Infeksi Silang TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Infeksi Silang

Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya invasi dan pertumbuhan dari mikroorganisme patogen di dalam tubuh, serta bersifat dinamis. Mikroorganisme patogen merupakan mikroba penyebab penyakit. Infeksi silang adalah penularan penyakit infeksi yang terjadi dari pasien ke operator atau sebaliknya, perpindahan mikroorganisme juga dapat berpindah dari alat ke pasien, dari alat ke operator ataupun sebaliknya. 11.12,13,14 2.1.1 Patogenesis Infeksi Silang Infeksi silang dapat terjadi jika mikroorganisme patogen memiliki jumlah yang cukup untuk menyebabkan penyakit, reservoir yang memungkinkan mikroorganisme patogen untuk bertahan hidup, penyebaran dari reservoir ke reservoir lainnya, adanya jalan keluar dan masuknya mikroorganisme patogen ke reservoir lain dan reservoir yang rentan terinfeksi. 3 Rantai infeksi adalah sebuah proses terjadinya infeksi yang diawali dengan adanya sebuah sumber dari mikroorganisme patogen. Mikroorganisme patogen harus memiliki reservoir ketika akan tumbuh dan memperbanyak diri. Manusia dan hewan umumnya adalah reservoir bagi penyebaran infeksi, namun ketika manusia telah terpapar dan tidak memiliki gejala serta tanda terjadinya infeksi maka disebut sebagai carrier pembawa sifat. Carrier dapat menularkan infeksinya kepada yang lain dengan cara meninggalkan reservoir dan hal ini membutuhkan portal of exits jalan keluar. Mikroorganisme patogen dapat keluar melalui pernafasan, saluran pencernaan, cairan kemih, saluran reproduksi, kulit yang terkelupas dan darah Gambar 1. 2,11,15 Setelah mikroorganisme patogen meninggalkan reservoir maka mikroorganisme patogen harus menyebarkan infeksi ke reservoir lainnya cara penyebaran infeksi. Cara masuknya mikroorganisme patogen ke reservoir lainnya sama seperti keluarnya mikroorganisme patogen dari reservoir sebelumnya. Masuknya mikroorganisme patogen ke reservoir lain disebut dengan portal of entry. Seseorang yang berisiko terjadinya infeksi susceptible host sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme patogen untuk tumbuh dan memperbanyak diri. Pada seseorang yang terinfeksi akan mendapatkan tanda dan gejala dari terinfeksinya sebuah penyakit gambar 1. 2,11,15 Gambar 1. Rantai terjadinya infeksi silang 11, 15 2.1.2 Jalur Penyebaran Infeksi Silang Apabila tindakan kontrol infeksi tidak dilakukan maka akan terjadi penularan infeksi. Jalur penyebaran agen infeksi di praktek dokter gigi dapat melalui pasien ke tenaga kesehatan gigi, tenaga kesehatan gigi ke pasien, pasien ke pasien, tenaga kesehatan ke komunitas termasuk keluarga tenaga kesehatan dan komunitas ke praktek dokter gigi ke pasien. 2,3,11,12 A.Pasien ke tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan gigi adalah orang yang sangat berpotensi terpapar mikroorgannisme patogen saat melakukan prosedur perawatan gigi pasien. Jalur penyebaran yang paling umum terjadi ketika tenaga kesehatan gigi berkontak langsung pada darah atau saliva. Selain itu juga bisa terjadi dengan kontak tidak Sumber Infeksi Reservoir Portal Of Exit Cara Penyebaran Infeksi Portal Of Entry Seseorang Yang Terinfeksi langsung, ketika tenaga kesehatan gigi menyentuh permukaan alatinstrumen yang telah terkontaminasi. Infeksi droplet juga dapat menyebarkan mikroorganisme patogen dan mempengaruhi permukaan mukosa mata, hidung, dan mulut ketika tenaga kesehatan gigi menghirup aerosol yang dihasilkan oleh handpiece. B.Tenaga kesehatan gigi ke pasien Jalur penyebaran ini sangat jarang terjadi dari tenaga kesehatan gigi ke pasien, tetapi bisa saja terjadi jika prosedur pencegahan tidak dilakukan dengan semestinya. Jika tangan operator terdapat luka, atau tangan operator terluka ketika berada dalam mulut pasien, hal ini memungkinkan terjadinya perpindahan mikroorganisme. C.Pasien ke pasien Penyebaran infeksi antara pasien ke pasien dapat terjadi saat perawatan gigi, tapi hanya ada satu tipe kasus saja yang dilaporkan dalam bidang kedokteran gigi. Satu tipe penyebaran ini terjadi ketika instrumen yang digunakan telah terkontaminasi oleh satu pasien kemudian dipakai lagi oleh pasien lainnya. Hal ini juga bisa terjadi ketika instrumen tidak disterilisasikan dengan benar. D.Tenaga kesehatan gigi ke komunitas termasuk keluarga tenaga kesehatan Mikroorganisme dapat tetap tinggal di praktek dokter gigi dan masuk kekomunitas dengan berbagai cara. Sebagai contoh, cetakan yang akan dikirim ke laboratorium dental, atau peralatan yang terkontaminasi kemudian akan diperbaiki. E.Komunitas ke praktek dokter gigi ke pasien Tipe dari penyebaran infeksi ini, mikroorganisme masuk ke praktek dokter gigi melalui air yang disuplai oleh pemerintah masuk ke dental unit, kemudian mikroorganisme yang berkolonisasi dibalik saluran air di salurkan pada handpiece, air-water syringe dan skeler ultrasonik yang nantinya masuk kedalam mulut pasien. 2.1.3 Cara Penyebaran Infeksi dapat tersebar melalui beberapa cara. Berikut merupakan cara penyebaran infeksi pada kedokteran gigi Gambar 2: 2,3,11,12 a. Kontak secara langsung, ketika menyentuh darah pasien atau cairan tubuh lainnya. b. Kontak secara tidak langsung, ketika menyentuh permukaan yang terkontaminasi atau instrumen yang terkontaminasi. c. Infeksi yang berupa percikan droplet infection, infeksi dapat terjadi ketika percikan mengenai permukaan mata, hidung, atau mulut. d. Penyebaran melalui parenteral, ketika kulit tertusuk jarum suntik, kulit terluka, kulit tergores dan gigitan manusia. Gambar 2. Jalur penyebaran infeksi di klinik gigi. 12

2.2 Standard Precautions

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik FKG USU tentang Standard Precautions pada Pasien HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan TBC pada Tahun 2015

5 58 73

Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tentang Anestetikum Lokal

6 75 49

Tingkat Pengetahuan penggunaan Antibiotik Oleh Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGM-P FKG USU Periode september 2013 – maret 2014

4 77 84

Tingkat Pengetahuan Dan Tindakan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Bedah Mulut Rsgmp Usu Tentang Informed Consent Untuk Pencabutan Gigi Posterior Mandibula

1 18 54

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Tentang Standard Precautions Operator Sebelum Tindakan Perawatan Gigi di RSGMP FKG USU

2 8 13

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Tentang Standard Precautions Operator Sebelum Tindakan Perawatan Gigi di RSGMP FKG USU

0 0 5

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Tentang Standard Precautions Operator Sebelum Tindakan Perawatan Gigi di RSGMP FKG USU

0 0 32

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Tentang Standard Precautions Operator Sebelum Tindakan Perawatan Gigi di RSGMP FKG USU

0 0 3

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik tentang Bahaya Radiasi Kedokteran Gigi terhadap Wanita Hamil Trimester Satu di RSGM FKG USU

0 0 11

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik FKG USU tentang Standard Precautions pada Pasien HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan TBC pada Tahun 2015

0 0 5