Tabel 5.5 Distribusi pasien OEM berdasarkan gejala klinis
Gejala klinis Frekuensi
Persentase Otalgia + otorhea +
granulasi Otalgia + otorhea
Otalgia + granulasi Otorhea + granulasi
Otalgia Otorhea
Granulasi
3
2 1
50
33.3 16.7
Total
6 100
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 3 pasien OEM 50 memiliki gejala klinis berupa otalgia dan otorhea, 2 pasien OEM 33.3
hanya dengan otalgia dan 1 pasien 16.7 dengan hanya otorhea. 5.1.8 Perhitungan Prevalensi OEM
Perhitungan prevalensi diambil dari pasien OEM dibandingkan dengan pasien yang diduga menderita OEM pada awalnya.
Prevalensi OEM = Jumlah kasus OEM
x 100 Jumlah seluruh kasus otitis eksterna
= 6
x 100 1063
= 0,564
5.2 Pembahasan
5.2.1 Distribusi OEM Berdasarkan Jenis Kelamin Dari hasil penelitian ini didapatkan jumlah penderita laki-laki
sebanyak 50 dan wanita 50. Dapat disebutkan bahwa tidak ada perbedaan pasien OEM berdasarkan jenis kelamin, sehingga dapat
Universitas Sumatera Utara
disimpulkan bahwa resiko menderita OEM adalah sama antara laki-laki dan wanita. Dalam teori dan penelitian sebelumnya juga memang tidak
disebutkan bahwa jenis kelamin menjadi salah satu resiko untuk penyakit OEM Carfrae,et al, 2008 . Dalam hal ini, hasil penelitian sama dengan
hasil teori dan penelitian sebelumnya.
5.2.2 Distribusi OEM Berdasarkan Usia Dari hasil penelitian didapat bahwa usia terbanyak penderita OEM
adalah sekitar 31-50 tahun yaitu sebanyak 3 pasien 50. Satu pasien 16.7 penderita OEM berusia diantara 51-60, dan 2 orang pasien OEM
33.3 berusia lebih dari 60 tahun. Dalam teori yang pernah dikeluarkan oleh Nussenbaum,dkk pada tahun 2014, OEM lebih sering terjadi pada orang
yang sudah tua atau berumur lebih dari 60 tahun dan terkena penyakit DM. Hal ini mungkin sedikit berbeda dengan hasil yang ada pada penelitian ini.
Perbedaan ini mungkin dikarenakan faktor cuaca dan iklim. Nussenbaum dkk, juga
pada penelitiannya
menyampaikan bahwa
OEM memiliki
kecenderungan untuk terjadi di daerah yang lembab dan panas. Indonesia terletak di iklim tropis yang memiliki kelembaban udara yang cukup tinggi,
sehingga lebih memungkinkan OEM terjadi pada usia yang lebih rendah daripada di daerah yang memiliki iklim yang berbeda dengan Indonesia
seperti Amerika Serikat, tempat di mana Nussenbaum dkk, melakukan penelitiannya.
Selain itu, salah satu penderita OEM yang berumur diantara 31 dan 50 adalah penderita penyakit HIV-AIDS . Carfrae,dkk pada tahun 2008 juga
menyatakan bahwa pasien OEM yang juga menderita penyakit
immunocompromised biasanya berumur lebih muda daripada yang menderita DM. Hal ini yang menyebabkan distribusi pasien OEM berdasarkan usia pada
penelitian ini cenderung lebih banyak terdapat pada usia yang lebih muda.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3 Distribusi OEM Berdasarkan Penyakit Penyerta Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 5 orang pasien OEM
83.3 adalah juga penderita DM dan 1 orang pasien OEM 16.7 bukan penderita DM. Dalam teori sebelumnya memang dikatakan bahwa OEM lebih
sering mengenai pasien yang menderita DM Berenholz,et al,2002 . Selain itu, satu pasien OEM yang bukan penderita DM adalah penderita HIV-AIDS.
Pada penelitian dan teori sebelumnya juga disebutkan bahwa penyakit- penyakit immunocompromised dapat juga menjadi faktor predisposisi untuk
OEM Carney,et al,2008; Carfrae,et al,2008. Dalam hal ini, hasil penelitian sama dengan hasil teori dan penelitian-penelitian sebelumnya.
5.2.4 Distribusi OEM Berdasarkan Penatalaksanaan Dari hasil penelitian didapatkan bahwa keenam pasien OEM
100 ditatalaksana dengan hanya pemberian antibiotic tanpa ada dilakukannya debridement pada MAE pasien. Pada teori sebelumnya
dikatakan bahwa penatalaksanaan OEM adalah dengan antibiotik dan jika perlu dilakukan debridement pada MAE pasien Carney,et al,2008 . Tidak
dilakukannya debridement pada pasien OEM pada penelitian ini mungkin dikarenakan tidak adanya indikasi untuk melakukan debridement, yaitu jika
penyakit tidak respon dengan antibiotik. Dalam hal ini, hasil penelitian sama dengan hasil teori dan penelitian-peneltian sebelumnya.
5.2.5 Distribusi OEM Berdasarkan Gejala Klinis Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 3 orang pasien OEM 50
memliki gejala klinis berupa otalgia dan otorhea, 2 pasien OEM 33.3 hanya dengan otalgia, dan 1 pasien OEM 16.7 hanya dengan otorhea.
Pada teori dan penelitian sebelumnya memang disebutkan jika pasien OEM pada umumnya memliki gejala klinis otalgia, otorhea dan granulasi pada
MAE. Dalam hal ini, hasil penelitian sedikit berbeda dengan teori dan penelitian sebelumnya karena tidak ditemukannya granulasi pada pasien
OEM pada penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
5.2.6 Prevalensi OEM di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada penelitian ini telah dilakukan perhitungan hasil prevalensi
OEM yaitu 0,564. Prevalensi OEM pada penelitian ini memang rendah. Dalam penelitian dan teori sebelumnya memang disebutkan bahwa angka
kejadian OEM sedikit.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN