37 23
Bank Negara Indonesia Persero Tbk. √
√ √
Sampel 11 24
Bank Nusantara Parahyangan Tbk. √
√ -
- 25
Bank OCBC NISP Tbk. √
√ -
- 26
Bank of India Indonesia Tbk. √
√ √
Sampel 12 27
Bank Pan Indonesia Tbk. √
√ -
- 28
Bank Panin Syariah Tbk. √
- -
- 29
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. √
√ √
Sampel 13 30
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. √
√ -
- 31
Bank Permata Tbk. √
√ -
- 32
Bank Pundi Indonesia Tbk. √
√ √
Sampel 14 33
Bank QNB Indonesia Tbk. √
- -
- 34
Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. √
- -
- 35
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. √
√ √
Sampel 15 36
Bank Sinarmas Tbk. √
√ √
Sampel 16 37
Bank Tabungan Negara Persero Tbk. √
√ √
Sampel 17 38
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. √
√ -
- 39
Bank Victoria International Tbk. √
√ √
Sampel 18 40
Bank Windu Kentjana Internasional Tbk. √
√ -
- 41
Bank Yudha Bakti Tbk. √
- -
-
Sumber : www.idx.co.id diolah oleh peneliti
3.7 Jenis dan Sumber Data
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain. Sumber data
penelitian ini diperoleh dari annual report perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2013.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. metode dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai
sumber.
38
3.9 Teknik Analisis
3.9.1 `Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel-
variabel penelitian yakni audit fees, ukuran perusahaan, profitabilitas, anak perusahaan, ukuran kantor akuntan publik, gender auditor, tipe kepemilikan
perusahaan, dan risiko perusahaan. Data variabel-variabel tersebut disajikan dalam bentuk tabel, grafik, diagram lingkaran, piktogram, perhitungan modus, median,
mean, persentase, dan standar deviasi.
3.9.2 Uji Asumsi Klasik
3.9.2.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk penelitian, uji normalitas
dengan menggunakan program SPSS salah satunya menghasilkan keluaran berupa Test of Normality. Pada tabel Test of Normality terdapat tabel Kolmogrov-Smirnov.
Normalita s terpenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk taraf signifikansi α = 0,05.
Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka normalitas data tidak terpenuhi.
39
3.9.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam suatu model.
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinierias dengan melihat ketentuan sebagai berikut :
1. Model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas jika nilai Variance
Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1.
2. Jika nilai koefisien korelasi antarmasing-masing variabel independen kurang
dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari multikolinieritas.
3.9.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Cara memprediksinya dengan
melihat pola gambar Scatterplot. Model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas jika :
1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0
2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja
3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali 4.
Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
40
Gejala heteroskedastisitas juga dapat diuji dengan metode Glejser. Apabila masing-masing variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap absolut residual
α 0,05, maka dalam model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas sehingga layak digunakan dalam penelitian.
3.9.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu t pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode
sebelumnya t
-1
. Gejala autokorelasi dideteksi dengan melakukan uji Durbin Watson d. Hasil perhitungan Durbin Watson d dibandingkan dengan nilai d
tabel
pada α = 0,05. Tabel d memiliki dua nilai, yaitu nilai batas atas d
U
dan nilai batas bawah d
L
untuk berbagai nilai n dan k. Jika d d
L
maka terjadi autokorelasi positif sedangkan d 4 – d
L
maka terjadi autokorelasi negatif. Jika d
U
d 4 – d
U
maka tidak terjadi autokorelasi sedangkan jika d
L
≤ d ≤ d
U
atau 4 – d
U
≤ d ≤ 4 – d
L
maka pengujian tidak meyakinkan.
3.9.3 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda multiple regression karena jumlah variabel bebasnya lebih dari satu.
Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah : LnFEE = a + b
1
LnASSET + b
2
ROA + b
3
SUBS + b
4
BIG + b
5
GEN + b
6
BUMN + b
7
RISK + e
41
Dimana : LnFEE
= audit fees a
= konstanta b
1,2,3,4,5,6,7
= koefisien regresi LnASSET
= logaritma natural dari total aset ukuran perusahaan ROA
= return of asset profitabilitas SUBS
= anak perusahaan BIG
= Big four ukuran kantor akuntan publik GEN
= gender auditor BUMN
= tipe kepemilikan perusahaan RISK
= risiko perusahaan e
= variabel pengganggu error
3.9.3.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Koefisien
determinasi terletak pada tabel Model Summary
b
dan tertulis R Square. Untuk regresi linier berganda digunakan adjusted R Square karena disesuaikan dengan
jumlah variabel independen dalam penelitian. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar 0 sampai 1.
42
3.9.3.2 Uji t
Uji t bertujuan untuk melihat seberapa jauh pengaruh satu variabel independen menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan t hitung dan t tabel serta nilai signifikansi 0,05 α = 5. Jika t hitung
t tabel maka hipotesis berpengaruh signifikan. SPSS selalu menggunakan tolak ukur 5 yang berarti risiko kesalahan mengambil keputusan dibatasi sampai 5.
Jika nilai α 5 maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan. Sebaliknya jika nilai α 5 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan.
3.9.3.3 Uji F
Uji F digunakan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan bersama-sama
terhadap variabel dependen Ghozali, 2006 : 84. Pengujian dilakukan dengan menggunakan f hitung dan f tabel serta nila
i significance level 0,05 α = 5. Jika f hitung f tabel maka hipotesis berpengaruh secara simultan.
Jika nilai α 0,05 berarti bahwa secara simultan semua variabel independen tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen. Sebalik nya, jika nilai α 0,05 berarti
secara simultan semua variabel independen tersebut mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
43
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda. Analisis data dimulai dari mengolah data dengan
menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis dengan metode analisis regresi berganda. Pengujian
asumsi klasik dan pengujian hipotesis menggunakan software SPSS Statistical Product and Service Solutions versi 21. Prosedur dimulai dengan memasukkan data
setiap variabel penelitian ke progam SPSS dan menghasilkan output-output sesuai dengan metode analisis yang telah ditentukan.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 18 perusahaan yang akan dijadikan sampel selama periode 2011-2013.
Tabel 4.1 Sampel Penelitian
No. Kode
Nama Perusahaan 1.
INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk.
2. BBKP
Bank Bukopin Tbk. 3.
BNBA Bank Bumi Arta Tbk.
4. BACA
Bank Capital Indonesia Tbk. 5.
BBCA Bank Central Asia Tbk.
6. BNGA
Bank CIMB Niaga Tbk. 7.
BMRI Bank Mandiri Persero Tbk.
8. MAYA
Bank Mayapada Internasional Tbk. 9.
MEGA Bank Mega Tbk.
10. BABP Bank MNC Internasional Tbk.
11. BBNI Bank Negara Indonesia Persero Tbk.
44
12. BSWD Bank of India Indonesia Tbk.
13. BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
14. BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk.
15. AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.
16. BSIM Bank Sinarmas Tbk.
17. BBTN Bank Tabungan Negara Persero Tbk.
18. BVIC Bank Victoria International Tbk.
4.2 Analisis Hasil Penelitian