Kerangka Berpikir Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

commit to user 29

B. Kerangka Berpikir

Mi kering merupakan salah satu makanan yang berbahan baku tepung terigu. Tepung terigu berasal dari gandum yang selama ini untuk memenuhi kebutuhan gandum negara Indonesia masih impor dari negara-negara penghasil gandum. Untuk mengurangi konsumsi gandum yang cukup tinggi maka perlu adanya subtitusi menggunakan lokal. Salah satu komoditi lokal yang dapat digunakan untuk mengurangi penggunaan tepung gandum adalah komoditi millet. Namun millet ini belum tergali manfaatnya di kalangan masyarakat luas. Oleh karena itu diharapkan penggunaan millet dapat mengurangi konsumsi tepung gandum, sehingga dapat menghemat devisa negara dan memperkaya khasanah kuliner nusantara. Komoditi ini biasanya digunakan untuk pakan burung. Diagram kerangka berpikir dapat dilihat pada Gambar 2.7. Gambar 2.7 Kerangka Berpikir Bahan baku Tepung terigu Terigu selama ini impor Harga terigu naik Komoditi lokal millet dan kandungan seratnya tinggi Mi kering Substitusi terigu dg tepung millet Mi kering Millet commit to user 30

C. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah variasi formula berpengaruh pada subtitusi tepung millet dengan tepung terigu terhadap tingkat kesukaan mi millet kering. commit to user 31

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta dan laboratorium PAU Pangan dan Gizi UGM. Penelitian akan dilakukan selama ± 4 bulan.

B. Bahan dan Alat

1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam pembuatan mi kering millet yang utama yaitu jenis pearl millet dan tepung terigu. Millet diperoleh dari pasar lokal di Surakarta. Tepung terigu cap “Cakra Kembar” produksi PT. Bogasari dan garam bahan pembantu diperoleh di toko bahan baku pembuatan roti. Sedangkan seperangkat bahan kimia yang digunakan yaitu seperangkat bahan kimia untuk analisa kadar protein dengan metode Kjeldahl larutan H 2 SO 4 pekat, air raksa oksida, larutan K 2 SO 4 , larutan natrium hidroksida- natrium thiosulfat, larutan asam borat jenuh, larutan asam klorida 0,02 N. Bahan Kimia Untuk analisis kadar Lemak: petroleum ether.

2. Alat

Alat yang digunakan dalam pembuatan mi millet kering adalah alat pencetak mi, baskom, timbangan, panci, kompor gas, cabinet dryer . Alat- alat yang digunakan untuk analisa kadar air adalah oven, cawan, desikator, penjepit cawan, timbangan analitik. Untuk analisa kadar abu digunakan cawan pengabuan, tanur pengabuan, penjepit cawan, timbangan analitik. Untuk analisa kadar protein digunakan pemanas kjeldahl, labu kjeldahl berukuran 30 ml50 ml, alat distilasi lengkap dengan erlenmeyer berpenampung berukuran 125 ml, buret 25 ml50 ml, timbangan analitik. Uji sensoris digunakan borang, nampan dan piring kecil. Alat yang digunakan dalam penentuan umur simpan yaitu oven, botol timbang dan neraca analitik, toples yang tertutup, penyangga, cawan alumunium, kotak commit to user 32 penyimpanan dan neraca analitik. Untuk analisis kadar lemak tabung reaksi Soxhlet dalam thimble, kondensor, tabung ekstraksi, alat destilasi Soxhlet, penangas air, oven, botol timbang. Untuk pengukuran tekstur mi millet kering: Lloyd Universal Testing machine untuk pengukuran tekstur.

C. Rancangan Percobaan