Penyiangan Pemberantasan Hama dan Penyakit Panen Pengirisan Penjemuran

memperkirakan jarak tanam tembakau. Pada umumnya jarak tanam tembakau dilokasi penelitian sekitar 50-80 cm.

c. Pemupukan

Pemupukan yang dimaksud disini adalah pemupukan kedua setelah adanya pemupukan pertama yang diberikan sebelum penanaman bibit. Kegiatan pemupukan dilakukan setelah tanaman tembakau berumur 14-25 hari. Pada umumnya jenis pupuk yang dipakai oleh petani di lokasi penelitian adalah NPK, KCL, Amapos, dan Garam. Dosis pemakaian pupuk dilokasi penelitian untuk pupuk NPK sebesar 125,15 kgHa, pupuk KCL sebesar 128,55 kgHa, pupuk Amapos sebesar 119,48 kgHa dan garam sebesar 107,06 kgHa.

d. Penyiangan

Di daerah Penelitian Desa Batukarang petani melakukan penyiangan 2 kali yaitu pada umur 3 minggu dan 6 minggu setelah penanaman. Penyiangan dilakukan dengan cara mengoret sehingga gulma habus terkoret dan mati. Alat yang digunakan cangkul serta mencabut dengan tangan. Tujuan dilakukan penyiangan ini agar gulma di sekitar areal tembaku bersih dan tidak menjadi inang bagi hama dan penyakit pada tanaman lain.

e. Pemberantasan Hama dan Penyakit

Pemberantasan hama dan penyakit di lokasi penelitian dilakukan dengan cara penyemprotan pestisida. Pada umumnya jenis pestisida yang digunakan di lokasi penelitian adalah prevaton, pegasus, serva, samik, alika dan drus ban merupakan pestisida untuk pemberantasan hama dan untuk pemberantasan penyakit digunakan pestisida indrofol, beleton, antracol, dithet45, Score, Metindo dan Kadilak.

f. Panen

Pemanenan tembakau dilakukan dengan cara pemetikan daun tembakau. Pemetikan daun tembakau di lokasi penelitian dimulai saat tanaman tembakau sudah berumur 60-70 hari dan selesai pemetikan dampai umur 120 hari. Daun tembakau sudah dapat di petik apabila daun sudah cukup tua atau berwarna hijau kekuning-kuningan. Universitas Sumatera Utara

g. Pengirisan

Pengirisan dilakukan dengan menggunakan pisau sebagai alat pengiris tembakau dan sangkalan sebagai alat penjepit dan pengukur tingkat ketipisan dalam melakukan pengirisan tembakau.

h. Penjemuran

Penjemuran dilakukan setelah tembakau selesai di iris. Tembakau yang telah selesai di iris di susun di atas kirang-kirang sebagai alat penjemur tembakau dan di jemur di bawah sinar matahari. Penjemuran tembakau bertujuan agar tembakau kering, kembang dan berubah menjadi warna cokelat. Tembakau yang sudah kembang dan berwarna cokelat adalah tembakau yang sudah siap untuk di pasarkan. Ketersediaan Sarana Produksi di Daerah Penelitian a. Luas lahan Tanaman tembakau dapat tumbuh baik pada lahan yang berstruktur gemur,remah,mudah mengikat air, memiliki tata air dan udara yang baik sehingga dapat meningkatkan drainase. Tembakau dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian antara 200-3.000 m dpl, sedangkan Desa Batukarang terletak terletak pada ketinggian 700 m dpl, sehingga daerah ini cocok ditanami tembakau. Lahan yang dimiliki petani merupakan lahan milik sendiri dan lahan sewa. Luas lahan pertanian di Desa Batukarang adalah sebesar 940 Ha dan luas lahan rata-rata yang digunakan untuk usaha tani tembakau adalah sebesar 0,325 Ha. Jika dibandingkan dengan jumlah keluarga di daerah tersebut sebanyak 2554 KK, maka dapat diketahui rasio kepemilikikan lahan untuk masing-masing keluarga tani sebesar 0,37 HaKK. Universitas Sumatera Utara

b. Bibit