DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KAREKTERISTIK PETANI RESPONDEN

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KAREKTERISTIK PETANI RESPONDEN

Deskripsi Daerah Penelitian Letak Geografis, Batas dan Luas Wilayah Desa Batukarang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Payung dan terletak di wilayah Kabupaten Karo. Desa Batukarang memiliki topografi dataran tinggi dengan ketinggian 700 m di atas permukaan laut. Secara umum Desa Batukarang beriklim tropis dengan udara sejuk yang dipengaruhi oleh iklim pegunungan dengan tipe-tipe iklim kering. Rata-rata suhu udara sebesar 19,8°C dengan suhu maksimum 25,8°C dengan suhu minimum 14,3°C. Batas-batas Desa Batukarang adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lau Barus Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Rimo Kayu Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lau Biang Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Jandi Meriah Luas Desa Batukarang secara keseluruhan adalah 1370 Ha, sebagaian besar diantaranya diusahakan untuk usahatani lahan kering. Tanaman tembakau di Desa Batukarang dijadikan sebagai tanaman utama yang ditanam oleh petani. Selain tanaman tembakau petani di Desa Batukarang menanam tanaman cabe, jagung, padi dengan tujuan agar memperbaiki stuktur tanah dengan tidak hanya menanam tanaman yang utama. Penggunaan lahan di Desa Batukarang dapat dilihat pada tabel 3 berikut: Tabel 3. Distribusi Penggunaan Lahan di Desa Batukarang tahun 2011 NO Jenis Lahan Luas Ha Persentase 1 Pertanian tanah Sawah 415 30,3 2 Pertanian tanah Kering 350 25,54 3 BagunanPemukiman 15 1,1 Universitas Sumatera Utara 4 Lainnya 590 43,06 Jumlah 1370 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Batu Karang 2013 Tabel 3. Menunjukkan bahwa penggunaan lahan yang paling luas adalah untuk perladangan tanah sawah, yaitu 590 Ha 43,2 dari luas Desa Batukarang secara keseluruhan. Keadaan Penduduk Jumlah penduduk Desa Batukarang sampai akhir tahun 2012 tercatat sebanyak 4887 jiwa atau 2554 Kepala Keluarga KK yang terdiri dari 2406 jiwa laki-laki dan 2481 jiwa perempuan.Keadaan penduduk berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada tabel 5berikut : Tabel 4. Distrubusi penduduk Menurur Kelompok Umur di Desa Batu Karang Tahun 2011 NO Kelompok Umur Jumlah penduduk Jiwa Persentase 1 0-15 2245 45,93 2 16-31 1235 25,27 3 32-47 760 15,55 4 48-53 349 7,14 5 54-69 236 4,83 6 70 62 1,28 Jumlah 4887 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Batu Karang 2013 Tabel 4 menunjukkan bahwa kelompok penduduk di Desa Batu Karang yang kelompok umur 16-69 tahun merupakan kelompok umur kerja yang mempunyai proporsi terbesar yaitu sebanyak 2.580 jiwa 52,79 dan di susul dengan kelompok umur 0-15 tahun sebesar 2.245 jiwa 45,93 sedangkan kelompok umur 70 sebesar 60 jiwa 1,28. Desa Batukarang terdiri dari beberapa keyakinan, komposisi penduduk berdasarkan agama dan kepercayaan dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini : Tabel 5. Distribusi Penduduk Menurut Agama dan Kepercayaan Di Desa Batukarang Tahun 2011. No Agama Yang Dianut Jumlah Penduduk Jiwa Persentase 1 Islam 1222 25,1 2 Protestan 1955 40,0 Universitas Sumatera Utara 3 Katolik 1710 34,9 4 Hindu 5 Budha 6 Kepercayaan Lain Jumlah 4887 100 Sumber : Kepala Desa Batukarang 2013 Tabel 5 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk di Desa Batukarang memeluk Agama Kristen Protestan yakni sebanyak 1955 jiwa 40,0. Perekonomian Desa Sebagaian besar mata pencaharian penduduk di Desa Batukarang adalah sektor pertanian. Komposisi penduduk Desa Batukarang menurut mata pencaharian dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini : Tabel 6. