Uji Asumsi Klasik Pengujian Data

46 Variabel RISK merupakan perbandingan antara total liabilitas jangka panjang dengan total aset perusahaan. Variabel RISK memiliki rata-rata 0,0309286, nilai minimum 0, nilai maksimum 0,12493, dan standar deviasi 0,03144745.

4.2.1.2 Uji Asumsi Klasik

Model regresi linier dikatakan baik jika memenuhi uji asumsi klasik. Oleh karena itu, uji asumsi klasik sangat diperlukan sebelum melakukan analisis regresi. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri atas uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data Sarjono dan Julianita, 2013 : 53. Uji normalitas menjadi hal penting karena salah satu syarat pengujian parametric-test uji parametrik adalah data harus berdistribusi normal. Penelitian ini mengambil hasil output berupa tabel test of normality. Keputusan diambil dari tabel Kolmogorov-Smirnov pada test of normality. 47 Tabel 4.3 Uotput SPSS Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Statistic df Sig. Unstandardized Residual ,086 54 ,200 . This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan tabel test of normality, tampak pada kolom Kolmogorov-Smirnov memiliki nilai sig. 0,200. Dari angka signifikansi tersebut, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Data akan berdistribusi normal jika nilai signifikansi 0,05. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan di antara variabel bebas memiliki masalah gejala mutikolinieritas atau tidak Sarjono dan Julianita, 2013 : 70. Uji multikolinieritas perlu dilakukan jika jumlah variabel independen variabel bebas lebih dari satu. Penelitian ini menggunakan nilai VIF variance-inflating factor untuk melihat ada tidaknya gejala multikolinieritas. Jika VIF 10, maka model dapat dikatakan terbebas dari gejala multikolinieritas. 48 Tabel 4.4 Output SPSS Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant LnASSET ,212 4,710 ROA ,529 1,892 SUBS ,287 3,489 BIG ,662 1,510 GEN ,723 1,384 TIPE ,453 2,206 RISK ,540 1,852 a. Dependent Variable: LnFEE Hasil perhitungan VIF menunjukkan bahwa setiap variabel tidak mengalami gejala multikolinieritas. Ini dikarenakan nilai VIF masing-masing variabel 10. c. Uji Heteroskedastisitas Menurut Wijaya dalam Sarjono dan Julianita, 2013 : 66, heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan observasi. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah terjadi homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas, peneliti menggunakan uji gletjer. 49 Tabel 4.5 Output SPSS Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3,173 2,836 1,119 ,269 LnASSET -,047 ,092 -,149 -,511 ,612 ROA -8,269 16,499 -,092 -,501 ,619 SUBS ,068 ,274 ,062 ,247 ,806 BIG ,067 ,184 ,060 ,362 ,719 GEN -,022 ,206 -,017 -,107 ,916 TIPE -,813 ,291 -,558 -2,799 ,067 RISK -4,666 3,651 -,233 -1,278 ,208 a. Dependent Variable: Abresid Hasil tampilan output SPSS menunjukkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi setiap variabel di atas tingkat kepercayaan 5 atau nilai sig. 0,05. d. Uji Autokorelasi Menurut Wijaya dalam Sarjono dan Julianita, 2013 : 66, uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya t-1. Apabila terjadi korelasi maka hal tersebut menunjukkan adanya 50 problem autokorelasi. Untuk menguji autokorelasi, peneliti menggunakan uji Durbin- Watson. Tabel 4.6 Output SPSS Uji Autokorelasi Model Summary b Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,891 a ,794 ,762 1,04866 1,873 a. Predictors: Constant, RISK, ROA, BIG, GEN, TIPE, SUBS, LnASSET b. Dependent Variable: LnFEE Nilai dw sebesar 1,873 akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5 jumlah sampel 54 N dan jumlah variabel independen 7 k=7. Pada tabel Durbin-Watson akan didapatkan nilai dl = 1,2851 dan nilai du = 1,8632. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi karena nilai dl dw 4 – du 1,2851 1,873 2,1368. 51

4.2.2 Pengujian Analisis Regresi