Tipe Kepemilikan Perusahaan Risiko Perusahaan

14 Auditor perempuan memiliki tingkat kepercayaan, integritas, dan kejujuran yang tinggi daripada auditor laki-laki Abed dan Al-Badainah, 2013 : 127. Penelitian ini berasumsi bahwa auditor perempuan memiliki audit fees yang tinggi dibandingkan auditor laki-laki.

2.1.7 Tipe Kepemilikan Perusahaan

Tipe kepemilikan perusahaan dibagi menjadi dua yaitu bank milik pemerintah dan perusahaan swasta nasional. Pengertian dari tipe kepemilikan perusahaan yaitu sebagai berikut : • Bank milik pemerintah : jenis bank dimana akta pendirian dan modal bank tersebut adalah milik pemerintah sehingga semua keuntungan yang diperoleh dari operasinya akan menjadi milik pemerintah, • Perusahaan swasta nasional : jenis bank dimana seluruh atau sebagian bank tersebut dimiliki swasta nasional karena akta pendiriannya dilakukan oleh pihak swasta. Wang dkk dalam Pambudi dan Ghozali, 2013 : 3 berpendapat bahwa : perusahaan milik negara lebih memiliki kecenderungan melakukan perikatan dengan auditor yang belum memiliki nama besar karena mereka dapat meningkatkan modal melalui koneksi ini tanpa harus mengurangi tingkat asimetri informasi dengan laporan keuangan lebih kredibel. Ghosh dalam Pambudi dan Ghozali, 2013 : 3 menambahkan bahwa biaya audit yang dibayarkan oleh perusahaan milik negara lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya audit yang dibayarkan oleh perusahaan swasta nasional. 15

2.1.8 Risiko Perusahaan

Perusahaan pasti berkeinginan untuk beroperasi dan menghasilkan laba yang tinggi. Kondisi perusahaan baik dalam hal keuangan maupun non keuangan terlihat pada laporan keuangan perusahaan. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan cenderung mendorong terjadinya salah saji pada laporan keuangan karena pihak manajemen berupaya menutupi rendahnya kemampuan keuangan perusahaan Fachriyah : 2011. Kondisi keuangan yang lemah akan memperbesar risiko audit. Risiko audit adalah risiko yang timbul karena auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material IAPI, 2007 : 312.1. Risiko perusahaan diartikan sebagai rasio utang jangka panjang terhadap total aset yang merupakan salah satu bagian dari risiko audit. Auditor harus mempertimbangkan seberapa besar risiko audit untuk menentukan audit fees. Risiko perusahaan yang besar membutuhkan prosedur audit tambahan sehingga memerlukan waktu yang lebih lama dalam melakukan audit. Hal ini didukung oleh penelitian Kusharyanti 2013 : 150 yang mengatakan bahwa risiko audit yang besar membutuhkan lebih banyak auditor di dalam perjanjian. Akibatnya, klien dikenakan audit fees yang lebih tinggi. Joshi dan Al-Bastaki menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara risiko perusahaan dan audit fees. 16

2.1.9 Audit fees