan Motivasi dalam PBM