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencarian di Desa Batukarang Tahun 2011. No Mata Pencarian Jumlah Kepala Keluarga KK Persentase 1 Petani 1834 71,8 2 Industri Rumah tangga 19 0,8 3 Jasa 139 5,4 4 PNSTNIPorli 315 12,3 5 Lainnya 247 9,7 Jumlah 2554 100 Sumber : Kepala Desa Batukarang 2013 Universitas Sumatera Utara Tabel 6 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk di Desa Batukarang mempunyai mata pencaharian dari sektor pertanian sebanyak 1834 Kepala Keluarga KK yaitu 71,8 . Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas perekonomian didominasi oleh sektor pertanian. Sarana dan Parasarana Sarana dan parasarana akam mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat di desa tersebut.Jika sarana dan prasarana yang ada di suatu desa semakain baik, maka akan semakin mempercepat laju perkembangan desa tersebut. Sarana dan prasarana di Desa Batukarang saai ini telah cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dari dari jenis-jenis sarana yang tersedia baik sarana angkutan, sarana pendidikan dan sarana sosial. Daerah ini dapat dicapai dengan angkutan.Untuk lebih jelasanya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 7. Sarana dan Parasarana di Desa Batukarang tahun 2011. No Sarana Sarana dan Prasarana Jumlah Unit 1 Pendidikan Mesjid 2 2 Kesehatan Pustu, Poskesdes, Posyandu 9 3 Pasar Kedai 40 4 Peribadatan Gereja,mesjid 8 Jumlah 59 Sumber : Kepala Desa Batukarang Tahun 2013 Sarana pendidikan yang ada di Desa Batu Karang kurang memadai, karena untuk hanya sekolah SD dan SMP saja yang ada di di Desa Batu Karang. Untuk melanjutkan jenjang pendidikan SMA harus ke desa lain atau pun ke ibukota kecamatan. Untuk fasilitas kesehatan sudah tersedia PUSTU, POSKESDES dan POSYANDU. Menurut keterangan penduduk setempat keberadaan PUSTU, POSKESDES,dan POSYANDU sudah memadai. Masyarakat di lokasi penelitian pada umumnya melakukan transaksi hasil pertanian atau untuk membeli keperluan langsung ke pasar kecamatan ataupun pasar kabupaten. Walaupun terdapat 40 kedai di desa namun belum bisa memenuhi keperluan yang diinginkan masyarakat karena jumlah dan jenis barang yang di jual masih terbatas. Karakteristik Petani Sampel Universitas Sumatera Utara Petani yang menjadi sampel penelitian adalah petani yang melakukan kegiatan usahatani tembakau rakyat. Adapun karakteristik dari 30 petani yang menjadi sampel penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 8 Karakteristik Petani Sampel N0 Uraian Range Rataan 1 Luas Lahan Ha 0,1- 0,6 0,32 2 Usia Tahun 25-76 40 3 4 Tingkat Pendidikan Tahun Lama Bertani Tahun 6-17 5-45 9 18 Sumber : Data Primer Diolah Lampiran 1 Dari tabel 9 diketahui rata - rata luas lahan petani di lokasi penelitian yaitu sebesar 0,32 Ha dengan range 0,1 Ha sanpai dengan 0,6 Ha. Usia rata-rata petani adalah 40 tahun dengan range 25 tagun sampai 76 tahun hal ini menunjukkan petani di lokasi penelitian masih tergolong usia produktig untuk melakukan kegiatan usahatani tembakau rakyat. Sedangkan rata-rata tinkat pendidikan petani di lokasi penelitian SMP 9 tahun dengan range 6-17 hal ini mempengaruhi petani untuk mengadopdi teknologi pertanian termasuk dalam hal menggunakan pupuk dan pestisida. Setiap petani di lokasi penelitian tergolong sudah lama 18 tahun dengan range 5-45 tahun hal ini mempengaruhi keahlian petani dalam mengatasi berbagai masalah dalam usahatani tembakau rakyat. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN